27.7 C
Tarakan
Saturday, September 23, 2023

Kolam Taman Jadi Tempat Sampah

TARAKAN – Akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan menimpa objek wisata di Kota Tarakan hingga terlihat jorok nan kumuh. Padatnya agenda dan jadwal kegiatan di Kota Tarakan setiap minggunya tidak diikuti dengan perkembangan mental masyarakat yang masih saja bersikap apatis terhadap kebersihan.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Broto Subagyo sudah seharusnya masyarakat menyadari dan peduli terhadap fasilitas kota.

“Tentunya kami sangat kecewa karena hingga saat ini pola pikir masyarakat hari ini belum berubah. Pesatnya pembangunan yang tidak diikuti perubahan pola pikir akhirnya menciptakan kerusakan dan pengalihan fungsi fasilitas. Sehingga sulit menciptakan lingkungan asri,” ungkapnya, Minggu (14/9).

Baca Juga :  Warga Selumit Pantai Tarakan, Keluhkan Kendaraan Parkir di Badan Jalan

Padahal, ia menerangkan jika pihaknya sering melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menyalahgunakan fungsi falisitas saat berlangsungnya kegiatan.

“Kami sering melakukan sosialisasi setiap melakukan kunjungan di Taman Berkampung dan Taman Berlabuh. Tapi kelihatannya belum ada efek yang ditimbulkan,” terangnya.

Selain membuang sampah pada kolam taman, Broto mengungkapkan pihaknya juga pernah mendapatkan laporan jika ada oknum masyarakat yang membiarkan anaknya berenang di kolam tersebut. Padahal, di dalam kolam tersebut terdapat kabel listrik yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan.

“Bukan hanya sampah, kami pernah mendapatkan kiriman video ada orang tua yang membiarkan anaknya berenang di situ. Yang kami takutkan di situ ada kabel listrik jika anak itu nanti menarik kabelnya dikhawatirkan dapat menyetrum anak itu,” tuturnya.

Baca Juga :  Bandara Juwata Belum Pakai GeNose, Sementara Tetap Rapid Antigen

Walau begitu, ia menerangkan saat ini pihaknya sedang menunggu terbitnya peraturan wali kota (perwali) mengenai sanksi. Menurutnya, jika perwali tersebut telah keluar pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi kepada masyarakat yang menyalahgunakan fasilitas wisata.

Mengenai poin perwali tersebut ia belum dapat menerangkan karena saat ini perwali tersebut masih dalam tahap penyusunan.

“Nanti kita tunggu saja regulasinya bagaimana, karena saat ini masih disusun,” terangnya.

Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menyalahgunakan fasilitas apalagi melakukan perusakan. Karena, fasilitas tersebut adalah milik masyarakat dan masyarakat wajib menjaganya bersama. (*/zac/lim)

 

TARAKAN – Akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan menimpa objek wisata di Kota Tarakan hingga terlihat jorok nan kumuh. Padatnya agenda dan jadwal kegiatan di Kota Tarakan setiap minggunya tidak diikuti dengan perkembangan mental masyarakat yang masih saja bersikap apatis terhadap kebersihan.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Broto Subagyo sudah seharusnya masyarakat menyadari dan peduli terhadap fasilitas kota.

“Tentunya kami sangat kecewa karena hingga saat ini pola pikir masyarakat hari ini belum berubah. Pesatnya pembangunan yang tidak diikuti perubahan pola pikir akhirnya menciptakan kerusakan dan pengalihan fungsi fasilitas. Sehingga sulit menciptakan lingkungan asri,” ungkapnya, Minggu (14/9).

Baca Juga :  Bawa Sembako dari Sungai Nyamuk KM Bunga Lia Karam di Bunyu

Padahal, ia menerangkan jika pihaknya sering melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menyalahgunakan fungsi falisitas saat berlangsungnya kegiatan.

“Kami sering melakukan sosialisasi setiap melakukan kunjungan di Taman Berkampung dan Taman Berlabuh. Tapi kelihatannya belum ada efek yang ditimbulkan,” terangnya.

Selain membuang sampah pada kolam taman, Broto mengungkapkan pihaknya juga pernah mendapatkan laporan jika ada oknum masyarakat yang membiarkan anaknya berenang di kolam tersebut. Padahal, di dalam kolam tersebut terdapat kabel listrik yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan.

“Bukan hanya sampah, kami pernah mendapatkan kiriman video ada orang tua yang membiarkan anaknya berenang di situ. Yang kami takutkan di situ ada kabel listrik jika anak itu nanti menarik kabelnya dikhawatirkan dapat menyetrum anak itu,” tuturnya.

Baca Juga :  Tempuh Jarak 49,7 Km, Taklukkan Rute on Road

Walau begitu, ia menerangkan saat ini pihaknya sedang menunggu terbitnya peraturan wali kota (perwali) mengenai sanksi. Menurutnya, jika perwali tersebut telah keluar pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi kepada masyarakat yang menyalahgunakan fasilitas wisata.

Mengenai poin perwali tersebut ia belum dapat menerangkan karena saat ini perwali tersebut masih dalam tahap penyusunan.

“Nanti kita tunggu saja regulasinya bagaimana, karena saat ini masih disusun,” terangnya.

Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi menyalahgunakan fasilitas apalagi melakukan perusakan. Karena, fasilitas tersebut adalah milik masyarakat dan masyarakat wajib menjaganya bersama. (*/zac/lim)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru