27.7 C
Tarakan
Wednesday, June 7, 2023

Cukup 3-4 Hari Hujan, Sebulan Aman

TARAKAN – Selama kurang lebih dua bulan melewati masa krisis, dua embung sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan mengalami kenaikan volume. Embung Persemaian dan Embung Binalatung mengalami kenaikan mencapai lima meter.

Direktur Utama PDAM Tirta Alam Tarakan Said Usman Assegaf pun bersyukur. Pasalnya dua hari sejak sebelum pergelaran Rakernas Apeksi dimulai, air di dua embung melimpah, memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami itu tak henti-hentinya berdoa. Karena jangan sampai air mandet saat APEKSI. dan syukurnya tanggal 22 Juli itu hujan yang terjadi terus menerus. Dan membuat dua embung terisi penuh,” ungkap Usman.

Usman menyebutkan, setelah dilakukan pemantauan terhadap dua embung yang menjadi titik tumpuan masyarakat Tarakan itu. Terjadi peningkatan pada volume debit air. “Karena ini hujan terus, alhamdulillah volume debit air Embung Binalatung naik 5 meter. Sedangkan Embung Persemaian naik 4 meter,” jelasnya.

Baca Juga :  Masih Ada Warga Binaan Tak Miliki NIK

Dengan kondisi itu, Usman mengatakan jika kebutuhan air masyarakat dapat terpenuhi hingga sebulan. Asalkan, terjadi hujan 3-4 kali dalam waktu sebulan.

“Masih bisa bertahan di kondisi ini, asalkan hujan. Kalau tidak kondisi embung hanya bisa bertahan hingga 8 hari kedepan,” jelasnya.

Menurut Usman, kapasitas air di dua embung itu hanya mampu menampung sebanyak 600 ribu  kubik. Padahal, kebutuhan air masyarakat Tarakan selama sebulan sebanyak 1,5 juta kubik. Dengan jumlah pelanggan hingga saat ini mencapai 25 ribu. “Kan enggak masuk akal. Makanya harus hujan terus kalau tidak yah akan kering. Embungnya itu kalau tidak hujan hanya bisa menampung sebanyak 600 kubik air. Sembilan hari sudah habis,” bebernya.

Baca Juga :  Wali Kota Sorot Setwan karena Abai Protokol Kesehatan

Di samping itu, lanjut Usman, di embung itu pihaknya juga sudah membangun intake. Air embung meluber mengalir ke anak sungai. Anak sungai ini yang membantu persediaan air mencapai sebulan. “Apabila hujan tidak turun, tentunya debit air di dua embung dan anak sungai akan menyusut. Kalau persediaan air sampai menyusut, mau tidak mau kami lakukan jadwal pengaliran air secara bergilir,” katanya. (eru/lim)

 

 

TARAKAN – Selama kurang lebih dua bulan melewati masa krisis, dua embung sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan mengalami kenaikan volume. Embung Persemaian dan Embung Binalatung mengalami kenaikan mencapai lima meter.

Direktur Utama PDAM Tirta Alam Tarakan Said Usman Assegaf pun bersyukur. Pasalnya dua hari sejak sebelum pergelaran Rakernas Apeksi dimulai, air di dua embung melimpah, memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami itu tak henti-hentinya berdoa. Karena jangan sampai air mandet saat APEKSI. dan syukurnya tanggal 22 Juli itu hujan yang terjadi terus menerus. Dan membuat dua embung terisi penuh,” ungkap Usman.

Usman menyebutkan, setelah dilakukan pemantauan terhadap dua embung yang menjadi titik tumpuan masyarakat Tarakan itu. Terjadi peningkatan pada volume debit air. “Karena ini hujan terus, alhamdulillah volume debit air Embung Binalatung naik 5 meter. Sedangkan Embung Persemaian naik 4 meter,” jelasnya.

Baca Juga :  Tak Ada Open House, Salat Id di Rumah Masing-Masing

Dengan kondisi itu, Usman mengatakan jika kebutuhan air masyarakat dapat terpenuhi hingga sebulan. Asalkan, terjadi hujan 3-4 kali dalam waktu sebulan.

“Masih bisa bertahan di kondisi ini, asalkan hujan. Kalau tidak kondisi embung hanya bisa bertahan hingga 8 hari kedepan,” jelasnya.

Menurut Usman, kapasitas air di dua embung itu hanya mampu menampung sebanyak 600 ribu  kubik. Padahal, kebutuhan air masyarakat Tarakan selama sebulan sebanyak 1,5 juta kubik. Dengan jumlah pelanggan hingga saat ini mencapai 25 ribu. “Kan enggak masuk akal. Makanya harus hujan terus kalau tidak yah akan kering. Embungnya itu kalau tidak hujan hanya bisa menampung sebanyak 600 kubik air. Sembilan hari sudah habis,” bebernya.

Baca Juga :  Versi DPUTR, Banjir Dipicu Air Pasang

Di samping itu, lanjut Usman, di embung itu pihaknya juga sudah membangun intake. Air embung meluber mengalir ke anak sungai. Anak sungai ini yang membantu persediaan air mencapai sebulan. “Apabila hujan tidak turun, tentunya debit air di dua embung dan anak sungai akan menyusut. Kalau persediaan air sampai menyusut, mau tidak mau kami lakukan jadwal pengaliran air secara bergilir,” katanya. (eru/lim)

 

 

Most Read

Pemanfaatan Hutan Akan Dilegalkan

Resep Kari Ayam Kentang Pedas

Ribuan Jemaah Padati Baitul Izzah

Artikel Terbaru

/