TARAKAN – Mengantisipasi terjadinya penyakit campak pasca Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Tarakan kembali menggelar vaksinasi rubella bagi anak usia 9 bulan hingga 11 tahun 29 hari, pada Jumat (17/6) di Gedung Dinas Kesehatan Kota Tarakan.
Kepada Radar Tarakan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti menuturkan bahwa di bulan imunisasi anak ini, pihaknya fokus pada pelaksanaan imunisasi MR yakni campak rubella.
“Pokoknya usia anak belum sampai 12 tahun akan disuntikkan rubella. Tanpa memandang status imunisasinya dulu,” ujar Devi.
Dilanjutkan Devi, imunisasi campak rubella ini telah dilakukan sejak 18 Mei 2022. Hal ini dilakukan mengingat sempat terjadinya penurunan capaian vaksinasi rutin, yang dapat menyebabkan terjadinya wabah yang disebabkan oleh penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan adanya program imunisasi rutin.
“Sampai sekarang sudah sampai 40-an persen. Animonya bagus karena dilakukan di tengah jalan, karena diinfokan Pemerintah Pusat, meski tidak ada anggaran tapi kami upayakan dilakukan di posyandu dan sekolah-sekolah,” jelas Devi. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo
TARAKAN – Mengantisipasi terjadinya penyakit campak pasca Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Tarakan kembali menggelar vaksinasi rubella bagi anak usia 9 bulan hingga 11 tahun 29 hari, pada Jumat (17/6) di Gedung Dinas Kesehatan Kota Tarakan.
Kepada Radar Tarakan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti menuturkan bahwa di bulan imunisasi anak ini, pihaknya fokus pada pelaksanaan imunisasi MR yakni campak rubella.
“Pokoknya usia anak belum sampai 12 tahun akan disuntikkan rubella. Tanpa memandang status imunisasinya dulu,” ujar Devi.
Dilanjutkan Devi, imunisasi campak rubella ini telah dilakukan sejak 18 Mei 2022. Hal ini dilakukan mengingat sempat terjadinya penurunan capaian vaksinasi rutin, yang dapat menyebabkan terjadinya wabah yang disebabkan oleh penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan adanya program imunisasi rutin.
“Sampai sekarang sudah sampai 40-an persen. Animonya bagus karena dilakukan di tengah jalan, karena diinfokan Pemerintah Pusat, meski tidak ada anggaran tapi kami upayakan dilakukan di posyandu dan sekolah-sekolah,” jelas Devi. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo