27.7 C
Tarakan
Wednesday, June 7, 2023

Amalan Dzikir dan Doa

Oleh: H. Salafa Hepa

SUATU hari Nabi Muhammad saw besabda: “Jika kamu melintasi taman-taman syurga, singgahilah dan hilangkanlah rasa dahagamu didalamnya sepuas hati kamu”. Para sahabat lalu bertanya; Wahai utusan Allah, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan taman-taman syurga itu? Rasulullah saw menjawab; “Ia adalah halaqah-halaqah Majelis Dzikir”. (HSR. Tirmidzi : 3510).

Berdzikirlah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya adalah amalan keagamaan yang utama dalam ajaran Islam, yang dapat dilakukan setiap saat. Demikian pula berdoa kepada Allah SWT bisa dilakukan kapan dan diamana saja. Amalan ini akan melahirkan kedamaian hati dan jiwa, juga berbuah fahala yang agung dari Allah SWT.

“Ingatlah, hanya dengan dzikrullah (mengingat Allah) hati menjadi tenang”. (QS. Ar-Ra’du: 28). Berdzikir dan berdoa yang dilakukan dengan tulus dan khusyu’ akan membawa pengamalnya pada taraf kemuliaan. Dengan gemar berdzikir dan berdoa sebenarnya ia sedang membangun mutu dan kualitas dirinya disisi Allah SWT.

Perhatikanlah beberapa seruan Allah dalam firman-Nya berikut ini:  “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab: 41 – 42). Sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang serta pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.(QS. Al-Insan: 25-26).

Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku (Allah) ingat pula kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.(QS. Al-Baqarah: 152). Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku (Allah) perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri daripada menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina-dina. (QS. Ghafir: 60). Dan setiap diri manusia itu ada tingkatannya selaras dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap yang mereka kerjakan (QS. Faathir: 10)”.

Baca Juga :  Kehadiran WNA Ilegal Disorot

Majelis zikir, majelis taklim, majelis pengajian, atau halaqah-halaqah adalah wadah tempat berkumpulnya jamaah manusia Muslim yang beramal rohani dengan melantunkan dan banyak mengingat Allah (zikrullah), serta berdoa munajat kepada-Nya. Disebut oleh Nabi Muhammad saw dalam sabdanya sebagai “Taman-Taman Syurga” maka singgahilah (bergabunglah menjadi anggota majelis) untuk menghilangkan rasa dahagamu (hati dan jiwa gersang) sepuas hatimu.

Di dalam majelis-halaqah dzikir kita menemukan tausiyah agama “Ad-dinu Nashihah” nasihat-nasihat keagamaan. Dengan kata lain, orang-orang yang aktif mengikuti majelis/halaqah tidak hanya memuaskan dahaga jiwanya dengan  berzikir dan berdoa, tetapi juga beroleh pencerahan Iman dan Islam secara Kaffah.

Alqur’an menyatakan manfaat agung dari banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah, sebagaimana firman-NYA; “Dan bagi orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah baik laki-laki maupun perempuan, Allah menyediakan keampunan dan fahala yang besar” (QS. Al-Ahzab: 35).

Dalam hadits panjang Rasulullah saw bersabda; “Sesungguhnya Allah Azzawajallah memiliki malaikat-malaikat yang berada dijalan-jalan mencari manusia-manusia yang berzikir. Jika mereka telah menemui sekumpulan manusia yang berzikir kepada Allah, para malaikat ikut duduk bersama dengan manusia-manusia berzikir. Mereka saling menyeru, “Marilah..! Raihlah hajat kamu.” Maka para malaikat mengelilingi (menaungi) manusia-manusia yang berzikir dengan sayap mereka seluas langit dunia.

Kemudian Allah Azzawajallah bertanya kepada para malaikat, sedangkan Allah sesungguhnya lebih mengetahui daripada mereka; “Apa yang dilantunkan oleh hamba-hamba-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka mensucikan-Mu” (melantunkan Subhanallah), mereka mengagungkan-Mu (melantunkan Allahu Akbar), mereka memuji-Mu (melantunkan Alhamdulillah), mereka meng-Esakan-Mu (melantunkan Laa Ilaha Illallah).

