27.7 C
Tarakan
Saturday, September 23, 2023

Paras Perbatasan Dipastikan Akan Tetap Beraktivitas

NUNUKAN – Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten (Setkab) Nunukan memastikan, pasca kegiatan soft opening gedung Pasar Rakyat Adil Sejahtera (Paras) Perbatasan usai, Paras Perbatasan akan tetap diramaikan sejumlah pegadang mulai dari pedagang makanan dan hingga pedagang barang dan lainnya.

Hal ini dipastikan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setkab Nunukan, Muhtar kepada media ini. Ia memastikan Paras Perbatasan akan tetap beroperasi selayaknya pasar. Ia mengaku banyak pedagang yang ingin tetap berjualan di kawasan ini. “Ya, ada sebagian ingin tetap di sini, yang lainnya yang dari alun-alun juga banyak yang mau ke sini. Kita siapkan mereka tempat, makanya kami harapkan semua pedagang bisa berjualan di sini, khususnya pedagang yang di alun-alun,” ujar Muhtar.

Baca Juga :  Kepsek di Sei Menggaris Dikeroyok, Diduga Buntut Mutasi Tenaga Kependidikan

Muhtar menegaskan, jika nantinya ada kebijakan baru yang tidak memperbolehkan berjualan lagi di alun-alun Nunukan, pedagang harus menerima sendiri konsekuensinya. Sebab, daerah alun-alun Nunukan adalah daerah penghijauan yang sejatinya tidak boleh digunakan untuk berdagang. “Kalau tidak boleh di situ (alun-alun) mereka (pegadang) mau ke mana lagi. Kita buat Paras Perbatasan. Inikan memang untuk persiapan para pegadang, kalau bisa semua pindah ke sini. Jadi Paras tetap ramai,” tegas Muhtar.

Sementara itu, terkait dengan pengelolaan Paras Perbatasan nantinya, pihaknya akan memberikan pengelola yang profesional. Pemerintah tidak akan ikut campur dalam pengelolaan. “Jadi ada pihak ketiga yakni pengelola, kami akan kontrak setiap satu tahun sekali. Jika dalam setahun tidak berhasil, tahun berikutnya kita ganti lagi dengan yang lain. Itulah kita harapkan pengelola, supaya tetap berjalan. Kami optimislah Paras akan tetap beroperasi,” tambah Muhtar.

Baca Juga :  Soal 23 Lahan Masuk Malaysia, Kades Minta Solusi Wamen

Di Paras Perbatasan, pihaknya nanti juga akan memberikan ruang bagi pedagang lain seperti pedagang baju, sepatu dan sebagainya untuk juga ikut dagangkan dagangannya. Dengan begitu, pedagang dari Paras Perbatasan menjadi bervariasi. Gedung Paras juga digunakan pemerintah untuk kegiatan pemerintah, seperti menggelar kegiatan seminar, kegiatan rapat, dan lainnya.

Pengerjaan gedung ini sendiri prosesnya sudah berjalan dengan persentase 90 persen. Menyusul akan dikerjakan pagar dan penutup kaca sejumlah jendela paras supaya barang dagangan pedagang yang menetap di Paras Perbatasan tetap aman. (raw/ash)

NUNUKAN – Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten (Setkab) Nunukan memastikan, pasca kegiatan soft opening gedung Pasar Rakyat Adil Sejahtera (Paras) Perbatasan usai, Paras Perbatasan akan tetap diramaikan sejumlah pegadang mulai dari pedagang makanan dan hingga pedagang barang dan lainnya.

Hal ini dipastikan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setkab Nunukan, Muhtar kepada media ini. Ia memastikan Paras Perbatasan akan tetap beroperasi selayaknya pasar. Ia mengaku banyak pedagang yang ingin tetap berjualan di kawasan ini. “Ya, ada sebagian ingin tetap di sini, yang lainnya yang dari alun-alun juga banyak yang mau ke sini. Kita siapkan mereka tempat, makanya kami harapkan semua pedagang bisa berjualan di sini, khususnya pedagang yang di alun-alun,” ujar Muhtar.

Baca Juga :  Kepsek di Sei Menggaris Dikeroyok, Diduga Buntut Mutasi Tenaga Kependidikan

Muhtar menegaskan, jika nantinya ada kebijakan baru yang tidak memperbolehkan berjualan lagi di alun-alun Nunukan, pedagang harus menerima sendiri konsekuensinya. Sebab, daerah alun-alun Nunukan adalah daerah penghijauan yang sejatinya tidak boleh digunakan untuk berdagang. “Kalau tidak boleh di situ (alun-alun) mereka (pegadang) mau ke mana lagi. Kita buat Paras Perbatasan. Inikan memang untuk persiapan para pegadang, kalau bisa semua pindah ke sini. Jadi Paras tetap ramai,” tegas Muhtar.

Sementara itu, terkait dengan pengelolaan Paras Perbatasan nantinya, pihaknya akan memberikan pengelola yang profesional. Pemerintah tidak akan ikut campur dalam pengelolaan. “Jadi ada pihak ketiga yakni pengelola, kami akan kontrak setiap satu tahun sekali. Jika dalam setahun tidak berhasil, tahun berikutnya kita ganti lagi dengan yang lain. Itulah kita harapkan pengelola, supaya tetap berjalan. Kami optimislah Paras akan tetap beroperasi,” tambah Muhtar.

Baca Juga :  Simpan Sabu di Celana Dalam

Di Paras Perbatasan, pihaknya nanti juga akan memberikan ruang bagi pedagang lain seperti pedagang baju, sepatu dan sebagainya untuk juga ikut dagangkan dagangannya. Dengan begitu, pedagang dari Paras Perbatasan menjadi bervariasi. Gedung Paras juga digunakan pemerintah untuk kegiatan pemerintah, seperti menggelar kegiatan seminar, kegiatan rapat, dan lainnya.

Pengerjaan gedung ini sendiri prosesnya sudah berjalan dengan persentase 90 persen. Menyusul akan dikerjakan pagar dan penutup kaca sejumlah jendela paras supaya barang dagangan pedagang yang menetap di Paras Perbatasan tetap aman. (raw/ash)

Terpopuler

Artikel Terbaru