27.7 C
Tarakan
Saturday, September 23, 2023

Miliki Koperasi Lingkup RT, Ingin Menjadi Percontohan

TARAKAN – Tak banyak yang dikeluhkan oleh warga RT 17, Kelurahan Karang Balik ini. Sebanyak 74 kepala keluarga (KK) yang berdomisili sebagai warga RT 17 ikut berperan dalam pembangunan lingkungannya.

Ketua RT 17, Kelurahan Karang Balik, H. Mudransyah mengatakan, demi mewujudkan lingkungan yang bersih, aman dan sejahtera tentu membutuhkan kekompakan antara Ketua RT dan warganya. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus menjadi teladan yang dapat menggerakkan warga. Yang nantinya warga ikut berperan dalam membangun lingkungannya.

“Gapura juga percontohan, kita hias sendiri dari uang pribadi. Kalau saya tidak bisa, saya minta bantuan warga. Tapi kalau masih mampu, kita lakukan sendiri,” tuturnya kepada Radar Tarakan saat ditemui, Kamis (1/3).

Mudransyah melanjutkan, tidak serta merta pembangunan di lingkungan harus bergantung kepada bantuan dari pemerintah. Sebab jika hanya menunggu anggaran dari pemerintah, kemungkinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi di tengah defisitnya anggaran, sekiranya masyarakat dapat gotong royong membenahi lingkungan yang dianggap prioritas di lingkungannya.

Baca Juga :  Jika Ditemukan Indikasi Segera Laporkan

“Kita tidak hanya bisa berharap sama pemerintah, karena di lingkungan kita sendiri. Kita kerjakan perlahan-lahan, kalau menunggu dana sampai cukup nanti tidak jalan,” terangnya.

Jika warga lainnya rerata mengeluhkan akses jalan maupun fasilitas lainnya. Berbeda pula di lingkungan RT 17 ini. Sebab kesadaran warganya dapat dikatakan cukup tinggi. Jika ada fasilitas umum seperti jalan yang rusak ringan, tanpa menunggu anggaran dari pemerintah, langsung dibenahi melalui swadaya masyarakat setempat.

“Ketua RT harus di depan, kalau warga tahu bahwa Ketua RT terlibat pasti mereka juga akan ikut membantu. Jadi tidak hanya meminta,” jelasnya.

Melihat tatanan lingkungannya yang rapi dan bersih, ia mengaku beberapa kali mendapatkan kategori green and clean. Tak hanya itu, untuk tingkat keamanannya pun cukup diakui. Selain menjaga keamanan lingkungan, ia menerapkan agar petugas pos keamanan lingkungan (poskamling) ikut membantu mengawasi kebersihan lingkungan.

Baca Juga :  MANTAP NDAN..!! Jalan Paralel 1.800 Km di Perbatasan Tersisa 205 Km

“Kita kan ada tiga orang petugas poskamling yang dibayar. Jadi mereka juga mengawasi, kalau ada genangan air atau ada dedaunan yang ke pinggir jalan, dilaporkan ke Pak RT. Maka nanti Pak RT ambil kebijakan,” katanya.

Uniknya, lingkungan RT 17 ini mempunyai koperasi yang sudah berjalan sejak lima tahun. Jika ada warga yang membutuhkan uang, setidaknya dapat terbantu melalui koperasi tersebut. Sehingga dari sisi sejahtera dapat terpenuhi.

“Khusus warga RT 17, jadi kalau mau pinjam uang bisa karena kita ada koperasi,” terangnya.

Ke depannya ia berencana ingin menutupi bagian atas drainase sepanjang 80 meter. Kemudian menata pot bunga di atasnya, sehingga lingkungan semakin asri dan dapat menjadi lingkungan percontohan untuk RT lainnya.

