27.7 C
Tarakan
Wednesday, June 7, 2023

Mari Kita Bersatu!

GUBERNUR Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada warga dalam menyikapi pengumuman hasil Pemilu 2019. Dalam Surat Edaran Nomor: 300/571/BKBP/Gub tentang Imbauan Setelah Pengumuman Hasil Pemilu 2019 yang ditujukan kepada wali kota dan bupati se-Kaltara itu, Gubernur meminta agar semua pihak menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepada para kepala daerah, berusaha agar masyarakat di wilayah Kalimantan Utara tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga terciptanya kondisi ketentraman dan ketertiban di wilayah masing-masing.

“Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan gerakan inkonstitusional, terutama adanya ajakan untuk mengikuti gerakan people power yang dapat merusakan tatanan demokrasi yang telah dibangun berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tulis Gubernur di imbauan berikutnya.

Salah satu hal penting yang disampaikan Gubernur, yakni agar para elite politik, baik tim sukses kedua capres, partai politik dan calon legislatif yang turut ambil bagian dalam kontestasi dapat menahan diri dan tidak memprovokasi masyarakat atas hasil Pemilu 2019.

“Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara serta menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu perpecahan bangsa,” tulisnya lagi.

Di akhir imbauan, jika berkenaan dengan upaya menciptakan suasana damai sehingga kesucian bulan Ramadan tetap terjaga.

Sebelumnya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara mengungkap jika pelaksanaan pesta demokrasi di Kaltara sudah berjalan dengan baik. “Kita bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa, pelaksanaan pesta demokrasi kita berjalan kondusif,” ungkap Ketua FKUB Kaltara H. Abdul Djalil Fatah, pekan lalu kepada media ini.

Kata dia, semua tahapan berjalan pada koridor yang berlaku. Termasuk pemungutan suara ulang di beberapa wilayah. “KPU sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku, kondisi ini kita jaga sebaik-baiknya jangan sampai termakan isu yang memecah belah sesama anak bangsa,” tegasnya.

Menyikapi hasil pemilu, para tokoh agama dan masyarakat yang tergabung dalam FKUB Kaltara menilai tidak ada hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak baik. FKUB juga tidak sependapat dengan seruan people power. “Jika pun ada pelanggaran pemilu serahkan ke pihak yang bertanggung jawab atau dibawa ke ranah hukum beserta bukti-buktinya,” terangnya.

Minggu (20/5), Kapolda Kaltara Brigjen Pol dilaksanakan berjalan dengan aman, lancar, tertib dan elegan. Tentunya, upaya ini sejalan dengan makna demokrasi. Dia pun berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan seruan people power.

“Dengan silaturahmi, pasca pemilu dengan situasi damai dan sejuk di Kaltara. Kita mengahadirkan tokoh agama agar masyarakat dapat mendengar langsung pengalaman dampak dari tidak bersatunya masyarakat akan membuat bencana,” ucap Kapolda.

Kaltara pernah diganjar penilaian dengan kinerja terbaik di tingkat nasional dalam mengelola kerukunan umat beragama. “Agenda nasional lainnya dapat terselenggara dengan sukses dengan membawa nama Kaltara semakin dikenal dan terkenal, terutama dalam pembangunan di segala aspek. Dan kita menciptakan dan menjaga situasi yang kondusif sehingga pembangunan pun berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” harapnya. 

Baca Juga :  Target Rehabilitasi 180 Ribu Hektare Dalam 3 Tahun

Tegas dia, siapa pun yang memengaruhi masyarakat untuk melakukan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas di Kaltara pasti ditindak. “Jangan dikotori dengan membuat Kaltara ini menjadi tidak aman. Makanya harus selalu hidup rukun dan damai,” harapnya.

 

LEBIH CEPAT DARI JADWAL

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuntaskan rekapitulasi suara hasil Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden (Pilpres) Senin (20/5) malam. Berdasar data yang dikumpulkan KPU, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-K.H. Ma’ruf Amin unggul atas paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Perolehan suara Pilpres 2019, Jokowi-Amin mendapatkan 85.607.362 atau mendapat 55,5 persen dari total suara sah secara nasional.

