TARAKAN – Adanya fenomena cuaca buruk yang belakangan ini terjadi dalam beberapa minggu terakhir seperti hujan intensitas tinggi disertai petir. Menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor di kota Tarakan. Sehingga kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep menerangkan, sejauh ini musibah banjir dan tanah longsor masih menjadi persoalan khusus di Kota Tarakan. Menurutnya, hal itu disebabkan pertumbuhan penduduk yang belum maksimal dan peremajaan infrastruktur drainase merata serta banyaknya masyarakat yang bermukim di lereng gunung. Sehingga, kondisi itu membuat dua musibah ini kerap terjadi.
“Saat ini kan pemerintah sedang memaksimalkan saluran drainase di beberapa titik termasuk melebarkan sungai meski saat ini masih pengerjaan. Tidak dipungkiri persoalan banjir ini menjadi momok di setiap kota berkembang termasuk Tarakan. Sehingga masalah ini menjadi perhatian khusus pemerintah namun memerlukan waktu,” ujarnya, Minggu (28/5).
“Untuk kawasan rawan banjir, di sebagian daerah Sebengkok, Karang Anyar, Kampung satu, Karang Balik Markoni, sebagian Jalan Mulawarman dan beberapa kawasan perumahan. Kalau untuk longsor Karang Anyar, Kampung Satu, Sebengkok, Karang Balik, Gunung Lingkas, Karang Harapan, Pamusian,” sambungnya.