“Karena butuh biaya yang besar, rencananya kalau ada dana pemerintah kita coba usulkan. Kalau aliran air lancar saja, tapi kalau di atasnya tertutup kita bisa cat dan letakkan pot bunga,” tutupnya. (*/one/udn)

TARAKAN – Tak banyak yang dikeluhkan oleh warga RT 17, Kelurahan Karang Balik ini. Sebanyak 74 kepala keluarga (KK) yang berdomisili sebagai warga RT 17 ikut berperan dalam pembangunan lingkungannya.

Ketua RT 17, Kelurahan Karang Balik, H. Mudransyah mengatakan, demi mewujudkan lingkungan yang bersih, aman dan sejahtera tentu membutuhkan kekompakan antara Ketua RT dan warganya. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus menjadi teladan yang dapat menggerakkan warga. Yang nantinya warga ikut berperan dalam membangun lingkungannya.

“Gapura juga percontohan, kita hias sendiri dari uang pribadi. Kalau saya tidak bisa, saya minta bantuan warga. Tapi kalau masih mampu, kita lakukan sendiri,” tuturnya kepada Radar Tarakan saat ditemui, Kamis (1/3).

Mudransyah melanjutkan, tidak serta merta pembangunan di lingkungan harus bergantung kepada bantuan dari pemerintah. Sebab jika hanya menunggu anggaran dari pemerintah, kemungkinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi di tengah defisitnya anggaran, sekiranya masyarakat dapat gotong royong membenahi lingkungan yang dianggap prioritas di lingkungannya.

Baca Juga :  Kedapatan Buang Sampah, Tipiring Menanti

“Kita tidak hanya bisa berharap sama pemerintah, karena di lingkungan kita sendiri. Kita kerjakan perlahan-lahan, kalau menunggu dana sampai cukup nanti tidak jalan,” terangnya.

Jika warga lainnya rerata mengeluhkan akses jalan maupun fasilitas lainnya. Berbeda pula di lingkungan RT 17 ini. Sebab kesadaran warganya dapat dikatakan cukup tinggi. Jika ada fasilitas umum seperti jalan yang rusak ringan, tanpa menunggu anggaran dari pemerintah, langsung dibenahi melalui swadaya masyarakat setempat.

“Ketua RT harus di depan, kalau warga tahu bahwa Ketua RT terlibat pasti mereka juga akan ikut membantu. Jadi tidak hanya meminta,” jelasnya.

Melihat tatanan lingkungannya yang rapi dan bersih, ia mengaku beberapa kali mendapatkan kategori green and clean. Tak hanya itu, untuk tingkat keamanannya pun cukup diakui. Selain menjaga keamanan lingkungan, ia menerapkan agar petugas pos keamanan lingkungan (poskamling) ikut membantu mengawasi kebersihan lingkungan.

Baca Juga :  Pertamina EP Utamakan Safety

“Kita kan ada tiga orang petugas poskamling yang dibayar. Jadi mereka juga mengawasi, kalau ada genangan air atau ada dedaunan yang ke pinggir jalan, dilaporkan ke Pak RT. Maka nanti Pak RT ambil kebijakan,” katanya.

Uniknya, lingkungan RT 17 ini mempunyai koperasi yang sudah berjalan sejak lima tahun. Jika ada warga yang membutuhkan uang, setidaknya dapat terbantu melalui koperasi tersebut. Sehingga dari sisi sejahtera dapat terpenuhi.

“Khusus warga RT 17, jadi kalau mau pinjam uang bisa karena kita ada koperasi,” terangnya.

Ke depannya ia berencana ingin menutupi bagian atas drainase sepanjang 80 meter. Kemudian menata pot bunga di atasnya, sehingga lingkungan semakin asri dan dapat menjadi lingkungan percontohan untuk RT lainnya.

“Karena butuh biaya yang besar, rencananya kalau ada dana pemerintah kita coba usulkan. Kalau aliran air lancar saja, tapi kalau di atasnya tertutup kita bisa cat dan letakkan pot bunga,” tutupnya. (*/one/udn)

Terpopuler

Artikel Terbaru