Sementara itu, Prabowo-Sandi hanya mendapat 68.650.239 atau 44,5 persen dari total suara sah nasional. Selisih suara Jokowi dengan Prabowo sebesar 16.957.123. (lihat grafis)

Hasil rekapitulasi tersebut telah ditetapkan kemarin. Lebih cepat sehari dari jadwal semula yang 22 Mei. Papua menjadi provinsi terakhir yang disahkan.

KPU RI tidak terima disebut diam-diam ketika mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019.

Instansi penyelenggara Pemilu itu juga menilai, tidak terdapat kesalahan ketika menyampaikan perolehan suara Pilpres pada pagi buta. Tidak ada yang janggal,” kata Komisioner KPU RI Ilham Saputra saat dihubungi awak media, Selasa (21/5).

Ilham mengatakan, KPU mengacu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 413 tentang Pemilu, ketika menyampaikan hasil perolehan suara Pilpres 2019.

Dalam pasal itu disebutkan, KPU menetapkan hasil Pemilu secara nasional paling maksimal 35 hari setelah pemungutan.

Jika dirunut dari hari pencoblosan pada 17 April 2019, KPU berkewajiban menyampaikan hasil penghitungan suara Pilpres 2019 paling lambat pada 22 Mei.

Ilham menjelaskan, KPU sudah merampungkan pengesahan hasil perolehan suara pada Selasa pagi. Rekapitulasi provinsi dan luar negeri sudah selesai. “Itu juga dihadiri oleh para saksi dari pasangan capres maupun partai,” ungkap dia.

 

JOKOWI: MARI KITA BERSATU

Jokowi pun akhirnya menyampaikan pidato kemenangannya di Kampung Deret Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5). Ia pun berjanji akan mengayomi 100 persen rakyat Indonesia setelah dilantik Oktober nanti.

“Kita bangsa Indonesia patut berbangga, patut berbahagia, patut bersyukur bahwa kita telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa. Dewasa dalam berdemokrasi, dewasa dalam berbangsa dan bernegara, dewasa dalam ber-ideologi Pancasila. Kita bersyukur dan berbangga bahwa di tengah keberagaman, kita telah dewasa dalam menjaga perdamaian, dewasa dalam mengelola perbedaan dan dewasa dalam menjaga dan memperkokoh persatuan,” pembuka pidato Jokowi.

“Bukti nyatanya adalah kedewasaan kita dalam berdemokrasi, kemampuan kita untuk menyelesaikan pemilu yang jujur dan adil serta pemilu yang penuh perdamaian dan kegembiraan. Pemilu demi pemilu telah kita lalui dengan penuh kedewasaan, pemilu yang sekarang ini saya yakin akan bisa kita lalui secara damai dan sesuai amanat konstitusi kita,” lanjutnya.

Baca Juga :  Listrik Naik, 15.502 Pelanggan Bisa Terdampak

Ia bersama K.H. Ma’ruf Amin mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada atas kepercayaan yang diberikan.

“Setelah dilantik di bulan Oktober nanti kami adalah Presiden dan Wakil Presiden seluruh rakyat Indonesia, kami adalah pemimpin dan pengayom dari 100 persen rakyat Indonesia. Kami akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, bagi 100 persen rakyat Indonesia. Marilah kita bersatu padu membangun bangsa dan Tanah Air tercinta demi kedamaian dan kesejahteraan generasi kita serta generasi anak cucu kita di masa depan,” pesannya.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mempertanyakan langkah KPU yang mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019. Sebab, KPU mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres di awal hari sekitar jam 01.46 WIB.

“Pihak paslon 02 merasa pengumuman rekapitulasi hasil tersebut dilaksanakan pada waktu yang janggal di luar kebiasaan,” kata Prabowo ditemui awak media di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5).

