TARAKAN – Usai mengidap penyakit kanker rahim, dr. Lois dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 wita, Senin (6/6) di kediamannya di Kelurahan Karang Anyar.
Kepada Radar Tarakan, Sepupu dr. Lois, Markus Petrus, S.E menyatakan rasa kehilangan terhadap Lois yang dinilai masih sangat dibutuhkan pihak keluarga sebagai dokter.
“Almarhumah adalah seorang yang baik, mandiri, tangguh dan wanita kuat yang selalu mempertahankan idealismenya dengan profesinya. Jadi di mata keluarga beliau sangat berharga,” ungkap Markus.
Lois, dikatakan Markus meninggal akibat penyakit kanker rahim yang sudah lama diderita. Sebelumnya Lois pernah melakukan operasi kandungan yang dinyatakan sebagai tumor, namun tumor tersebut menjadi kanker yang akhirnya membuat Lois meninggal dunia.
“Kurang lebih 1 tahun beliau bertahan dan berobat di Jakarta. Akhirnya 2 bulan terakhir beliau memilih pulang ke Tarakan untuk berobat,” ujarnya.
Dokter Lois sendiri sempat dikenal kontroversial karena pernyataannya terkait Covid-19 dan membuat publik di Indonesia heboh saat itu. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo
TARAKAN – Usai mengidap penyakit kanker rahim, dr. Lois dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 wita, Senin (6/6) di kediamannya di Kelurahan Karang Anyar.
Kepada Radar Tarakan, Sepupu dr. Lois, Markus Petrus, S.E menyatakan rasa kehilangan terhadap Lois yang dinilai masih sangat dibutuhkan pihak keluarga sebagai dokter.
“Almarhumah adalah seorang yang baik, mandiri, tangguh dan wanita kuat yang selalu mempertahankan idealismenya dengan profesinya. Jadi di mata keluarga beliau sangat berharga,” ungkap Markus.
Lois, dikatakan Markus meninggal akibat penyakit kanker rahim yang sudah lama diderita. Sebelumnya Lois pernah melakukan operasi kandungan yang dinyatakan sebagai tumor, namun tumor tersebut menjadi kanker yang akhirnya membuat Lois meninggal dunia.
“Kurang lebih 1 tahun beliau bertahan dan berobat di Jakarta. Akhirnya 2 bulan terakhir beliau memilih pulang ke Tarakan untuk berobat,” ujarnya.
Dokter Lois sendiri sempat dikenal kontroversial karena pernyataannya terkait Covid-19 dan membuat publik di Indonesia heboh saat itu. (*)
Reporter: Yedidah Pakondo