Baca Juga :  Mega Bisnis Ramadan (2)

Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihat-Ku?”Para malaikat menjawa, “Seandainya mereka melihat-Mu, niscaya ibadah mereka akan bertambah kuat kepada-Mu, lebih mengagungkan-Mu dan lebih mensucikan-Mu.” Allah bertanya, “Apa yang mereka minta kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka minta syurga kepada-Mu”. Allah bertanya, “Adakah diantara mereka telah melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Demi keagungan-Mu wahai Rabb, mereka belum melihatnya”. Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Seandainya mereka melihatnya niscaya mereka akan bertambah semangat dan akan lebih banyak berharap dan memohon syurga kepada-Mu”.

Allah bertanya, “Adakah mereka meminta perlindungan kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Benar, mereka meminta perlindungan kepada-Mu”. Allah bertanya, “Dari perkara apakah mereka meminta perlindungan kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka.” Allah bertanya, “Adakah mereka telah melihatnya? Para malaikat menjawab, “Demi keagungan-Mu wahai Rabb, mereka belum melihatnya.” Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Seandainya mereka melihatnya niscaya mereka akan menjauhi sejauh-jauhnya dan rasa takut mereka terhadap neraka akan semakin besar.”

Allah berfirman; “Aku (Allah) mempersaksikan kamu, bahwa Aku telah mengampuni mereka semuanya.” Salah satu malaikat berkata; “Wahai Rabb, diantara mereka ada si Fulan, dia tidak termasuk mereka (tidak ikut berdzikir), sesungguhnya dia datang hanya karena satu keperluan lain.” Allah SWT Berfirman; “Dia adalah masuk dalam jamaah yang duduk berdzikir. Dia tidak akan celaka, sebab ia duduk bersama manusia-manusia yang berdzikir kepada-Ku”. (HR. Muslim: 2689). (*)

Oleh: H. Salafa Hepa

SUATU hari Nabi Muhammad saw besabda: “Jika kamu melintasi taman-taman syurga, singgahilah dan hilangkanlah rasa dahagamu didalamnya sepuas hati kamu”. Para sahabat lalu bertanya; Wahai utusan Allah, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan taman-taman syurga itu? Rasulullah saw menjawab; “Ia adalah halaqah-halaqah Majelis Dzikir”. (HSR. Tirmidzi : 3510).

Berdzikirlah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya adalah amalan keagamaan yang utama dalam ajaran Islam, yang dapat dilakukan setiap saat. Demikian pula berdoa kepada Allah SWT bisa dilakukan kapan dan diamana saja. Amalan ini akan melahirkan kedamaian hati dan jiwa, juga berbuah fahala yang agung dari Allah SWT.

“Ingatlah, hanya dengan dzikrullah (mengingat Allah) hati menjadi tenang”. (QS. Ar-Ra’du: 28). Berdzikir dan berdoa yang dilakukan dengan tulus dan khusyu’ akan membawa pengamalnya pada taraf kemuliaan. Dengan gemar berdzikir dan berdoa sebenarnya ia sedang membangun mutu dan kualitas dirinya disisi Allah SWT.

Perhatikanlah beberapa seruan Allah dalam firman-Nya berikut ini:  “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab: 41 – 42). Sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang serta pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.(QS. Al-Insan: 25-26).

Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku (Allah) ingat pula kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.(QS. Al-Baqarah: 152). Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku (Allah) perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri daripada menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina-dina. (QS. Ghafir: 60). Dan setiap diri manusia itu ada tingkatannya selaras dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap yang mereka kerjakan (QS. Faathir: 10)”.

Baca Juga :  Opini WTP untuk Sejahterakan Rakyat

Majelis zikir, majelis taklim, majelis pengajian, atau halaqah-halaqah adalah wadah tempat berkumpulnya jamaah manusia Muslim yang beramal rohani dengan melantunkan dan banyak mengingat Allah (zikrullah), serta berdoa munajat kepada-Nya. Disebut oleh Nabi Muhammad saw dalam sabdanya sebagai “Taman-Taman Syurga” maka singgahilah (bergabunglah menjadi anggota majelis) untuk menghilangkan rasa dahagamu (hati dan jiwa gersang) sepuas hatimu.

