27.7 C
Tarakan
Wednesday, June 7, 2023

Berharap Suara di Musrenbang Didengarkan

TARAKAN – Kondisi jalan rusak sudah dirasakan warga RT 62 Kelurahan Karang Anyar sejak 3 tahun silam. Hal itu dikarenakan, badan jalan yang dihiasi kubangan air hingga saat ini belum mengalami semenisasi. Saat dikonfirmasi, Ketua Rukun Tetangga (RT) 62, Marhinus Davis menerangkan jalan tersebut sudah dihiasi kubangan air sejak 3 tahun lalu. Terbentuknya kubangan air karena banyaknya kendaraan besar yang masuk. Sehingga tidak kerasnya tanah membentuk lubang-lubang pada badan jalan. ” Karena banyak mobil pikap dan truk angkut pasir keluar masuk. Akhirnya rusak lah tanah jalan ini,” ungkapnya kemarin (11/5).

Ia menerangkan, permasalahan warga saat ini adalah tidak adanya anggaran untuk melakukan semenisasi. Sehingga, masyarakat hanya dapat berharap bantuan pemerintah dalam perbaikan jalan tersebut. Meski demikian, ia menerangkan jika warganya siap bergotong royong memperbaiki jalanan jika pemerintah bersedia membantu melalui sisi anggaran.

Baca Juga :  Siapkan Jurus Gaet Investor Kelas Kakap

“Setiap tahun saya selalu mengajukan bantuan perbaikan ini tapi sampai sekarang tidak pernah ada bantuan. Kami bisa melakukan kerja bakti melakukan perbaikan tapi kami tidak punya anggaran cukup,” tuturnya.

Ia menerangkan warga setempat sudah lelah diberi harapan oleh calon legislatif yang melakukan blusukan di kawasan tersebut. Sehingga menurutnya kawasan tersebut hanya dimanfaatkan untuk politikus yang ingin mencari dukungan politik.

“Sudah banyak caleg ke sini masuk, sudah ada ratusan semua janjikan mau memperjuangkan jalan tapi kenyataannya setelah terpilih tidak pernah muncul batang hidungnya,” kesalnya.

Ia menerangkan, beberapa tahun lalu kawasan tersebut sempat dikunjungi petugas badan terkait yang melakukan pengukuran di jalan itu. Namun hingga hari ini belum ada tindak lanjutan pasca pengukuran tersebut.

Baca Juga :  PTM di 27 Sekolah Perlu Diawasi Ketat

“Waktu itu sempat sudah ada yang ngukur jalan ini tapi sampai sekarang tidak ada lanjutannya. Warga saya sudah banyak yang tanya, kapan jalan ini diperbaiki Pak RT, saya kadang bingung mau jawab apa. Saya paham anggaran terbatas, walaupun tidak diprioritaskan setidak kami diberi kejelasan jalan ini mau diperbaiki atau tidak. Di daerah lain jalannya sudah semen sedangkan di sini jalan kami dari dulu masih berlumpur begini,” pungkasnya. (*/zac/udn)

TARAKAN – Kondisi jalan rusak sudah dirasakan warga RT 62 Kelurahan Karang Anyar sejak 3 tahun silam. Hal itu dikarenakan, badan jalan yang dihiasi kubangan air hingga saat ini belum mengalami semenisasi. Saat dikonfirmasi, Ketua Rukun Tetangga (RT) 62, Marhinus Davis menerangkan jalan tersebut sudah dihiasi kubangan air sejak 3 tahun lalu. Terbentuknya kubangan air karena banyaknya kendaraan besar yang masuk. Sehingga tidak kerasnya tanah membentuk lubang-lubang pada badan jalan. ” Karena banyak mobil pikap dan truk angkut pasir keluar masuk. Akhirnya rusak lah tanah jalan ini,” ungkapnya kemarin (11/5).

Ia menerangkan, permasalahan warga saat ini adalah tidak adanya anggaran untuk melakukan semenisasi. Sehingga, masyarakat hanya dapat berharap bantuan pemerintah dalam perbaikan jalan tersebut. Meski demikian, ia menerangkan jika warganya siap bergotong royong memperbaiki jalanan jika pemerintah bersedia membantu melalui sisi anggaran.

Baca Juga :  Herlin, Munculkan Semangat Politik Kaum Perempuan

“Setiap tahun saya selalu mengajukan bantuan perbaikan ini tapi sampai sekarang tidak pernah ada bantuan. Kami bisa melakukan kerja bakti melakukan perbaikan tapi kami tidak punya anggaran cukup,” tuturnya.

Ia menerangkan warga setempat sudah lelah diberi harapan oleh calon legislatif yang melakukan blusukan di kawasan tersebut. Sehingga menurutnya kawasan tersebut hanya dimanfaatkan untuk politikus yang ingin mencari dukungan politik.

“Sudah banyak caleg ke sini masuk, sudah ada ratusan semua janjikan mau memperjuangkan jalan tapi kenyataannya setelah terpilih tidak pernah muncul batang hidungnya,” kesalnya.

Ia menerangkan, beberapa tahun lalu kawasan tersebut sempat dikunjungi petugas badan terkait yang melakukan pengukuran di jalan itu. Namun hingga hari ini belum ada tindak lanjutan pasca pengukuran tersebut.

Baca Juga :  PTM di 27 Sekolah Perlu Diawasi Ketat

“Waktu itu sempat sudah ada yang ngukur jalan ini tapi sampai sekarang tidak ada lanjutannya. Warga saya sudah banyak yang tanya, kapan jalan ini diperbaiki Pak RT, saya kadang bingung mau jawab apa. Saya paham anggaran terbatas, walaupun tidak diprioritaskan setidak kami diberi kejelasan jalan ini mau diperbaiki atau tidak. Di daerah lain jalannya sudah semen sedangkan di sini jalan kami dari dulu masih berlumpur begini,” pungkasnya. (*/zac/udn)

Most Read

Artikel Terbaru