30.7 C
Tarakan
Friday, March 24, 2023

KONI Petakan Atlet Berprestasi di Tana Tidung

TANA TIDUNG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltara akan petakan dan mengevaluasi atlet berpretasi hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara yang digelar pada 17-24 Desember 2022 lalu.

Wakil Ketua I KONI Kaltara Wiyono Adie mengatakan, pemetaan atlet berpretasi merupakan tindak lanjut dari Porprov dalam rangka mempersiapkan atlet pada Pra PON yang akan digelar pada Maret hingga September 2023.

“Dari Porprov lalu menghasilkan produk yang namanya prestasi yang terdistribusi di empat kabupaten dan satu kota di Kaltara, “ kata Wiyono Adie usai menyampaikan tindak lanjut hasil Proprov 1 Kaltara, di Sekretariat KONI Tana Tidung, Rabu siang (11/1/2023).

Masing masing kabupaten/kota punya dominasi di cabor tertentu.

Karena itu kepada pengurus KONI dan Pemkab Tana Tidung dimintakan untuk mempersiapkan atlet atletnya.

Adapun desain paling ideal yang harus dilakukan yakni memberikan kesempatan pada atlet daerah.

Baca Juga :  Drawing Piala Dunia 2022: Spanyol vs Jerman

Karena itu, pada Porprov lalu tidak ada satu pun atlet luar daerah yang bertanding.

“Konsekuensinya yang logis saja, pada pra PON nanti menggunakan atlet atlet daerah berdasarkan KTP,” sebutnya.

“Yang kita lakukan, merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan, kita memberikan kesempatan pembinaan dan pengembangan prestasi atlet daerah, selama ini kita hanya dininabobokan, atlet yang sifatnya dibayar, dibeli dan lainnya. Ini memberikan peluang yang tidak bagus bagi atlet daerah,” sambungnya.

Apa yang telah disampaikan kepada KONI, pemkab dan stakheolder terkait, paling tidak mulai memformulasikan, medesain apa yang harus dilakukan terhadap pembinaan atlet berpretasi menuju Pra PON.

Artinya suka tidak suka akan terjadi degradasi atlet.

Atlet yang berprestasi di Proprov tidak serta merta ke Pra PON karena akan menggunakan
akumulasi dari dua sistem.

Yakni, satu atlet yang berprestasi pada Porprov, dan satu lagi atlet berprestasi tapi tak meraih medali.

Baca Juga :  Tim Kerja KONI Monitoring Kesiapan Atlet Jelang Porprov

“Sistem ini akan digunakan bila sebuah sistem, progresnya tidak memenuhi ekspektasi, jadi tidak menutup kemungkinan lapis kedua jadi lapis satu, lapis satu jadi degradasi, ” jelasnya.

Untuk Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov), tidak akan ada seleksi. Yang direkrut adalah semua atlet hasil Porprov 1 Kaltara.

“Kemudian kami akan mapping atlet atlet yang merupakan lapis kedua,” ungkapnya.

Wiyono menambahkan, potensi atlet berprestasi ada di kabupaten/kota bukan di provinsi.

“Kita akan minta data nanti mana kira kira yang bisa dinominasikan lapis keduanya, kalau kami dari KONI Provinsi akan melihat dari lapis pertama hasil porprov, kalau lapis kedua, potensi atlet yang paling tahu KONI kabupaten/kota,” ujarnya.

“KONI provinsi itu tak punya atlet, tapi yang punya kabupaten kota,” tutupnya.(ana)

TANA TIDUNG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltara akan petakan dan mengevaluasi atlet berpretasi hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara yang digelar pada 17-24 Desember 2022 lalu.

Wakil Ketua I KONI Kaltara Wiyono Adie mengatakan, pemetaan atlet berpretasi merupakan tindak lanjut dari Porprov dalam rangka mempersiapkan atlet pada Pra PON yang akan digelar pada Maret hingga September 2023.

“Dari Porprov lalu menghasilkan produk yang namanya prestasi yang terdistribusi di empat kabupaten dan satu kota di Kaltara, “ kata Wiyono Adie usai menyampaikan tindak lanjut hasil Proprov 1 Kaltara, di Sekretariat KONI Tana Tidung, Rabu siang (11/1/2023).

Masing masing kabupaten/kota punya dominasi di cabor tertentu.

Karena itu kepada pengurus KONI dan Pemkab Tana Tidung dimintakan untuk mempersiapkan atlet atletnya.

Adapun desain paling ideal yang harus dilakukan yakni memberikan kesempatan pada atlet daerah.

Baca Juga :  Heru Rachmady, Bakal Calon Tunggal Ketua KONI Bulungan Masa Bakti 2023 - 2027

Karena itu, pada Porprov lalu tidak ada satu pun atlet luar daerah yang bertanding.

“Konsekuensinya yang logis saja, pada pra PON nanti menggunakan atlet atlet daerah berdasarkan KTP,” sebutnya.

“Yang kita lakukan, merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan, kita memberikan kesempatan pembinaan dan pengembangan prestasi atlet daerah, selama ini kita hanya dininabobokan, atlet yang sifatnya dibayar, dibeli dan lainnya. Ini memberikan peluang yang tidak bagus bagi atlet daerah,” sambungnya.

Apa yang telah disampaikan kepada KONI, pemkab dan stakheolder terkait, paling tidak mulai memformulasikan, medesain apa yang harus dilakukan terhadap pembinaan atlet berpretasi menuju Pra PON.

Artinya suka tidak suka akan terjadi degradasi atlet.

Atlet yang berprestasi di Proprov tidak serta merta ke Pra PON karena akan menggunakan
akumulasi dari dua sistem.

Yakni, satu atlet yang berprestasi pada Porprov, dan satu lagi atlet berprestasi tapi tak meraih medali.

Baca Juga :  Polres Tana Tidung Gagalkan Penyelewengan 7 Drum Pertalite ke Sekatak

“Sistem ini akan digunakan bila sebuah sistem, progresnya tidak memenuhi ekspektasi, jadi tidak menutup kemungkinan lapis kedua jadi lapis satu, lapis satu jadi degradasi, ” jelasnya.

Untuk Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov), tidak akan ada seleksi. Yang direkrut adalah semua atlet hasil Porprov 1 Kaltara.

“Kemudian kami akan mapping atlet atlet yang merupakan lapis kedua,” ungkapnya.

Wiyono menambahkan, potensi atlet berprestasi ada di kabupaten/kota bukan di provinsi.

“Kita akan minta data nanti mana kira kira yang bisa dinominasikan lapis keduanya, kalau kami dari KONI Provinsi akan melihat dari lapis pertama hasil porprov, kalau lapis kedua, potensi atlet yang paling tahu KONI kabupaten/kota,” ujarnya.

“KONI provinsi itu tak punya atlet, tapi yang punya kabupaten kota,” tutupnya.(ana)

Most Read

Artikel Terbaru