TARAKAN – Kebutuhan telur di kota Tarakan sampai saat ini sebahagian besar masih dipasok dari wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Rata-rata telur yang didatangkan sebanyak 1.400 dos telur ayam, sehingga stok telor di Bumi Paguntaka terbilang aman.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdakop dan UMKM) Tarakan Tajuddin Tuwo memastikan stok telur mencukupi. Hal itu dipastikan sejak datangnya kapal PT Pelni pada Jumat (29/6), yang membawa belasan ribuan dos telur ayam untuk memenuhi stok kebutuhan masyarakat.
“Memang sempat tidak ada pengiriman. lantaran saat itukan Lebaran banyak yang mudik dan Pilkada. Dan Jumat kemarin alhamdulillah distribusi telur sudah dibongkar jadi aman saja saat ini,” ungkap Tajuddin.
Menurut Tajuddin, harga telur yang sempat melonjak naik dan kebutuhan stok telur yang juga minim bukan sebuah fenomena baru usai Lebaran. Harga telur yang naik merupakan imbas dari stok yang kosong.
“Faktor lainnya itu tadi, karena masalah transportasi laut dan adanya keterlambatan masuknya kapal pengangkut dari luar Tarakan. Dan kondisi seperti ini juga hanya terjadi sesaat menyesuaikan stok yang ada,” bebernya.
Dengan dipenuhinya kebutuhan pokok masyarakat Tarakan. Tajuddin pun mengaku juga akan tetap mengawasi harga kebutuhan pangan di pasar-pasar.
“Petugas kita ada yang turun kelapangan untuk memantau harga pasar dan kebutuhan pasar apa saja yang kuran. Itu turunnya setiap dua hari sekali untuk melakukan pemantauan,” bebernya.
Dari pantauan Radar Tarakan, saat ini harga telur dipasaran dibandrol harga Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu. Harga tersebut sesuai ukuran telur. Ada yang kecil, sedang maupun besar (jumbo).
“Kalau ukuran yang sedang itu saya jual Rp 45 ribu. Kalau besar Rp 50 ribu. Beda ukurannya saja sih. Dan juga kan kita sempat tidak ada stok ni. Jadi sempat naik,” ucap Sri (45) Pedagang pasar Guser di Jalan Gajah Mada.
Senada dengan Sri, Hilda (23) untuk mendapatkan stok telur ia langsung datangkan dari Sulsel. “Kalau musim hujan ayam jarang bertelur karena dingin. Jadi harga telur juga mulai ada kenaikan harga. Saya jualnya untuk ukuran jumbo dijual seharga Rp 54 ribu. Padahal sebelumnya Rp 50 ribu per piring. Sedangkan untuk harga telur ukuran kecil Rp 50 ribu sebelumnya Rp 48 ribu,” pungkasnya. (eru/nri)