Di dalam majelis-halaqah dzikir kita menemukan tausiyah agama “Ad-dinu Nashihah” nasihat-nasihat keagamaan. Dengan kata lain, orang-orang yang aktif mengikuti majelis/halaqah tidak hanya memuaskan dahaga jiwanya dengan  berzikir dan berdoa, tetapi juga beroleh pencerahan Iman dan Islam secara Kaffah.

Alqur’an menyatakan manfaat agung dari banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah, sebagaimana firman-NYA; “Dan bagi orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah baik laki-laki maupun perempuan, Allah menyediakan keampunan dan fahala yang besar” (QS. Al-Ahzab: 35).

Dalam hadits panjang Rasulullah saw bersabda; “Sesungguhnya Allah Azzawajallah memiliki malaikat-malaikat yang berada dijalan-jalan mencari manusia-manusia yang berzikir. Jika mereka telah menemui sekumpulan manusia yang berzikir kepada Allah, para malaikat ikut duduk bersama dengan manusia-manusia berzikir. Mereka saling menyeru, “Marilah..! Raihlah hajat kamu.” Maka para malaikat mengelilingi (menaungi) manusia-manusia yang berzikir dengan sayap mereka seluas langit dunia.

Kemudian Allah Azzawajallah bertanya kepada para malaikat, sedangkan Allah sesungguhnya lebih mengetahui daripada mereka; “Apa yang dilantunkan oleh hamba-hamba-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka mensucikan-Mu” (melantunkan Subhanallah), mereka mengagungkan-Mu (melantunkan Allahu Akbar), mereka memuji-Mu (melantunkan Alhamdulillah), mereka meng-Esakan-Mu (melantunkan Laa Ilaha Illallah).

Baca Juga :  Targetkan Pemanfaatan PLBN Segera Dilakukan

Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihat-Ku?”Para malaikat menjawa, “Seandainya mereka melihat-Mu, niscaya ibadah mereka akan bertambah kuat kepada-Mu, lebih mengagungkan-Mu dan lebih mensucikan-Mu.” Allah bertanya, “Apa yang mereka minta kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka minta syurga kepada-Mu”. Allah bertanya, “Adakah diantara mereka telah melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Demi keagungan-Mu wahai Rabb, mereka belum melihatnya”. Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Seandainya mereka melihatnya niscaya mereka akan bertambah semangat dan akan lebih banyak berharap dan memohon syurga kepada-Mu”.

Allah bertanya, “Adakah mereka meminta perlindungan kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Benar, mereka meminta perlindungan kepada-Mu”. Allah bertanya, “Dari perkara apakah mereka meminta perlindungan kepada-Ku?” Para malaikat menjawab, “Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka.” Allah bertanya, “Adakah mereka telah melihatnya? Para malaikat menjawab, “Demi keagungan-Mu wahai Rabb, mereka belum melihatnya.” Allah bertanya, “Bagaimana seandainya mereka melihatnya?” Para malaikat menjawab, “Seandainya mereka melihatnya niscaya mereka akan menjauhi sejauh-jauhnya dan rasa takut mereka terhadap neraka akan semakin besar.”

Allah berfirman; “Aku (Allah) mempersaksikan kamu, bahwa Aku telah mengampuni mereka semuanya.” Salah satu malaikat berkata; “Wahai Rabb, diantara mereka ada si Fulan, dia tidak termasuk mereka (tidak ikut berdzikir), sesungguhnya dia datang hanya karena satu keperluan lain.” Allah SWT Berfirman; “Dia adalah masuk dalam jamaah yang duduk berdzikir. Dia tidak akan celaka, sebab ia duduk bersama manusia-manusia yang berdzikir kepada-Ku”. (HR. Muslim: 2689). (*)

Most Read

Artikel Terbaru