TARAKAN – Banyaknya akses jalan rusak di lingkungan masyarakat, termasuk di gang-gang kecil di RT 19, Juata Laut. Mengingat jalan merupakan akses utama dan vital, pembangunan infrastruktur jalan pun diprioritaskan.
Ketua RT 19, Markus Tappi menjelaskan, sebanyak lima lorong alias gang yang sama sekali belum diaspal. Di antaranya Jalan Sabindo, Sabindo Laut, Gang Bukit Indah 1, Gang Bukit Indah 2 dan Bukit Indah 3.
“Kalau Gang Bukit Indah 3, sebagian sudah diaspal. Rata-rata jalan di sini belum diaspal. Gang Pasir ini juga sama sekali belum diaspal,” tuturnya kepada Radar Tarakan.
Ia mengatakan, tak semestinya diaspal. Bila disemenisasi saja, warga setempat sudah merasa senang. Pasalnya jalan yang masih bertekstur tanah dan pasir, ketika hujan seketika jalan becek dan berlumpur.
Belum lagi pengadaan drainase di RT 19 ini masih sangat minim. Drainase yang ada pun tidak mampu menampung debit air dari pegunungan. Alhasil air meluap ke badan jalan. Tentu jalan yang berlumpur ketika hujan menghambat aktivitas warga setempat.
“Air dari gunung kan deras, sementara drainasenya sudah tidak mampu. Kalau hujan lebat dan berhari-hari, banjir di sini,” lanjutnya.
Sebelumnya warga berharap adanya kelanjutan penyiringan drainase. Namun sejak 2016, penyiringan tak kunjung dilanjutkan. Parit yang belum disiring pun akhirnya perlahan terkikis. Alhasil pertengahan 2018 ini, warga setempat berinisiatif menyiring parit sepanjang 100 meter melalui dana swadaya.
“Mungkin habis Rp 20 juta waktu kita siring. Belum lagi biaya makannya, untungnya ada warga yang bawa ayam, sayur dan lain-lain,” katanya.
Diharapkannya ke depan pemerintah dapat memajukan pembangunan di Tarakan bagian utara ini. Khususnya dari segi pembangunan infrastruktur jalan, drainase dan lampu penerangan jalan umum.
“Kalau ke depannya memang benar dialokasikan dana untuk masing-masing RT, pasti sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk pembangunan tapi juga warga yang terkena musibah, atau yang kita prioritaskan,” harapnya. (*/one/udn)