25.6 C
Tarakan
Monday, March 27, 2023

Rafting dan Jetski di Sini Diusulkan Jadi Wisata Nasional

NUNUKAN – Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, memimpin peluncuran paket wisata Gerbang Satria yang berada di Desa Sumantipal, Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan. Di lokasi ini kita bisa menikmati rafting di Muara Sungai Sipatal-Panas, Panas-Labang, Labang Sumentobol. Kemudian, jetski, border education dan wisata palianfishing trip dengan fasilitas home stay.

Langkah yang dilakukan Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh camat yang di Kaltara. Sebab, langkah kreatif dan inovatif yang dilakukan dengan menggali potensi yang dimiliki. “Saya terima kasih kepada camat yang inovasi dan kreatif melihat potensi alam di wilayahya. Dan langsung berpikir ini saya mau buat apa? Untuk apa? Ada tidak manfaat untuk masyarakat saya? Saya berharap akan muncul camat-camat yang lain seperti Pak Lumbis,” ucap Gubernur Zainal, Sabtu (20/11).

Baginya, seorang pemimpin dapat berpikir kreatif dan inovatif setelah mengetahui wilayahnya. Sungai yang telah diolah dan ditata dengan baik memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Ketika diolah akan mendatangkan income untuk Lumbis Pansiangan dan saya yakin akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara. Yang penting cara mengemas untuk paket wisata yang terkoneksi dengan beberapa tempat yang dapat dikunjungi,” yakinnya.

Baca Juga :  World Superbike Mandalika, BRI Hadirkan Promo Pacu Pariwisata Nasional

Gubernur bercerita, saat perjalanan menuju Lumbis Pansiangan setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 jam lamanya. Pengembangan lokasi wisata ini tentunya masih banyak yang perlu dibenahi dan kolaborasi dari Disparpora Nunukan, Disparpora Kaltara hingga ke Kemenparekraf.

“Nanti akan saya teruskan ke Menteri Pariwisata. Menteri dan dirjen sudah saya temui dan mereka komitmen akan membantu Kaltara untuk membangun Kaltara yang berubah maju dan masyarakatnya sejahtera. Saya yakin dengan potensi daerah kita yang banyak dan menjanjikan, jika dikelola orang profesional yang memiliki kompetensi dan bisa menata bagaimana meningkatkan income dan PAD, saya yakin dan percaya menuju masyarakat sejahtera,” tegasnya.

Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid menambahkan, Kecamatan Lumbis Pansiangan merupakan satu dari 17 kecamatan perbatasan dengan Malaysia yang ada di Nunukan. Di Lumbis Pansiangan terjadi perubahan yang signifikan dua tahun terakhir. “Pak Lumbis saya tugaskan khusus di sini. Karena beliau merupakan putra daerah asli. Jadi saya berpikir saya tidak salah pilih dan saya yakin sosok yang tepat untuk memimpin Kecamatan Lumbis Pansiangan dan tahu persis daerahnya. Saya berbangga hari ini beliau dapat membuktikan kinerjanya,” katanya dengan bangga.

Saat ini Desa Sumantobol saat ini telah ditetapkan melalui SK Bupati Nunukan sebagai desa wisata. Bersama 13 desa lainnya bekerja sama menggunakan dana desa (dandes) untuk membangun. Dibuktikan dengan hadirnya wisata di Lumbis Pansiangan.

Baca Juga :  Sektor Pariwisata Tetap Dipertahankan

“Memang harus diapresiasi. Bersama 13 desa berkerja sama menggunakan dana desa. Sangat tepat sasaran. Kita butuh figur camat yang konsisten,” tambahnya.

Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis bercerita, secara geografis Lumbis Pansiangan berbatasan dengan Sabah, Malaysia. Sekira 50 menit ke utara Pagalungan terdapat beberapa kota besar Sabah, seperti Nabawan, Keningau.

Selama ini Labang tidak cukup tersembunyi. Merupakan tempat strategis selain pintu di Nunukan dan Sebatik. Pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1/2019 membangun pos lintas batas negara (PLBN) di lokasi ini.

“Berdasarkan itulah, saya melalui arahan Pak Sekda dan Bupati mempersiapkan desa kita mengambil peluang bila mana pintu gerbang di utara (Sabah) terbuka. Kami berpikir Labang tidak ada beda dengan Bandara Soekarno-Hatta, masuk menggunakan paspor. Kami coba memadukan potensi yang ada. Karena kami baca seperti doa pastor ‘kami hanya coba membaca makna dan maksud Tuhan menyimpan leluhur kami ditempat bebatu-batu, gunung-gugung’. Dan itu bisa kami baca Tuhan ciptakan sungai mampu mengembangkan menjadi peluang dan harapan untuk masyarakat,” tutupnya. (akz/lim)

 

 

 

 

NUNUKAN – Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, memimpin peluncuran paket wisata Gerbang Satria yang berada di Desa Sumantipal, Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan. Di lokasi ini kita bisa menikmati rafting di Muara Sungai Sipatal-Panas, Panas-Labang, Labang Sumentobol. Kemudian, jetski, border education dan wisata palianfishing trip dengan fasilitas home stay.

