27.7 C
Tarakan
Friday, June 2, 2023

Suplai BBM bagi Nelayan Belum Membaik

TARAKAN – Kesulitan masih dirasakan nelayan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Kendati telah mengikuti sejumlah pertemuan, sebagian nelayan belum juga mendapatkan BBM sesuai rekomendasi lantaran terbatasnya ketersediaan.

Salah satu nelayan tradisional di Lingkas Ujung, Tarakan Timur, Iwan menuturkan hingga saat ini. Kondisi suplai BBM belum juga membaik. Sehingga pihaknya mengharapkan ada perhatian pemerintah pusat. Iwan mengatakan sejauh ini sebagian nelayan masih mendapatkan 50 persen dari rekomendasi. “Saat ini masih sama belum ada perkembangan.
Kalau kita mau buka-bukaan sebenarnya pengetap di laut ini banyak, cuma kita bingung mereka dapat BBM itu dari mana. Sebenarnya kami juga menjaga hubungan dengan pengetap, tapi kalau kondisinya begini kami heran juga kenapa kuota nelayan selalu tidak sesuai, dan pengecer selalu ada,” tuturnya, Sabtu (4/2).

Baca Juga :  Pengamat Nilai Pembuat Video Potensi Terjerat Hukum

Dikatakan, sejauh ini pihaknya telah menyampaikan persoalan ini ke DPRD Tarakan lantaran tidak jarang ia dan puluhan nelayan harus melewatkan jadwal melaut lantaran tidak memiliki BBM. Lanjutnya, jika kondisi ini terus terjadi, maka kebutuhan keluarga terkendala.

“Kadang kami juga kalau lambat tidak dapat sama sekali, mau tidak mau kami satu air (periode) tidak turun ke laut. Jadi tunggu jadwal datangnya BBM lagi baru kita bisa dapat. Kalau kita tidak melaut satu air kami rugi,” terangnya.
“Kami menduga ada oknum yang bermain. Jadi kami minta perhatian pemerintah untuk membantu kami nelayan ini sudah bisa melaut dengan lancar,” sambungnya.
Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri menegaskan, pihaknya sudah bertemu Ditjen Migas dalam membahas persoalan sulitnya nelayan di Kaltara mendapatkan BBM khususnya jenis solar. Dalam hal ini ia tidak ingin berspekulasi lebih jauh terkait faktor yang memengaruhi hal tersebut. “Sebelumnya kami sudah bertemu Dirjen Migas membahas beberapa persoalan di perbatasan. Termasuk persoalan nelayan yang masih sulit mendapat BBM. Kami juga meminta agar pemerintah tidak hanya fokus pada naik dan turunnya harga BBM untuk nelayan, tetapi juga jaminan ketersediaan BBM Solar untuk nelayan,” jelasnya.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Diakomodir Tahun Ini

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

TARAKAN – Kesulitan masih dirasakan nelayan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Kendati telah mengikuti sejumlah pertemuan, sebagian nelayan belum juga mendapatkan BBM sesuai rekomendasi lantaran terbatasnya ketersediaan.

Salah satu nelayan tradisional di Lingkas Ujung, Tarakan Timur, Iwan menuturkan hingga saat ini. Kondisi suplai BBM belum juga membaik. Sehingga pihaknya mengharapkan ada perhatian pemerintah pusat. Iwan mengatakan sejauh ini sebagian nelayan masih mendapatkan 50 persen dari rekomendasi. “Saat ini masih sama belum ada perkembangan.
Kalau kita mau buka-bukaan sebenarnya pengetap di laut ini banyak, cuma kita bingung mereka dapat BBM itu dari mana. Sebenarnya kami juga menjaga hubungan dengan pengetap, tapi kalau kondisinya begini kami heran juga kenapa kuota nelayan selalu tidak sesuai, dan pengecer selalu ada,” tuturnya, Sabtu (4/2).

Baca Juga :  Waspadai Titik Rawan Laka MD

Dikatakan, sejauh ini pihaknya telah menyampaikan persoalan ini ke DPRD Tarakan lantaran tidak jarang ia dan puluhan nelayan harus melewatkan jadwal melaut lantaran tidak memiliki BBM. Lanjutnya, jika kondisi ini terus terjadi, maka kebutuhan keluarga terkendala.

“Kadang kami juga kalau lambat tidak dapat sama sekali, mau tidak mau kami satu air (periode) tidak turun ke laut. Jadi tunggu jadwal datangnya BBM lagi baru kita bisa dapat. Kalau kita tidak melaut satu air kami rugi,” terangnya.
“Kami menduga ada oknum yang bermain. Jadi kami minta perhatian pemerintah untuk membantu kami nelayan ini sudah bisa melaut dengan lancar,” sambungnya.
Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri menegaskan, pihaknya sudah bertemu Ditjen Migas dalam membahas persoalan sulitnya nelayan di Kaltara mendapatkan BBM khususnya jenis solar. Dalam hal ini ia tidak ingin berspekulasi lebih jauh terkait faktor yang memengaruhi hal tersebut. “Sebelumnya kami sudah bertemu Dirjen Migas membahas beberapa persoalan di perbatasan. Termasuk persoalan nelayan yang masih sulit mendapat BBM. Kami juga meminta agar pemerintah tidak hanya fokus pada naik dan turunnya harga BBM untuk nelayan, tetapi juga jaminan ketersediaan BBM Solar untuk nelayan,” jelasnya.

Baca Juga :  Klaim Tak Ada Daging Bersubsidi di Tarakan

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

Most Read

Artikel Terbaru