27.4 C
Tarakan
Friday, December 1, 2023

Terima Banyak Aduan Dugaan Mesum, Satpol PP Tarakan Razia Indekos

TARAKAN – Satpol PP Tarakan menerima banyaknya aduan masyarakat terkait rumah indekos yang dijadian tempat berbuat mesum. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tarakan Sofyan menerangkan, belum lama ini pihaknya menggelar razia pada beberapa indekos yang berada di Kelurahan Karang Balik, Tarakan Tengah. Dikatakan, sebelumnya pihaknya menerima laporan bahwa terdapat sekelompok remaja berpasangan yang kerap menginap di salah satu kamar indekos tersebut.

“Kemarin (Minggu 12 November) kami melakukan razia pada kos-kosan di Karang Balik dan ini akan terus kami lakukan di berbagai tempat di Kota Tarakan. Untuk razia kemarin kami menyisir dari RT 5, 9, 10, 12 dan 11. Itu kos-kosan semua. Kami memang merazia di kos-kosan yang terkenal banyak pemudanya,” ujarnya, Senin (13/11).

Baca Juga :  Dua Bos BUMN Ini Terhubung dengan Reseller Kosmetik Ilegal Terbesar di Kaltara

“Kami menurunkan 20 personil dan memeriksa setiap kamar kos yang kami datangi. Sebenarnya kami juga berniat melakukan razia di hotel melati tapi, karena waktunya tidak cukup sehingga kami fokus dulu merazia kos-kosan ini. Karena ada cukup banyak kos-kosan di Kelurahan Karang Balik,” sambungnya.

Diungkapkan Sofyan, pihaknya menertibkan 10 orang yang diketahui tidak membawa identitas pengenal diri alias KTP. 10 orang tersebut juga dinyatakan tidak terbukti melakukan seks bebas.

“Dalam kegiatan itu, ada 10 orang yang terjaring razia di antaranya pasangan yang tidak terikat pernikahan. Ada juga yang tidak memiliki KTP sah. Sehingga kami tertibkan dulu kami bawa ke kantor. Alasan KTPnya ketinggalan sehingga keluarganya kami panggil. Untuk pasangan bukan suami istri saat kami masuk kami mendapati pasangan di dalam kost. Tapi memakai pakaian lengkap alasannya cuma datang ngobrol,” tukasnya.

Baca Juga :  Pelaku Politik Uang Kabur

“Kami amankan juga, dan kami beri peringatkan untuk tidak berduaan di dalam kos. Ada yang ke sini merantau kerja dan kuliah. Dalam artian orang tua atau keluarganya berada di luar Tarakan. Kami juga mengingat ke mereka untuk tidak minum alkohol apalagi menggunakan narkoba. Karena itu bisa meresahkan masyarakat,” lanjutnya.

“Kami akan terus melakukan razia secara rutin pada kos-kosan dan hotel melati. Tapi untuk waktunya tentu kami rahasiakan karena kalau kita umumkan mereka tahu dan mungkin pindah tempat. Ini juga atas banyaknya laporan masyarakat terkait kenakalan remaja yang kumpul kebo,” pungkasnya. (zac/lim)

 

TARAKAN – Satpol PP Tarakan menerima banyaknya aduan masyarakat terkait rumah indekos yang dijadian tempat berbuat mesum. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tarakan Sofyan menerangkan, belum lama ini pihaknya menggelar razia pada beberapa indekos yang berada di Kelurahan Karang Balik, Tarakan Tengah. Dikatakan, sebelumnya pihaknya menerima laporan bahwa terdapat sekelompok remaja berpasangan yang kerap menginap di salah satu kamar indekos tersebut.

“Kemarin (Minggu 12 November) kami melakukan razia pada kos-kosan di Karang Balik dan ini akan terus kami lakukan di berbagai tempat di Kota Tarakan. Untuk razia kemarin kami menyisir dari RT 5, 9, 10, 12 dan 11. Itu kos-kosan semua. Kami memang merazia di kos-kosan yang terkenal banyak pemudanya,” ujarnya, Senin (13/11).

Baca Juga :  Dua Bos BUMN Ini Terhubung dengan Reseller Kosmetik Ilegal Terbesar di Kaltara

“Kami menurunkan 20 personil dan memeriksa setiap kamar kos yang kami datangi. Sebenarnya kami juga berniat melakukan razia di hotel melati tapi, karena waktunya tidak cukup sehingga kami fokus dulu merazia kos-kosan ini. Karena ada cukup banyak kos-kosan di Kelurahan Karang Balik,” sambungnya.

Diungkapkan Sofyan, pihaknya menertibkan 10 orang yang diketahui tidak membawa identitas pengenal diri alias KTP. 10 orang tersebut juga dinyatakan tidak terbukti melakukan seks bebas.

“Dalam kegiatan itu, ada 10 orang yang terjaring razia di antaranya pasangan yang tidak terikat pernikahan. Ada juga yang tidak memiliki KTP sah. Sehingga kami tertibkan dulu kami bawa ke kantor. Alasan KTPnya ketinggalan sehingga keluarganya kami panggil. Untuk pasangan bukan suami istri saat kami masuk kami mendapati pasangan di dalam kost. Tapi memakai pakaian lengkap alasannya cuma datang ngobrol,” tukasnya.

Baca Juga :  Pengamat Nilai Pembuat Video Potensi Terjerat Hukum

“Kami amankan juga, dan kami beri peringatkan untuk tidak berduaan di dalam kos. Ada yang ke sini merantau kerja dan kuliah. Dalam artian orang tua atau keluarganya berada di luar Tarakan. Kami juga mengingat ke mereka untuk tidak minum alkohol apalagi menggunakan narkoba. Karena itu bisa meresahkan masyarakat,” lanjutnya.

“Kami akan terus melakukan razia secara rutin pada kos-kosan dan hotel melati. Tapi untuk waktunya tentu kami rahasiakan karena kalau kita umumkan mereka tahu dan mungkin pindah tempat. Ini juga atas banyaknya laporan masyarakat terkait kenakalan remaja yang kumpul kebo,” pungkasnya. (zac/lim)

 

Terpopuler

Tambahan Lagi dari Transmisi Lokal

Optimistis Bebas Lokalisasi Tahun Ini

Artikel Terbaru