27.7 C
Tarakan
Saturday, September 23, 2023

Lebih Dekat dengan Dandim 0914/TNT Letkol Inf. Abdul Rizka Fitrawan

8 Tahun di Aceh, Tugas di Thailand Paling Berkesan

Pada 31 Agustus 2023, Letkol Inf. Abdul Rizka Fitrawan resmi menjabat Komandan Distrik Militer (Dandim) 0914/Tana Tidung, menggantikan Dandim sebelumnya Letkol Inf. Krisna Santy Dharma. Namun, Tana Tidung bukanlah tempat pertama ia ditugaskan. Bagaimana pengalamannya sebagai TNI AD, berikut liputannya.

SOPIAN HADI, Tana Tidung

LETKOL Inf. Abdul Rizka Fitrawan salah satu sosok anggota TNI yang sudah banyak makan garam di militer. Meski merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2003,    awal karier suami dari Retnowati MN ini ditugaskan di daerah yang masih menerapkan darurat militer dua, Aceh.

Di Bumi Serambi Mekkah—Sebutan lain Aceh, pria kelahiran Jakarta, 1 Agustus 1981 bertugas selama 8 tahun.

Diakui bapak dari empat anak, banyak cerita dan pengalaman yang dapat diambil selama bertugas di Aceh sejak awal tahun 2004 hingga 2012.

Saat darurat militer dua, kata pria yang berdarah Bugis Makassar  ini, suara tembakan dan penerapan jam malam merupakan hal biasa.

“Jadi baku tembak, jam malam, kalau darurat militer sudah biasa. Kami juga dilatih untuk itu, jadi menurut saya itu biasa di militer, jadi  bukan yang berkesan buat saya,” kata anak kedua dari empat bersaudara ini.

Selain darurat militer, anak dari pasangan Drs. Abdul Salam dan Siti Haniah ini juga turut tergabung dalam penanganan dampak tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.

Baca Juga :  Perdagangan Orang, BP3MI Kaltara Isyaratkan Penelusuran hingga ke Otak Pelaku

“Waktu itu saya tinggal di bagian Timur, Aceh Timur aman saja, cuma daerah pesisir yang kena tsunami, tapi dampak gempanya luar biasa saya rasakan,”

cerita pria yang juga memiliki darah militer dari sang ayah.

Berkat kontribusinya, pria yang meminang istrinya pada tahun 2007 ini mendapatkan tanda jasa Bakti Sosial Tsunami Aceh dan Dharma Nusa karena tugas di Aceh, selain tanda jasa pengabdian 8 tahun dan 16 tahun.

Namun pengalaman yang paling berkesan, aku Abdul Rizka, saat menjadi Diplomat Militer sebagai  Asisten Atase Pertahanan di Kerajaan Thailand selama tiga tahun (2016-2019).

“Itu pengalaman yang tidak bisa terlupakan, saat sebagai diplomat militer. Karena kita kan banyak berkolaborasi dengan rekan- rekan kita di kementerian, baik di kementerian luar negeri Indonesia, maupun kementerian luar negeri negara-negara sahabat,” jelas Dandim yang selalu membawa istri dan anaknya dimanapun ditugaskan.

Tidak hanya dengan kementerian, di diplomat militer, kata pria yang juga memiliki mertua seorang militer ini, berkolaborasi dengan militer negara sahabat.

Baca Juga :  Kedubes Benarkan Tiga WNA yang Diamankan Asal Pakistan

Diplomat militer tidak jauh berbeda dengan diplomat pada umumnya. Hanya saja Abdul Rizka saat itu diplomat khusus militer.

“Khusus terkait dengan militer, termasuk kerja sama latihan militer dari seluruh dunia, karena tiap negara punya diplomat militer juga di Thailand,” jelas Abdul Rizka.

Karena itu, menurut Abdul Rizka, tugasnya di Thailand yang paling berkesan dibandingkan dengan di Aceh. Karena menurutnya, TNI dilatih untuk berperang, sehingga tugas di daerah darurat militer sudah hal biasa.

Namun untuk daerah tempat Abdul Rizka ditugaskan, Kalimantan yang paling berksan. Saat bertugas di Balikpapan, Abdul Rizka menemukan berbagai etnis, jauh berbeda dengan Aceh.

“Beraneka ragam orangnya, kalau di Aceh itu terbatas, kalau di sini multi kultural, dari Madura ada, Jawa, Sulawesi, berkesan lah.

Kondusif juga, jadi tidak salah pemerintah menetapkan IKN (ibu kota negera) di kalimantan,”ucap pria yang berkeinginan  punya karier yang bermanfaat bagi satuan dan sekelilingnya. “Cita-cita saya tidak muluk-muluk itu saja, doa kan saya,” tutup Abdul Rizka.