Langkah yang dilakukan Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh camat yang di Kaltara. Sebab, langkah kreatif dan inovatif yang dilakukan dengan menggali potensi yang dimiliki. “Saya terima kasih kepada camat yang inovasi dan kreatif melihat potensi alam di wilayahya. Dan langsung berpikir ini saya mau buat apa? Untuk apa? Ada tidak manfaat untuk masyarakat saya? Saya berharap akan muncul camat-camat yang lain seperti Pak Lumbis,” ucap Gubernur Zainal, Sabtu (20/11).

Baginya, seorang pemimpin dapat berpikir kreatif dan inovatif setelah mengetahui wilayahnya. Sungai yang telah diolah dan ditata dengan baik memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Ketika diolah akan mendatangkan income untuk Lumbis Pansiangan dan saya yakin akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara. Yang penting cara mengemas untuk paket wisata yang terkoneksi dengan beberapa tempat yang dapat dikunjungi,” yakinnya.

Baca Juga :  Destinasi Wisata Butuh Perbaikan

Gubernur bercerita, saat perjalanan menuju Lumbis Pansiangan setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 jam lamanya. Pengembangan lokasi wisata ini tentunya masih banyak yang perlu dibenahi dan kolaborasi dari Disparpora Nunukan, Disparpora Kaltara hingga ke Kemenparekraf.

“Nanti akan saya teruskan ke Menteri Pariwisata. Menteri dan dirjen sudah saya temui dan mereka komitmen akan membantu Kaltara untuk membangun Kaltara yang berubah maju dan masyarakatnya sejahtera. Saya yakin dengan potensi daerah kita yang banyak dan menjanjikan, jika dikelola orang profesional yang memiliki kompetensi dan bisa menata bagaimana meningkatkan income dan PAD, saya yakin dan percaya menuju masyarakat sejahtera,” tegasnya.

Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid menambahkan, Kecamatan Lumbis Pansiangan merupakan satu dari 17 kecamatan perbatasan dengan Malaysia yang ada di Nunukan. Di Lumbis Pansiangan terjadi perubahan yang signifikan dua tahun terakhir. “Pak Lumbis saya tugaskan khusus di sini. Karena beliau merupakan putra daerah asli. Jadi saya berpikir saya tidak salah pilih dan saya yakin sosok yang tepat untuk memimpin Kecamatan Lumbis Pansiangan dan tahu persis daerahnya. Saya berbangga hari ini beliau dapat membuktikan kinerjanya,” katanya dengan bangga.

Saat ini Desa Sumantobol saat ini telah ditetapkan melalui SK Bupati Nunukan sebagai desa wisata. Bersama 13 desa lainnya bekerja sama menggunakan dana desa (dandes) untuk membangun. Dibuktikan dengan hadirnya wisata di Lumbis Pansiangan.

Baca Juga :  Hutan Mangrove Jadi Objek Wisata Percontohan

“Memang harus diapresiasi. Bersama 13 desa berkerja sama menggunakan dana desa. Sangat tepat sasaran. Kita butuh figur camat yang konsisten,” tambahnya.

Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis bercerita, secara geografis Lumbis Pansiangan berbatasan dengan Sabah, Malaysia. Sekira 50 menit ke utara Pagalungan terdapat beberapa kota besar Sabah, seperti Nabawan, Keningau.

Selama ini Labang tidak cukup tersembunyi. Merupakan tempat strategis selain pintu di Nunukan dan Sebatik. Pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1/2019 membangun pos lintas batas negara (PLBN) di lokasi ini.

“Berdasarkan itulah, saya melalui arahan Pak Sekda dan Bupati mempersiapkan desa kita mengambil peluang bila mana pintu gerbang di utara (Sabah) terbuka. Kami berpikir Labang tidak ada beda dengan Bandara Soekarno-Hatta, masuk menggunakan paspor. Kami coba memadukan potensi yang ada. Karena kami baca seperti doa pastor ‘kami hanya coba membaca makna dan maksud Tuhan menyimpan leluhur kami ditempat bebatu-batu, gunung-gugung’. Dan itu bisa kami baca Tuhan ciptakan sungai mampu mengembangkan menjadi peluang dan harapan untuk masyarakat,” tutupnya. (akz/lim)

 

 

 

 

Most Read

Artikel Terbaru

THM Nakal Bakal Disanksi

Amalan Dzikir dan Doa

PLN Akan Bangun SPKLU