NUNUKAN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) direncanakan bakal berkunjung ke lokasi banjir. Rencananya, Kecamatan Sembakung yang terdampak berat akibat banjir menjadi lokasi yang bakal disambangi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman membenarkan rencana datangnya BNPB ke lokasi banjir. Melalui momentum ini sejumlah persoalan banjir yang terjadi setiap tahun akan disampaikan ke BNPB. Dan yang terpenting penanganan banjir agar tidak terjadi lagi.
“Rencananya besok (BNPB) datang ke Sembakung. Tentunya akan saya sampaikan ke beliau terkait penanganan banjir agar tidak terjadi lagi,” ucap Arief Budiman kepada Radar Tarakan, Senin (25/9).
Dijelaskan, situasi saat ini untuk sejumlah kecamatan yang terdampak banjir terjadi perubahan. Seperti di Kecamatan Lumbis dan sekitarnya debit air telah turun. “Situasinya masih sama kemarin. Untuk Lumbis sudah surut,” singkatnya.
Sementara, Kasubdit Rehabilitasi dan Rekontruksi, BPBD Nunukan, Mulyadi menambahkan saat ini wilayah Kecamatan Lumbis air sudah mulai surut dengan tinggi muka air 9,2 meter. Saat ini personel BPBD Nunukan dengan TNI Polri dan semua yang terkait melakukan pembersihan fasilitas umum.
“Untuk wilayah sembakung atulai saat ini masi tergenang air dengan TMA 1 meter. Sedangkan di Sembakung air bertambah tinggi dengan TMA 5,2 meter. Sebelumnya, ketinggian 4,9 meter,” jelasnya.
Dijelaskan, penyebabnya air naik di wilayah Sembakung dikarenakan dari sungai yang hulunya di negara tetangga Malaysia. Sedangkan, hilirnya di Sembakung. Sehingga, wilayah Sembakung menjadi wadah penampungan air dari keseluruhan banjir.
“Makanya air dari Lumbis dan daerah lainnya ditampung di Sembakung. Air di wilayah lain surut tapi di Sembakung malah naik. Itu penyebabnya menjadi penampungan air terakhir,” ungkapnya.
Untuk diketahui, data dampak bencana banjir berdasarkan data korban bencana alam banjir yang mendapatkan pelayanan tanggap darurat total 10 kecamatan. Jumlah desa yang terdampak sebanyak 56 desa. Untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 3.193 KK, jumlah jiwa 8.758 jiwa, jumlah pengungsi terlapor 302 jiwa. Sementara lokasi pengungsian hingga saat ini ada di tiga kecamatan. (akz/lim)