Prabowo menduga KPU tidak sepenuh hati mengumumkan hasil perolehan suara. Pengumuman dilakukan KPU ketika banyak masyarakat yang masih tertidur. “(Diumumkan) Sekitar jam 2 pagi, senyap-senyap begitu, masih tidur atau belum tidur,” ungkap dia.

Diketahui KPU mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019, Selasa pukul 01.46 WIB. Dalam pengumuman pagi tadi,

 

SELISIH QUICK COUNT TIPIS

Hasil rekapitulasi KPU tidak jauh berbeda dengan hitung cepat sejumlah lembaga survei. Setidaknya ada 11 lembaga yang melakukan hitung cepat Pilpres 2019. Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia dengan data masuk 99,93 persen, Jokowi-Amin 54,59 persen, sementara Prabowo–Sandi 45,41 persen.

Lembaga Indo Barometer 99,83 persen suara masuk, Jokowi–Amin meraih 54.35 persen, Prabowo-Sandi 45,65 persen. Sementara itu, Voxpol Center 100 persen Jokowi–Amin 54,55 persen Prabowo–Sandi 45,45 persen.

Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA dengan data masuk 100 persen, Jokowi-Amin meraih 86.773.220 suara 55,71 persen, Prabowo-Sandi 68.985.566 suara atau 44,29 persen.

Sebelumnya, peneliti senior LSI Denny JA Adrian Sofa mengatakan, quick count sejumlah lembaga survei yang dipublikasi menunjukkan bahwa Jokowi-Aminmenang dengan selisih 9-11 persen.

Misalnya, Charta Politika 9,42 persen, CSIS-Cyrus Net 11,24 persen, Indikator Politik Indonesia 9,16 persen, Kedai Kopi 9,5 persen, Litbang Kompas 8,90  persen, Median 9,32 persen, Poltracking 9,96 persen, SMRC 9,66 persen. Selisih terkecil terdapat dalam hasil QC Indo Barometer, yakni 8,7 persen. Selisih terbesar terdapat dalam quick count LSI Denny JA. (mg10/jpg/lim)

GUBERNUR Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada warga dalam menyikapi pengumuman hasil Pemilu 2019. Dalam Surat Edaran Nomor: 300/571/BKBP/Gub tentang Imbauan Setelah Pengumuman Hasil Pemilu 2019 yang ditujukan kepada wali kota dan bupati se-Kaltara itu, Gubernur meminta agar semua pihak menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepada para kepala daerah, berusaha agar masyarakat di wilayah Kalimantan Utara tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga terciptanya kondisi ketentraman dan ketertiban di wilayah masing-masing.

“Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan gerakan inkonstitusional, terutama adanya ajakan untuk mengikuti gerakan people power yang dapat merusakan tatanan demokrasi yang telah dibangun berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tulis Gubernur di imbauan berikutnya.

Salah satu hal penting yang disampaikan Gubernur, yakni agar para elite politik, baik tim sukses kedua capres, partai politik dan calon legislatif yang turut ambil bagian dalam kontestasi dapat menahan diri dan tidak memprovokasi masyarakat atas hasil Pemilu 2019.

“Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara serta menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu perpecahan bangsa,” tulisnya lagi.

Di akhir imbauan, jika berkenaan dengan upaya menciptakan suasana damai sehingga kesucian bulan Ramadan tetap terjaga.

Sebelumnya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara mengungkap jika pelaksanaan pesta demokrasi di Kaltara sudah berjalan dengan baik. “Kita bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa, pelaksanaan pesta demokrasi kita berjalan kondusif,” ungkap Ketua FKUB Kaltara H. Abdul Djalil Fatah, pekan lalu kepada media ini.

Kata dia, semua tahapan berjalan pada koridor yang berlaku. Termasuk pemungutan suara ulang di beberapa wilayah. “KPU sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku, kondisi ini kita jaga sebaik-baiknya jangan sampai termakan isu yang memecah belah sesama anak bangsa,” tegasnya.

