TANJUNG SELOR – Sumber daya manusia (SDM) Kalimantan Utara (Kaltara) harus mulai disiapkan untuk menyambut pembangunan Kawasan Industrial Park Indonesia atau Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.
Sebab, kebutuhan tenaga kerja di salah satu proyek strategis nasional (PSN) itu nantinya akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Sesuai data yang diterima, kebutuhan tenaga kerja saat konstruksi mencapai 100 ribu orang dan operasi sebanyak 60 ribu orang.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si, mengatakan, meskipun saat ini belum ada kriteria dari pihak pengusaha tentang tenaga apa-apa saja yang akan dibutuhkan nantinya, tapi tentu melihat bidangnya itu sudah bisa terbaca sejak saat ini. “Tentu kita sudah bisa memprediksi bahwa tenaga-tenaga yang dibutuhkan itu adalah tenaga yang cakap dan terampil di bidang IT, elektronik, mekanik, termasuk ahli bahasa,” ujar Yansen kepada Radar Tarakan saat ditemui di Tanjung Selor beberapa waktu lalu.
Bahkan, ke depannya kesiapan pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan juga pasti akan sangat dibutuhkan. Karena, tenaga kerja sebanyak itu tentu akan memerlukan kebutuhan hidup, utamanya untuk makan sehari-hari. “Sekarang masyarakat harus siap. Ini merupakan peluang besar bagi masyarakat,” kata mantan bupati Malinau dua periode ini.
Hal yang tak kalah pentingnya, soal ekonomi kreatif. Orang yang banyak datang ke provinsi termuda Indonesia ini nantinya akan membutuhkan segala macam hal, seperti kuliner, tempat wisata dan lain sebagainya. “Dengan begitu, tentu secara otomatis UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) pasti akan tumbuh karena secara terus menerus menyiapkan fasilitas untuk para pengunjung,” sebut pria yang juga menjabat wakil ketua umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat ini.
Ketua Lembaga Adat Tidung Kaltara, Yunus Idris juga meminta kepada pihak investor agar bisa mengakomodir tenaga kerja lokal. Bahkan, untuk tenaga ahli, masyarakat lokal juga bisa mendapatkan pelatihan dari pihak pengusaha. “Nanti jika mereka sudah memiliki keahlian di bidangnya, maka mereka akan bisa digunakan untuk bekerja sesuai bidang dan keahliannya,” tutur Yunus.
Menurutnya, dengan adanya investasi ini, tentu secara otomatis tingkat ekonomi masyarakat di Kaltara ini pada khususnya tentu akan naik. Masyarakat jadi memiliki sumber penghasilan yang tetap dengan bekerja di perusahaan tersebut. “Intinya kita harus siap menyambut peluang kerja yang sangat besar ini dengan mempersiapkan SDM secara matang. Ini supaya jangan sampai kita justru nantinya hanya jadi penonton di daerah kita sendiri,” pungkasnya. (iwk/lim)