30.7 C
Tarakan
Friday, March 24, 2023

Boaz Solossa Keluhkan Kualitas Lapangan

TARAKAN – Tampil perdana bersama Bunyu FC dalam laga 8 besar Wali Kota Cup II melawan Salmon Bornebas di Stadion Datu Adil Tarakan pada Senin (19/12), eks tim nasional sepakbola Indonesia Boaz Solossa disambut ribuan penikmat bola di Tarakan. Namun Bunyu FC yang diperkuat bekas penyerang Persipura Jayapura itu harus menelan pil pahit setelah takluk 1-2 dari Salmon Bornebas.

Boaz mengungkapkan jika kualitas Stadion Datu Adil di bawah rata-rata dari lapangan pada umumnya. Sehingga hal itu turut menjadi kendala untuk tampil maksimal.
“Kehadiran saya dengan animo masyarakat yang ada, memberikan motivasi bahwa mereka juga pasti bisa. Memang ada beberapa hal yang harusnya menjadi perhatian dan bisa diperbaiki. Terutama dari sisi lapangan yang ada, saya bermain sangat hati-hati dengan kondisi lapangan yang seadanya,” ujarnya, Senin (19/12).

Padahal, kata dia, para pemain dari Kaltara memiliki kemampuan bermain yang sangat baik. Punya kecepatan dan strategi yang baik. Sehingga amat disayangkan hal itu tidak didukung dengan kualitas lapangan.
“Jika bermain di lapangan yang bagus, tentu para pemain bisa memiliki prestasi lebih baik. Dengan lapangan yang baik, atlet Kaltara juga bisa menuju ke atlet nasional.  Saya juga dulu awalnya bermain di lapangan yang seperti ini. Semua pemain profesional pasti sama,” terangnya.

Baca Juga :  PON XX, Perpaduan Olahraga dan Keindahan Alam dan Budaya Papua 

“Tapi, setelah bermain profesional dan kembali ke lapangan seperti ini ya pasti sangat berhati-hati. Karena lapangan kondisinya, kurang bagus. Padahal pemainnya sangat bagus, tetapi lapangannya bisa dikatakan tidak layak,” bebernya.

Ia menilai Kaltara memiliki generasi yang berpeluang untuk menjadi pemain luar biasa. Meski belum bertemu dengan pelatih yang bisa memoles dan mengatur kedisplinan dengan jam terbang yang lebih tinggi, sekarang ini sudah bisa bermain dengan kualitas yang baik.

Skill dan cara bermain yang baik di lapangan yang seperti ini saja, kualitasnya sudah bagus. Apalagi kalau bermain di kualitas yang bagus pasti lebih baik lagi,” ungkapnya.

Boaz mengakui kedatangannya ke Kaltara terbilang mendadak, berangkat dari Jayapura, kemudian transit Makassar dan setibanya di Tarakan hanya berganti baju, kemudian turun lapangan. Meski kesempatan yang terbatas, ia mengatakan pertandingan yang dilakoninya luar biasa.

Baca Juga :  Segini Rating Internasional Michael Owen Pecatur Asal Malinau

“Namanya juga sepakbola, siapa yang beruntung dia yang menang. Kedua tim bermain sangat baik. Mungkin tim Bunyu yang kurang beruntung, tim sebelah lebih beruntung. Semoga pertandingan lainnya bisa menghadirkan pemain bintang untuk semangat generasi di Tarakan. Saya sendiri saja bisa mendatangkan suporter yang banyak, apalagi kalau Timnas lain ikut bermain,” tandasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tarakan, Agustina Momongan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk memelihara. Namun, karena saat ini juga masih dalam kondisi musim hujan, sehingga memperburuk kondisi lapangan.