Menyikapi hasil pemilu, para tokoh agama dan masyarakat yang tergabung dalam FKUB Kaltara menilai tidak ada hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak baik. FKUB juga tidak sependapat dengan seruan people power. “Jika pun ada pelanggaran pemilu serahkan ke pihak yang bertanggung jawab atau dibawa ke ranah hukum beserta bukti-buktinya,” terangnya.

Minggu (20/5), Kapolda Kaltara Brigjen Pol dilaksanakan berjalan dengan aman, lancar, tertib dan elegan. Tentunya, upaya ini sejalan dengan makna demokrasi. Dia pun berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan seruan people power.

“Dengan silaturahmi, pasca pemilu dengan situasi damai dan sejuk di Kaltara. Kita mengahadirkan tokoh agama agar masyarakat dapat mendengar langsung pengalaman dampak dari tidak bersatunya masyarakat akan membuat bencana,” ucap Kapolda.

Kaltara pernah diganjar penilaian dengan kinerja terbaik di tingkat nasional dalam mengelola kerukunan umat beragama. “Agenda nasional lainnya dapat terselenggara dengan sukses dengan membawa nama Kaltara semakin dikenal dan terkenal, terutama dalam pembangunan di segala aspek. Dan kita menciptakan dan menjaga situasi yang kondusif sehingga pembangunan pun berjalan dengan aman, lancar dan sukses,” harapnya. 

Baca Juga :  Kondisi Posyandu Memprihatinkan

Tegas dia, siapa pun yang memengaruhi masyarakat untuk melakukan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas di Kaltara pasti ditindak. “Jangan dikotori dengan membuat Kaltara ini menjadi tidak aman. Makanya harus selalu hidup rukun dan damai,” harapnya.

 

LEBIH CEPAT DARI JADWAL

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuntaskan rekapitulasi suara hasil Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden (Pilpres) Senin (20/5) malam. Berdasar data yang dikumpulkan KPU, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-K.H. Ma’ruf Amin unggul atas paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Perolehan suara Pilpres 2019, Jokowi-Amin mendapatkan 85.607.362 atau mendapat 55,5 persen dari total suara sah secara nasional.

Sementara itu, Prabowo-Sandi hanya mendapat 68.650.239 atau 44,5 persen dari total suara sah nasional. Selisih suara Jokowi dengan Prabowo sebesar 16.957.123. (lihat grafis)

Hasil rekapitulasi tersebut telah ditetapkan kemarin. Lebih cepat sehari dari jadwal semula yang 22 Mei. Papua menjadi provinsi terakhir yang disahkan.

KPU RI tidak terima disebut diam-diam ketika mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019.

Instansi penyelenggara Pemilu itu juga menilai, tidak terdapat kesalahan ketika menyampaikan perolehan suara Pilpres pada pagi buta. Tidak ada yang janggal,” kata Komisioner KPU RI Ilham Saputra saat dihubungi awak media, Selasa (21/5).

Ilham mengatakan, KPU mengacu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 413 tentang Pemilu, ketika menyampaikan hasil perolehan suara Pilpres 2019.

Dalam pasal itu disebutkan, KPU menetapkan hasil Pemilu secara nasional paling maksimal 35 hari setelah pemungutan.

Jika dirunut dari hari pencoblosan pada 17 April 2019, KPU berkewajiban menyampaikan hasil penghitungan suara Pilpres 2019 paling lambat pada 22 Mei.

Ilham menjelaskan, KPU sudah merampungkan pengesahan hasil perolehan suara pada Selasa pagi. Rekapitulasi provinsi dan luar negeri sudah selesai. “Itu juga dihadiri oleh para saksi dari pasangan capres maupun partai,” ungkap dia.

 

JOKOWI: MARI KITA BERSATU

Jokowi pun akhirnya menyampaikan pidato kemenangannya di Kampung Deret Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5). Ia pun berjanji akan mengayomi 100 persen rakyat Indonesia setelah dilantik Oktober nanti.

