PENGELOLA salah satu agen gas elpiji 3 kg di Kabupaten Tana Tidung (KTT), PT Nabila, memastikan stok elpiji bersubsidi itu aman hingga akhir tahun 2018.
Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak khawatir. Sebab, pendistribusian ke pangkalan terus dilakukan seperti biasa.
“Suplai elpiji tiga kilogram ke 13 pangkalan yang sudah menjadi mitra PT Nabila lancar saja, tidak tahu di pangkalan lain,” kata Udin, penanggung jawab PT Nabila kepada Radar Tarakan, Kamis (27/12).
Hal ini disampaikannya menanggapi pemberitaan keluhan masyarakat, karena sulitnya mendapat gas elpiji 3 kg di beberapa wilayah waktu lalu.
Menurut Udin, kelangkaan yang sempat terjadi karena terkendala waktu perjalanan dari Samarinda yang memakan waktu 3-4 hari tiba di KTT.
“Sehingga ketersediaan gas elpiji tiga kilogram sempat menghilang,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, masih ada stok sekira 2.200 tabung hingga akhir tahun, dari total kuota 13.080 tabung.
“Saya rasa ini cukup untuk persediaan akhir tahun,” ungkap Udin.
Laporan pangkalan yang masuk pun dipastikan aman dengan harga sesuai Perbup, yakni Rp 27 ribu per tabung.
“Kami juga sudah mengingatkan pangkalan agar menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi, tidak boleh di atas itu,” ungkapnya.
“Kalau ada yang nakal boleh laporkan, biar nanti kami berikan teguran langsung,” tegasnya.
Sebelumnya beberapa warga KTT kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Kalaupun ada harga sudah di atas HET yakni sekira Rp35 ribu bahkan Rp 60 ribu per tabung. (*/rko/ana)