30.7 C
Tarakan
Friday, March 24, 2023

Terkait Anak Berjualan, Belum Ada Pendataan

TARAKAN – Meski saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan telah gencar melakukan razia terhadap anak berjualan pada jam sekolah, namun hal itu tidak sepenuhnya membuat aktivitas anak yang berjualan hilang begitu saja. Hal itu lantaran masih terpantau beberapa anak yang masih berjualan di malam hari dari kafe ke kafe di Kota Tarakan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan Arbain menegaskan, jika saat ini Pemkot Tarakan sudah fokus menang gani anak berjualan. Kata dia, hal itu dibuktikan melalui razia yang rutin digelar. Bahkan, kata dia, razia tersebut tidak hanya dilakukan pada jam sekolah, namun juga di malam hari.

“Kalau berbentuk penanganan sudah dilakukan dengan melakukan penertiban secara rutin yang dilakukan Satpol PP. Kalau untuk dari Mensos, setahu kami belum ada penindakan. Kalau secara tim di Pemkot Tarakan kami sudah jalan, kita menertibkan anak-anak itu setiap waktu,” ujarnya, Rabu (22/2).

Baca Juga :  Suplai BBM bagi Nelayan Belum Membaik

Kendati demikian, ia mengakui masih saja ada anak-anak yang melakukan aktivitas berjualan keliling. Padahal kata dia, beberapa anak sudah terjaring razia berkali-kali namun hal itu belum membuat orang tua sang anak jera.

“Memang masih ada, anak berjualan yang kemarin keluhannya, itu berjualan sampai larut malam. Untuk jumlahnya saya tidak tahu ada yang kembar mereka berulang-ulang. Mereka kita kemarin itu terjaring ada 5 orang, di tempat yang berbeda,” tukasnya.

Saat disinggung terkait adanya informasi jaringan sindikat anak berjualan di Tarakan. Arbain mengakui jika pihaknya belum mengetahui hal tersebut. Padahal informasi tersebut dihembuskan mantan kadinsos sebelumya yang mengaku sebelumnya mendalsmi fenomena ini.

“Kami belum tahu apakah ada sindikat atau tidak, yang jelas mereka berjualan karena faktor ekonomi. Kalau dikatakan sindikat belum bisa dikatakan seperti itu karena kita belum bisa menemukan ada seseorang model pelakunya yang memperkerjakan anak-anak belum kami temukan. Kami tidak tahu di Dinas Pemberdayaan apakah sudah atau belum,” terangnya.

Baca Juga :  Siswa Terpaksa Sekolah Swasta, Pemkot Siapkan Opsi Subsidi

“Kami melakukan penataan tim yah, Bersama-sama di lapangan-lapangan saja. Cuma nanti ditangkap Satpol PP kemudian kami lakukan pembinaan lah. Kalau mendata ke rumah-rumah tidak lah. Jadi kami belum mengetahui pasti jumlahnya,” ucapnya.

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

TARAKAN – Meski saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan telah gencar melakukan razia terhadap anak berjualan pada jam sekolah, namun hal itu tidak sepenuhnya membuat aktivitas anak yang berjualan hilang begitu saja. Hal itu lantaran masih terpantau beberapa anak yang masih berjualan di malam hari dari kafe ke kafe di Kota Tarakan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan Arbain menegaskan, jika saat ini Pemkot Tarakan sudah fokus menang gani anak berjualan. Kata dia, hal itu dibuktikan melalui razia yang rutin digelar. Bahkan, kata dia, razia tersebut tidak hanya dilakukan pada jam sekolah, namun juga di malam hari.

“Kalau berbentuk penanganan sudah dilakukan dengan melakukan penertiban secara rutin yang dilakukan Satpol PP. Kalau untuk dari Mensos, setahu kami belum ada penindakan. Kalau secara tim di Pemkot Tarakan kami sudah jalan, kita menertibkan anak-anak itu setiap waktu,” ujarnya, Rabu (22/2).

Baca Juga :  Pantau Gerak Bekas Kombatan ISIS

Kendati demikian, ia mengakui masih saja ada anak-anak yang melakukan aktivitas berjualan keliling. Padahal kata dia, beberapa anak sudah terjaring razia berkali-kali namun hal itu belum membuat orang tua sang anak jera.

“Memang masih ada, anak berjualan yang kemarin keluhannya, itu berjualan sampai larut malam. Untuk jumlahnya saya tidak tahu ada yang kembar mereka berulang-ulang. Mereka kita kemarin itu terjaring ada 5 orang, di tempat yang berbeda,” tukasnya.

Saat disinggung terkait adanya informasi jaringan sindikat anak berjualan di Tarakan. Arbain mengakui jika pihaknya belum mengetahui hal tersebut. Padahal informasi tersebut dihembuskan mantan kadinsos sebelumya yang mengaku sebelumnya mendalsmi fenomena ini.

“Kami belum tahu apakah ada sindikat atau tidak, yang jelas mereka berjualan karena faktor ekonomi. Kalau dikatakan sindikat belum bisa dikatakan seperti itu karena kita belum bisa menemukan ada seseorang model pelakunya yang memperkerjakan anak-anak belum kami temukan. Kami tidak tahu di Dinas Pemberdayaan apakah sudah atau belum,” terangnya.

Baca Juga :  Berharap Warga Aktif Melapor

“Kami melakukan penataan tim yah, Bersama-sama di lapangan-lapangan saja. Cuma nanti ditangkap Satpol PP kemudian kami lakukan pembinaan lah. Kalau mendata ke rumah-rumah tidak lah. Jadi kami belum mengetahui pasti jumlahnya,” ucapnya.

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

Most Read

Artikel Terbaru