“Stadion yang kita miliki ya itulah (Stadion Datu Adil) adanya. Kami sudah lakukan pemeliharaan pelan-pelan. Tapi, memang sekelas timnas, Boaz memberikan solusi baik juga. Di daerah kan juga jadi motivasi, bagaimana ke depan kita punya stadion yang lebih layak untuk timnas. Bertahap lah untuk perbaikan dan pemeliharaan stadion, termasuk di ruangan nanti,” jelasnya. (zac/lim)

TARAKAN – Tampil perdana bersama Bunyu FC dalam laga 8 besar Wali Kota Cup II melawan Salmon Bornebas di Stadion Datu Adil Tarakan pada Senin (19/12), eks tim nasional sepakbola Indonesia Boaz Solossa disambut ribuan penikmat bola di Tarakan. Namun Bunyu FC yang diperkuat bekas penyerang Persipura Jayapura itu harus menelan pil pahit setelah takluk 1-2 dari Salmon Bornebas.

Boaz mengungkapkan jika kualitas Stadion Datu Adil di bawah rata-rata dari lapangan pada umumnya. Sehingga hal itu turut menjadi kendala untuk tampil maksimal.
“Kehadiran saya dengan animo masyarakat yang ada, memberikan motivasi bahwa mereka juga pasti bisa. Memang ada beberapa hal yang harusnya menjadi perhatian dan bisa diperbaiki. Terutama dari sisi lapangan yang ada, saya bermain sangat hati-hati dengan kondisi lapangan yang seadanya,” ujarnya, Senin (19/12).

Padahal, kata dia, para pemain dari Kaltara memiliki kemampuan bermain yang sangat baik. Punya kecepatan dan strategi yang baik. Sehingga amat disayangkan hal itu tidak didukung dengan kualitas lapangan.
“Jika bermain di lapangan yang bagus, tentu para pemain bisa memiliki prestasi lebih baik. Dengan lapangan yang baik, atlet Kaltara juga bisa menuju ke atlet nasional.  Saya juga dulu awalnya bermain di lapangan yang seperti ini. Semua pemain profesional pasti sama,” terangnya.

Baca Juga :  Segini Rating Internasional Michael Owen Pecatur Asal Malinau

“Tapi, setelah bermain profesional dan kembali ke lapangan seperti ini ya pasti sangat berhati-hati. Karena lapangan kondisinya, kurang bagus. Padahal pemainnya sangat bagus, tetapi lapangannya bisa dikatakan tidak layak,” bebernya.

Ia menilai Kaltara memiliki generasi yang berpeluang untuk menjadi pemain luar biasa. Meski belum bertemu dengan pelatih yang bisa memoles dan mengatur kedisplinan dengan jam terbang yang lebih tinggi, sekarang ini sudah bisa bermain dengan kualitas yang baik.

Skill dan cara bermain yang baik di lapangan yang seperti ini saja, kualitasnya sudah bagus. Apalagi kalau bermain di kualitas yang bagus pasti lebih baik lagi,” ungkapnya.

Boaz mengakui kedatangannya ke Kaltara terbilang mendadak, berangkat dari Jayapura, kemudian transit Makassar dan setibanya di Tarakan hanya berganti baju, kemudian turun lapangan. Meski kesempatan yang terbatas, ia mengatakan pertandingan yang dilakoninya luar biasa.

Baca Juga :  Pembelian BBM di SPBU Dibatasi, Aparat Kepolisian Disiagakan

“Namanya juga sepakbola, siapa yang beruntung dia yang menang. Kedua tim bermain sangat baik. Mungkin tim Bunyu yang kurang beruntung, tim sebelah lebih beruntung. Semoga pertandingan lainnya bisa menghadirkan pemain bintang untuk semangat generasi di Tarakan. Saya sendiri saja bisa mendatangkan suporter yang banyak, apalagi kalau Timnas lain ikut bermain,” tandasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tarakan, Agustina Momongan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk memelihara. Namun, karena saat ini juga masih dalam kondisi musim hujan, sehingga memperburuk kondisi lapangan.

“Stadion yang kita miliki ya itulah (Stadion Datu Adil) adanya. Kami sudah lakukan pemeliharaan pelan-pelan. Tapi, memang sekelas timnas, Boaz memberikan solusi baik juga. Di daerah kan juga jadi motivasi, bagaimana ke depan kita punya stadion yang lebih layak untuk timnas. Bertahap lah untuk perbaikan dan pemeliharaan stadion, termasuk di ruangan nanti,” jelasnya. (zac/lim)

Most Read

60 Relawan Dilepas Gubernur

Permohonan Paspor Membeludak

Artikel Terbaru