TARAKAN – Pemenuhan kas keliling bagi masyarakat kawasan 3T di Kalimantan Utara kembali digelar Bank Indonesia pada 7 hingga 12 Februari 2022. Kerjasama yang membawa nama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ini dilakukan dilima pulau yang berada di Kaltara dan Kaltim.
Dalam paparannya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Utara (Kaltara), Teddy Arief Budiman mengatakan, bahwa sesuai UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah UU Nomor 6 Tahun 2009, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kegiatan pengelolaan uang rupiah terdapat 6 tahapan yang dilakukan Bank Indonesia yakni perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan serta pemusnahan. “Dalam rangka implementasi pengedaran uang rupiah, kami memiliki misi memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar. Pencapaian misi tersebut dilakukan melalui tiga pilar rupiah, yakni ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, ekspedisi dan pengelolaan uang rupiah yang aman dan optimal serta layanan yang prima,” ujarnya.
Mewujudkan misi tersebut, diperlukan penguatan di berbagai bidang pengelolaan uang rupiah. Penguatan tersebut sebagai upaya antisipasi dan persiapan dalam menghadapi dinamika dan tantangan di bidang pengelolaan uang rupiah yang dihadapi BI.
Kebutuhan masyarakat terhadap uang berfluktuasi, namun cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini tercermin dari out flow di Kantor KPw BI Kaltara yang pada 2018 tercatat Rp 2,5 triliun menjadi Rp 3,2 triliun pada 2021. “Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan uang rupiah dimasyarakat termasuk wilayah 3T Kaltara, baik melalui kas titipan dan kas keliling,” jelasnya.
Kas keliling, dijelaskan Teddy merupakan program BI kepada masyarakat, bank dan pihak lain dengan memanfaatkan moda transportasi. Manfaat kas keliling adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap uang layak edar, membantu masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil, memudahkan masyarakat dalam bertransaksi uang rupiah dan sebagainya. “Kami dan Markas Besar AL memperkuat kerja sama untuk terus mendistribusikan uang rupiah di kawasan 3T. Penguatan kerja sama ini dituangkan dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung pelaksanaan tugas,” katanya.
Kegiatan ini singgah di lima pulau yakni Sebatik, Bunyu, Desa Talisayan, Derawan dan Maratua. Kas keliling ini mengikutsertakan kasir BI untuk turut memperkenalkan Kaltara.
Dalam rangka pendistribusian dan penukaran uang, BI telah menyiapkan hasil cetak sempurna sebesar Rp 4,21 miliar. Sementara itu, Waasops Kasal Laksma Wasis Priyono l mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama untuk melakukan distribusi mata uang rupiah di kawasan 3T Kaltara. “Ini juga sinergi dengan tugas pokok AL. Dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 9 menyebutkan bahwa TNI AL melaksanakan tugas di bidang pertahanan, termasuk membina wilayah atau pulau terpencil Indonesia. Ini sangat linier dengan BI, yakni menyebarkan rupiah sampai ke pulau 3T. Objek dan target yang sama, akhirnya kita bekerja sama untuk saling mendapatkan keuntungan,” katanya.
Kerja sama yang dijalin sejak 2011 silam ini telah menginjak 11 tahun dan semakin erat di tahun ini. Dari sisi pengamanan penyebaran uang rupiah ini, pihaknya mengedepankan keamanan. Meski belum memiliki pengalaman, namun faktor pengamanan menjadi penting. “Jangan dikira kami bekerja tidak ada ancaman keamanan, pasti ada. Tapi harus dipersiapkan secara dini karena uang Rp 4 miliar ini tidak sedikit. Makanya keamanan nomor satu,” jelasnya. (shy/lim)