30.7 C
Tarakan
Friday, March 24, 2023

Beberapa Peraturan Baru Diterapkan di Asian Games

TARAKAN – Terkait dengan kesiapan jelang Asian Games 2018, tidak hanya atlet saja yang melangsungkan kesiapannya, beberapa perangkat pertandingan juga sudah bergegas melakukan persiapan yang akan diterapkan pada pelaksanaan Asian Games seperti cabang olahraga layar yang saat ini sudah melakukan pemantapan. Terdiri dari lima operator pertandingan yang berasal dari Kalimantan Utara yang akan terlibat pada Asian Games 2018 Agustus nanti. Diketahui beberapa perangkat pertandingan tersebut berasal dari Danlantamal Kota Tarakan dan tiga lainnya berasal dari cabang olahraga layar Kalimantan Utara.

Ketua Umum Layar Kalimantan Utara, Widodo Dwi Santoso mengatakan beberapa waktu lalu cabang olahraga layar melaksamakan persiapan menjelang Asian Games berupa coaching clinic yang diikuti seluruh perangkat. Yakni wasit yang akan bertugas di Asian Games 2018 yang dilatih langsung oleh world sailing dan mengambil instruktur dari Selandia Baru yakni John Paris. “Jadi pada coaching clinic tersebut emmang kebanyakan yang menjadi fokus itu beberap rull baru atau peraturan baru yang akan diterapkan di Asian Games 2018. Peraturan tersebut berlaku hingga 2022, kebetulan saya dengan empat rekan dari Kaltara ini dipercayakan oleh pengurus besar cabang olahraga layar untuk terlibat di Asian Games,” jelasnya kepada Radar Tarakan.

Baca Juga :  Korem Terbentuk, Koordinasi Semakin Dekat

Beberapa peraturan baru yang diterapkan dalam Asian Games tersebut dipastikan akan di adopsi setiap kejuaraan di seluruh dunia termasuk pelaksanaan PON 2020. “Jadi ini merupakan peraturan yang baru, memang sangat banyak peraturan yang akan diterapkan. Contohnyasaja, start hanya mengacu kepada satu bendera saja namun pada peraturan baru ini untuk jumlah bendera start bergantung dari jumlah peserta di setiap kelasnya, bahkan banyak peraturan yang sudah mendapatkan penyempurnaan oleh world siling,” ujarnya.

“Pada pelaksanaan Asian Games, saya dipercayakan menjadi head finisher yang menghitung hasil akhir dari lomba sehingga kejelian harus diperhitungkan karena kalau terjadi kesalahan, sehingga pada pelaksanaan Asian Games kali ini untuk mem-backup semua itu. Beberapa teknologi membantu kita, yakni dengan rekaman visual untuk melihat secara langsung siapa yang dahulu masuk di garis akhir karena kalau dengan mata saja sangat kurang, sehingga kita dibantukan dengan gambar,” tambahnya. (puu/udn)

Baca Juga :  1500 Burung Ikut Lomba Irau Malinau CUP

TARAKAN – Terkait dengan kesiapan jelang Asian Games 2018, tidak hanya atlet saja yang melangsungkan kesiapannya, beberapa perangkat pertandingan juga sudah bergegas melakukan persiapan yang akan diterapkan pada pelaksanaan Asian Games seperti cabang olahraga layar yang saat ini sudah melakukan pemantapan. Terdiri dari lima operator pertandingan yang berasal dari Kalimantan Utara yang akan terlibat pada Asian Games 2018 Agustus nanti. Diketahui beberapa perangkat pertandingan tersebut berasal dari Danlantamal Kota Tarakan dan tiga lainnya berasal dari cabang olahraga layar Kalimantan Utara.

Ketua Umum Layar Kalimantan Utara, Widodo Dwi Santoso mengatakan beberapa waktu lalu cabang olahraga layar melaksamakan persiapan menjelang Asian Games berupa coaching clinic yang diikuti seluruh perangkat. Yakni wasit yang akan bertugas di Asian Games 2018 yang dilatih langsung oleh world sailing dan mengambil instruktur dari Selandia Baru yakni John Paris. “Jadi pada coaching clinic tersebut emmang kebanyakan yang menjadi fokus itu beberap rull baru atau peraturan baru yang akan diterapkan di Asian Games 2018. Peraturan tersebut berlaku hingga 2022, kebetulan saya dengan empat rekan dari Kaltara ini dipercayakan oleh pengurus besar cabang olahraga layar untuk terlibat di Asian Games,” jelasnya kepada Radar Tarakan.

Baca Juga :  Gagal Lelang, Layanan SOA Penerbangan Diambil Alih APBN

Beberapa peraturan baru yang diterapkan dalam Asian Games tersebut dipastikan akan di adopsi setiap kejuaraan di seluruh dunia termasuk pelaksanaan PON 2020. “Jadi ini merupakan peraturan yang baru, memang sangat banyak peraturan yang akan diterapkan. Contohnyasaja, start hanya mengacu kepada satu bendera saja namun pada peraturan baru ini untuk jumlah bendera start bergantung dari jumlah peserta di setiap kelasnya, bahkan banyak peraturan yang sudah mendapatkan penyempurnaan oleh world siling,” ujarnya.

“Pada pelaksanaan Asian Games, saya dipercayakan menjadi head finisher yang menghitung hasil akhir dari lomba sehingga kejelian harus diperhitungkan karena kalau terjadi kesalahan, sehingga pada pelaksanaan Asian Games kali ini untuk mem-backup semua itu. Beberapa teknologi membantu kita, yakni dengan rekaman visual untuk melihat secara langsung siapa yang dahulu masuk di garis akhir karena kalau dengan mata saja sangat kurang, sehingga kita dibantukan dengan gambar,” tambahnya. (puu/udn)

Baca Juga :  Soal Rate Harga Tiket, NAM AIR Akan Konsisten

Most Read

Artikel Terbaru