Sebelum di Tana Tidung, Letkol Inf. Abdul Rizka Fitrawan juga pernah bertugas di Brigrif 15 Siliwangi, Bais TNI, dan Kodam VI/Mulawarman, selain Aceh dan Thailand. (*/har)

Pada 31 Agustus 2023, Letkol Inf. Abdul Rizka Fitrawan resmi menjabat Komandan Distrik Militer (Dandim) 0914/Tana Tidung, menggantikan Dandim sebelumnya Letkol Inf. Krisna Santy Dharma. Namun, Tana Tidung bukanlah tempat pertama ia ditugaskan. Bagaimana pengalamannya sebagai TNI AD, berikut liputannya.

SOPIAN HADI, Tana Tidung

LETKOL Inf. Abdul Rizka Fitrawan salah satu sosok anggota TNI yang sudah banyak makan garam di militer. Meski merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2003,    awal karier suami dari Retnowati MN ini ditugaskan di daerah yang masih menerapkan darurat militer dua, Aceh.

Di Bumi Serambi Mekkah—Sebutan lain Aceh, pria kelahiran Jakarta, 1 Agustus 1981 bertugas selama 8 tahun.

Diakui bapak dari empat anak, banyak cerita dan pengalaman yang dapat diambil selama bertugas di Aceh sejak awal tahun 2004 hingga 2012.

Saat darurat militer dua, kata pria yang berdarah Bugis Makassar  ini, suara tembakan dan penerapan jam malam merupakan hal biasa.

“Jadi baku tembak, jam malam, kalau darurat militer sudah biasa. Kami juga dilatih untuk itu, jadi menurut saya itu biasa di militer, jadi  bukan yang berkesan buat saya,” kata anak kedua dari empat bersaudara ini.

Selain darurat militer, anak dari pasangan Drs. Abdul Salam dan Siti Haniah ini juga turut tergabung dalam penanganan dampak tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.

Baca Juga :  Forum Sosek Malindo Diundur

“Waktu itu saya tinggal di bagian Timur, Aceh Timur aman saja, cuma daerah pesisir yang kena tsunami, tapi dampak gempanya luar biasa saya rasakan,”

cerita pria yang juga memiliki darah militer dari sang ayah.

Berkat kontribusinya, pria yang meminang istrinya pada tahun 2007 ini mendapatkan tanda jasa Bakti Sosial Tsunami Aceh dan Dharma Nusa karena tugas di Aceh, selain tanda jasa pengabdian 8 tahun dan 16 tahun.

Namun pengalaman yang paling berkesan, aku Abdul Rizka, saat menjadi Diplomat Militer sebagai  Asisten Atase Pertahanan di Kerajaan Thailand selama tiga tahun (2016-2019).

“Itu pengalaman yang tidak bisa terlupakan, saat sebagai diplomat militer. Karena kita kan banyak berkolaborasi dengan rekan- rekan kita di kementerian, baik di kementerian luar negeri Indonesia, maupun kementerian luar negeri negara-negara sahabat,” jelas Dandim yang selalu membawa istri dan anaknya dimanapun ditugaskan.

Tidak hanya dengan kementerian, di diplomat militer, kata pria yang juga memiliki mertua seorang militer ini, berkolaborasi dengan militer negara sahabat.

Baca Juga :  MTQ Virtual, KTT Utus 43 Peserta

Diplomat militer tidak jauh berbeda dengan diplomat pada umumnya. Hanya saja Abdul Rizka saat itu diplomat khusus militer.

“Khusus terkait dengan militer, termasuk kerja sama latihan militer dari seluruh dunia, karena tiap negara punya diplomat militer juga di Thailand,” jelas Abdul Rizka.

Karena itu, menurut Abdul Rizka, tugasnya di Thailand yang paling berkesan dibandingkan dengan di Aceh. Karena menurutnya, TNI dilatih untuk berperang, sehingga tugas di daerah darurat militer sudah hal biasa.

Namun untuk daerah tempat Abdul Rizka ditugaskan, Kalimantan yang paling berksan. Saat bertugas di Balikpapan, Abdul Rizka menemukan berbagai etnis, jauh berbeda dengan Aceh.

“Beraneka ragam orangnya, kalau di Aceh itu terbatas, kalau di sini multi kultural, dari Madura ada, Jawa, Sulawesi, berkesan lah.

Kondusif juga, jadi tidak salah pemerintah menetapkan IKN (ibu kota negera) di kalimantan,”ucap pria yang berkeinginan  punya karier yang bermanfaat bagi satuan dan sekelilingnya. “Cita-cita saya tidak muluk-muluk itu saja, doa kan saya,” tutup Abdul Rizka.

Sebelum di Tana Tidung, Letkol Inf. Abdul Rizka Fitrawan juga pernah bertugas di Brigrif 15 Siliwangi, Bais TNI, dan Kodam VI/Mulawarman, selain Aceh dan Thailand. (*/har)

Terpopuler

Artikel Terbaru