TANA TIDUNG – Menjelang Iduladha 1443 H, sejumlah pedagang sapi kurban mulai menjajakan sapi dan juga kambing untuk dijadikan kurban pada Iduladha mendatang.
Namun pedagang mengakui penjualan sapi belum terlalu laris, pembeli hanya sebatas masih konsultasi dan menanyakan harga.
Seperti diakui Muhammad Jufri, pemilik perternakan sapi di Desa Sebidai itu sekaligus penjual hewan kurban di Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung (KTT). Dikatakanya, untuk per satu sapi, dihargai berdasarkan besar kecilnya hewan tersebut.
“Iya kalau sapinya besar, harganya juga pasti mahal, begitupun sebaliknya kecil ya murah. Bukan sapi saja, kami juga menjual kambing,” ujar Jufri.
Untuk kisaran harga, khsusunya sapi bisa berkisar antara Rp 17,5 juta sampai Rp 20 juta dan semuanya hasil ternak di perternakan sapi miliknya. Sedangkan harga kambing berkisar antara Rp 14,5juta sampai Rp 6,5 juta.
Ia mengakui, sertifikat kesehatan hewan sebagai usaha profesional juga sudah legal dan terdaftar. Untuk saat ini penjualan masih 40 persen. “Alhamdullilah untuk kesehatan hewan kita rajin lakukan pemeriksaan, petugas kesehatan hewan juga rutin datang memeriksa sapi di sini,” jelasnya.
Di samping itu, peternakan ini memiliki legalitas usaha sehingga bisa memberikan jaminan atau garansi kepada konsumen. Sapi yang dijual pun didatangkan langsung dari luar Kaltara, di antaranya dari NTT dan kupang.
“Biasanya dua daerah dari Kupang dan juga dari Sulsel tapi tahun ini saya tidak masukkan dari Sulsel. Untuk jenis hewannya sapi bali yang kami masukan. Sapi yang kami masukkan resmi dilengkapi surat-surat kesehatan, jadi aman,” bebernya. (*)