“Kita bangsa Indonesia patut berbangga, patut berbahagia, patut bersyukur bahwa kita telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa. Dewasa dalam berdemokrasi, dewasa dalam berbangsa dan bernegara, dewasa dalam ber-ideologi Pancasila. Kita bersyukur dan berbangga bahwa di tengah keberagaman, kita telah dewasa dalam menjaga perdamaian, dewasa dalam mengelola perbedaan dan dewasa dalam menjaga dan memperkokoh persatuan,” pembuka pidato Jokowi.

“Bukti nyatanya adalah kedewasaan kita dalam berdemokrasi, kemampuan kita untuk menyelesaikan pemilu yang jujur dan adil serta pemilu yang penuh perdamaian dan kegembiraan. Pemilu demi pemilu telah kita lalui dengan penuh kedewasaan, pemilu yang sekarang ini saya yakin akan bisa kita lalui secara damai dan sesuai amanat konstitusi kita,” lanjutnya.

Baca Juga :  PDIP ke Hanura atau Gerindra?

Ia bersama K.H. Ma’ruf Amin mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada atas kepercayaan yang diberikan.

“Setelah dilantik di bulan Oktober nanti kami adalah Presiden dan Wakil Presiden seluruh rakyat Indonesia, kami adalah pemimpin dan pengayom dari 100 persen rakyat Indonesia. Kami akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, bagi 100 persen rakyat Indonesia. Marilah kita bersatu padu membangun bangsa dan Tanah Air tercinta demi kedamaian dan kesejahteraan generasi kita serta generasi anak cucu kita di masa depan,” pesannya.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mempertanyakan langkah KPU yang mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019. Sebab, KPU mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres di awal hari sekitar jam 01.46 WIB.

“Pihak paslon 02 merasa pengumuman rekapitulasi hasil tersebut dilaksanakan pada waktu yang janggal di luar kebiasaan,” kata Prabowo ditemui awak media di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5).

Prabowo menduga KPU tidak sepenuh hati mengumumkan hasil perolehan suara. Pengumuman dilakukan KPU ketika banyak masyarakat yang masih tertidur. “(Diumumkan) Sekitar jam 2 pagi, senyap-senyap begitu, masih tidur atau belum tidur,” ungkap dia.

Diketahui KPU mengumumkan hasil perolehan suara Pilpres 2019, Selasa pukul 01.46 WIB. Dalam pengumuman pagi tadi,

 

SELISIH QUICK COUNT TIPIS

Hasil rekapitulasi KPU tidak jauh berbeda dengan hitung cepat sejumlah lembaga survei. Setidaknya ada 11 lembaga yang melakukan hitung cepat Pilpres 2019. Hasil hitung cepat Indikator Politik Indonesia dengan data masuk 99,93 persen, Jokowi-Amin 54,59 persen, sementara Prabowo–Sandi 45,41 persen.

Lembaga Indo Barometer 99,83 persen suara masuk, Jokowi–Amin meraih 54.35 persen, Prabowo-Sandi 45,65 persen. Sementara itu, Voxpol Center 100 persen Jokowi–Amin 54,55 persen Prabowo–Sandi 45,45 persen.

Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA dengan data masuk 100 persen, Jokowi-Amin meraih 86.773.220 suara 55,71 persen, Prabowo-Sandi 68.985.566 suara atau 44,29 persen.

Sebelumnya, peneliti senior LSI Denny JA Adrian Sofa mengatakan, quick count sejumlah lembaga survei yang dipublikasi menunjukkan bahwa Jokowi-Aminmenang dengan selisih 9-11 persen.

Misalnya, Charta Politika 9,42 persen, CSIS-Cyrus Net 11,24 persen, Indikator Politik Indonesia 9,16 persen, Kedai Kopi 9,5 persen, Litbang Kompas 8,90  persen, Median 9,32 persen, Poltracking 9,96 persen, SMRC 9,66 persen. Selisih terkecil terdapat dalam hasil QC Indo Barometer, yakni 8,7 persen. Selisih terbesar terdapat dalam quick count LSI Denny JA. (mg10/jpg/lim)

Most Read

Artikel Terbaru