TARAKAN – Busa dari alat pemadam api ringan (apar) membuat sebagian besar bodi sepeda motor milik Lukman (50) memutih. Kebakaran hebat nyaris saja menimpa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Gunung Lingkas, Senin (30/9) pagi.
Motor sport bermerek Thunder dengan nomor polisi KT 3280 FI itu terbakar sesaat akan meninggalkan area SPBU. Selain sepeda motor Lukman, akibat kejadian itu sebuah dispenser sementara tak difungsikan.
Kepolisian langsung turun tangan melakukan penyelidikan. Diduga motor yang terbakar merupakan motor yang digunakan untuk mengetap bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Sepeda motor sementara diamankan sebagai barang bukti penyelidikan.
Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan mengungkap jika penyidik masih mendalami kejadian kebakaran tersebut. Sejumlah saksi akan diperiksa mengenai hal ini.
“Dari Polsek Tarakan Timur akan melakukan investigasi untuk memastikan apakah memang benar motor tersebut untuk mengetap atau dimodifikasi,” ungkap Yudhistira, Senin (30/9).
Kepolisian juga akan meminta keterangan pemilik motor, beserta pihak SPBU. Dirinya menegaskan, apabila adanya indikasi pengetap maka pemilik sepeda motor yang terbakar akan ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku.
“Jadi sanksi sesuai dengan undang-undang yang dilanggar, apakah terkait migas atau peraturan dari SPBU,” bebernya.
Pihaknya akan mendalami, para pengetap ini bekerja sama dengan petugas SPBU atau tidak. Untuk sementara belum diketahui pasti penyebab kejadian itu.
“Sementara kami amankan motornya dan kami periksa saksi dulu, mungkin nanti kami pakai ahli. Tim identifikasi nanti otomatis sudah turun. Kalau memang ada kerja sama dengan petugas SPBU, maka akan kami berikan peringatan dan sanksi,” tutup Kapolres.
Sementara itu, Kapolsek Tarakan Timur Iptu Barokah menjelaskan pihaknya telah meninjau SPBU dan telah meminta keterangan kepada pemilik sepeda motor dan petugas SPBU. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab munculnya api dari sepeda motor yang diduga tengah mengetap itu.
“Tadi petugas kami sudah ke lokasi untuk mengecek langsung atas informasi yang kami terima. Tadi kami sudah amankan,” jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya belum dapat memastikan kejadian tersebut merupakan hal kesengajaan atau tidak. Walau demikian, ia menduga jika munculnya disebabkan adanya kebocoran pada karburator pada mesin sepeda motor.
“Dari keterangan pemilik motor, dia tidak menyalakan mesinnya saat dilakukan pengisian. Dan informasinya munculnya api saat pemilik sedang menyalakan motornya menggunakan starter. Saat itulah seseorang melihat munculnya asap disertai api,” pungkasnya.
Puluhan pengendara yang mengantre di SPBU Gunung Lingkas paginya dikejutkan dengan terbakarnya sebuah sepeda motor yang diduga milik seorang pengetap. Kejadian tersebut bermula saat pemilik kendaraan baru saja mengisi tangki bahan bakar. Namun saat hendak berjalan, secara tiba-tiba asap disertai api muncul dan secara cepat membakar bagian bawah kendaraannya.
Saat dikonfirmasi, Lukman pemilik kendaraan yang terbakar tersebut tidak menyangka jika secara tiba-tiba api muncul pada bagian bawah kendaraannya. Pengakuannya hanya menyalakan starter saat hendak beranjak dari SPBU.
“Awalnya kan baru isi bensin, pas saya baru starter mau jalan, ada orang teriak asap, asap menunjuk motor saya. Habis itu saya kaget lihat api, langsung saya buang motor saya. Saya tinggalkan,” ujarnya, kemarin (30/9).
Ia menerangkan jika munculnya asap disertai api pertama kali terlihat pada bagian karburator sepeda motornya. Padahal, sebelum sepeda motornya terbakar ia tidak menyalakan mesin selama hampir sejam. Meski demikian, ia menduga jika karburator pada sepeda motornya mengalami kebocoran.
“Apinya keluar dari karburator. Padahal lama juga ngantre di sini, sejam lebih. Pas ngantre mesin motor saya mati. Tapi pas selesai ngisi mau jalan, pas starter langsung keluar asap langsung terbakar. Kayaknya karburator motor saya bocor, tapi saya tidak tahu apinya muncul karena apa,” tukasnya.
Sementara itu, pengawas SPBU Gunung Lingkas Eko Sarwoko menjelaskan, jika pihaknya tidak mengetahui kronologi kejadian secara pasti. Meski demikian, ia mengaku melihat secara langsung saat si jago merah membakar sepeda motor tersebut. Sehingga ia menjelaskan pihaknya langsung mematikan mesin dispenser guna mencegah merambatnya api pada dispenser.
“Saya tidak lihat persis, karena saat kejadian posisi saya di dalam karena saat itu kami lagi menghitung kekurangan setoran kemarin. Begitu saya dengar ada ribut-ribut saya langsung keluar. Ternyata ada salah satu motor konsumen terbakar. Makanya kami langsung matikan mesin operasi semua dispenser,” ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini pihaknya belum dapat menghitung kerugian akibat kejadian tersebut. Meski demikian, menurutnya tidak ada fasilitas SPBU yang terbakar atau rusak karena hal tersebut. Mengingat, api dapat dijinakkan dengan cepat dengan adanya alat pemadam api ringan.
“Untuk kerugian pasti ada. Karena dengan kejadian ini 1 dispenser kami belum bisa dioperasikan. Tapi untuk kerugian nyata saya pikir tidak ada, karena tidak ada fasilitas yang terbakar,” tuturnya. (zar/*/zac/lim)