27.1 C
Tarakan
Saturday, December 2, 2023

Ratusan Kepala Keluarga di Sembakung, Nunukan Masih di Posko Pengungsian

NUNUKAN – Hari ke enam masa tanggap darurat bencana alam banjir menunjukkan debit air mulai surut. Di Kecamatan Sembakung yang saat ini masih terendam banjir debit air juga mengalami penurunan beberapa centimeter dari ketinggian sebelumnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman menyampaikan saat ini air sudah mulai turun 20 centimeter dari ketinggian sebelumnya 5,05 meter menjadi 4,85 meter pada Selasa (26/9) sekira pukul 10.00 Wita.

“Situasinya masih sama seperti kemarin. Kegiatan di dapur umum terus berjalan. Untuk daerah yang masih banjir itu di Sembakung namun debit air mulai surut,” ucap Arief Budiman kepada Radar Tarakan, Selasa (26/9).

Dijelaskan, banjir yang masih merendam wilayah Kecamatan Sembakung membuat pelayanan listrik dihentikan beberapa hari terakhir. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Dan saat ini, jumlah warga yang berada di lokasi pengungsian tercatat sebanyak 102 kepala keluarga.

Baca Juga :  Resep Abon Cakalang

“Lampu belum nyala sehingga menyulitkan komunikasi ke wilayah Sembakung. Sebab, tidak ada jaringan baik untuk telpon dan internet. Untuk Sembakung Atulai pengungsi sudah kembali ke rumahnya,” bebernya.

Diungkapkan, dari 10 kecamatan terdampak banjir di Nunukan, saat ini masih ada dua kecamatan yang kondisinya masih terendam banjir yakni Sembakung dan Sembakung Atulai. Total warga terdampak banjir di 10 kecamatan mencapai lebih dari 3000 KK, terbanyak berada di Sembakung sekitar 1.282 KK dengan 4.359 jiwa.

Saat ini, Pemkab Nunukan melalui BPBD Nunukan bersama TNI, Polri, kecamatan, desa dan relawan terus melakukan penanganan darurat bencana banjir. Seperti, membuka dapur umum dan menyediakan makanan bagi warga yang mengungsi. Kemudian, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir.

Baca Juga :  Putusan 5 Tahun Dinilai Masih Ringan, Imbransyah Dieksekusi ke Lapas

Sementara, di wilayah yang debit air mulai berangsur surut dan normal seperti Kecamatan Lumbis, personel gabungan BPBD, TNI, Polri dan relawan mulai melakukan pemulihan dan pembersihan fasilitas umum, pemerintahan, fasilitas ibadah dan sekolah dari material lumpur akibat banjir yang terjadi.

“Senantiasa memberikan imbauan dan peringatan kepada seluruh warga yang terdampak banjir agar selalu waspada dengan kondisi banjir disekitar, menjaga keluarga terutama anak-anak dan lansia yang sangat berisiko dengan kondisi banjir yang terjadi,” jelasnya. (akz/lim)

NUNUKAN – Hari ke enam masa tanggap darurat bencana alam banjir menunjukkan debit air mulai surut. Di Kecamatan Sembakung yang saat ini masih terendam banjir debit air juga mengalami penurunan beberapa centimeter dari ketinggian sebelumnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman menyampaikan saat ini air sudah mulai turun 20 centimeter dari ketinggian sebelumnya 5,05 meter menjadi 4,85 meter pada Selasa (26/9) sekira pukul 10.00 Wita.

“Situasinya masih sama seperti kemarin. Kegiatan di dapur umum terus berjalan. Untuk daerah yang masih banjir itu di Sembakung namun debit air mulai surut,” ucap Arief Budiman kepada Radar Tarakan, Selasa (26/9).

Dijelaskan, banjir yang masih merendam wilayah Kecamatan Sembakung membuat pelayanan listrik dihentikan beberapa hari terakhir. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Dan saat ini, jumlah warga yang berada di lokasi pengungsian tercatat sebanyak 102 kepala keluarga.

Baca Juga :  Pemkab Tambah Penyertaan Modal untuk PDAM

“Lampu belum nyala sehingga menyulitkan komunikasi ke wilayah Sembakung. Sebab, tidak ada jaringan baik untuk telpon dan internet. Untuk Sembakung Atulai pengungsi sudah kembali ke rumahnya,” bebernya.

Diungkapkan, dari 10 kecamatan terdampak banjir di Nunukan, saat ini masih ada dua kecamatan yang kondisinya masih terendam banjir yakni Sembakung dan Sembakung Atulai. Total warga terdampak banjir di 10 kecamatan mencapai lebih dari 3000 KK, terbanyak berada di Sembakung sekitar 1.282 KK dengan 4.359 jiwa.

Saat ini, Pemkab Nunukan melalui BPBD Nunukan bersama TNI, Polri, kecamatan, desa dan relawan terus melakukan penanganan darurat bencana banjir. Seperti, membuka dapur umum dan menyediakan makanan bagi warga yang mengungsi. Kemudian, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir.

Baca Juga :  Bakpao Ayam Kecap

Sementara, di wilayah yang debit air mulai berangsur surut dan normal seperti Kecamatan Lumbis, personel gabungan BPBD, TNI, Polri dan relawan mulai melakukan pemulihan dan pembersihan fasilitas umum, pemerintahan, fasilitas ibadah dan sekolah dari material lumpur akibat banjir yang terjadi.

“Senantiasa memberikan imbauan dan peringatan kepada seluruh warga yang terdampak banjir agar selalu waspada dengan kondisi banjir disekitar, menjaga keluarga terutama anak-anak dan lansia yang sangat berisiko dengan kondisi banjir yang terjadi,” jelasnya. (akz/lim)

Terpopuler

Artikel Terbaru