BELUM PADAT: Kondisi Jalan Gunung Selatan yang diusulkan bisa dijangkau dari Kampung Bugis, Karang Anyar, Tarakan Barat. FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Semakin padatnya kendaraan yang tidak diimbangi dengan pelebaran jalan, membuat beberapa jalan di beberapa wilayah tertentu kerap dilanda kemacetan khususnya di pagi hari. Salah satunya, ialah di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat.

Ketua RT 15 Karang Anyar, Moch. Azis mengungkapkan jika ia dan warganya sudah beberapa tahun mengusulkan dibukanya jalan dari Kampung Bugis ke Gunung Selatan sebagai upaya mengurai kemacetan yang terjadi di Jalan Slamet Riyadi setiap harinya. Selain jaraknya cukup dekat, menurutnya pembukaan jalan tersebut tidak akan merusak wilayah hutan lindung. Hal itu lantaran wilayah yang dimaksud masih berada di pemukiman masyarakat.

“Sejak beberapa bulan lalu kami mengusulkan, agar RT 15 Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat dapat dibuatkan jalan tembus ke Gunung Selatan. Untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar Toko SR dan Milo kalau pagi,” ujarnya, Jumat (19/5).

Baca Juga :  YBM BRILIaN BRI Tarakan Berbagi di Panti Asuhan

“Selain itu jarak dari RT 15 Kampung Bugis (Karang Anyar) hanya 400 meter menuju Gunung Selatan yang langsung tembus keluar gudang di Gunung Selatan itu,” sambungnya.

Ia menjelaskan, semakin hari volume kendaraan yang melintas di kawasan tersebut semakin padat. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya kendaraan yabg terparkir di pinggir jalan. Oleh sebab itu, menurutnya dengan dibukanya jalan Kampung Bugis-Gunung Selatan, dapat menjadi solusi kelancaran lalu lintas.

“Sekarang sudah macet kalau pagi. Itulah kami mengusulkan sejak beberapa tahun lalu kalau jalan dari Kampung Bugis ke Gunung Selatan dibuka untuk mengurai kemacetan,” terangnya.

Menurutnya, pembukaan jalan memang tidak membutuhkan biaya kecil. Namun hal itu dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu panjang. Apalagi kata, pembangunan jalan dari Jalan Slamet Riyadi menuju Jalan Gunung Selatan pernah dijanjikan, sehingga masyarakat setempat menagih janji tersebut.

Baca Juga :  KPU Siap Evaluasi Aturan Kampanye

“Ada warga saya seorang konsultan dia mengkalkulasi untuk membangun jalan diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 2,5-3 miliar. Kemarin saat pilkada juga sebenarnya sudah kami usulkan. Tapi sampai hari ini tidak ada kabarnya,” pungkasnya. (zac/lim)