TARAKAN – Perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan I 2022 kembali mengalami pertumbuhan yakni sebesar 4,53% (yoy). Meski angka tersebut terbilang lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang mencapai angka 7,08% (yoy), namun Kalimantan Utara berhasil menduduki posisi kedua pertumbuhan ekonomi se-Kalimantan.
“Secara spasial, angka pertumbuhan ekonomi tahunan Kaltara tersebut merupakan yang tertinggi kedua di regional Kalimantan setelah Kalimantan Tengah,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara, Tedy Budiman.
Meskipun secara kuartalan ekonomi Kaltara tercatat kontraksi 2,01% (qtq), namun dikatakan Tedy kondisi tersebut sejalan dengan pola historis pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan di awal tahun pasca akselerasi yang cukup signifikan pada akhir tahun 2021 serta adanya pengaruh dari baseline effect.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), dijelaskan Tedy pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara triwulan I ini terutama didukung oleh kinerja positif LU pertambangan, perdagangan, dan transportasi. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo
TARAKAN – Perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) pada triwulan I 2022 kembali mengalami pertumbuhan yakni sebesar 4,53% (yoy). Meski angka tersebut terbilang lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang mencapai angka 7,08% (yoy), namun Kalimantan Utara berhasil menduduki posisi kedua pertumbuhan ekonomi se-Kalimantan.
“Secara spasial, angka pertumbuhan ekonomi tahunan Kaltara tersebut merupakan yang tertinggi kedua di regional Kalimantan setelah Kalimantan Tengah,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara, Tedy Budiman.
Meskipun secara kuartalan ekonomi Kaltara tercatat kontraksi 2,01% (qtq), namun dikatakan Tedy kondisi tersebut sejalan dengan pola historis pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan di awal tahun pasca akselerasi yang cukup signifikan pada akhir tahun 2021 serta adanya pengaruh dari baseline effect.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), dijelaskan Tedy pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara triwulan I ini terutama didukung oleh kinerja positif LU pertambangan, perdagangan, dan transportasi. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo