NUNUKAN — Aktivitas balapan liar yang meresahkan warga di Jalan TVRI, Nunukan Timur belakangan terkuak. Salah satunya ditengarai hanya untuk memperebutkan uang sebesar Rp 100 ribu.
Padahal nyawa menjadi pertaruhan dalam aksi tersebut. Selain itu selain pelaku balapan liar, pengendara dan pejalan kaki di wilayah tersebut terancam ikut menjadi korban. Kegiatan balapan liar sudah mulai sejak pukul 21.00 Wita. Jalan TVRI yang masih padat dengan kendaraan motor juga mobil, tidak menyurutkan niat pelaku yang rata-rata masih usia ‘bau kencur’.
Seperti terungkap dari NR, warga sekitar Jalan TVRI, yang mengetahui pasti proses balap liar lantaran dirinya sudah sering nonton aksi berbaha tersebut.
“Mereka taruhan Rp 100 ribu sekali putaran. Balapan dilakukan berulang-ulang terus memang ada beberapa kubu yang melakukan taruhan,” ungkap NR kepada pewarta harian ini.
NR mengaku, kegiatan balap liar ramai di pukul 22.00 hingga pukul 24.00 Wita. Cara mereka melakukan balapan liar juga dengan melihat kondisi jalanan terlebih dahulu. Jika dari pantauan mereka jalan aman dari polisi. Mereka tak segan-segan langsung lakukan balapan liar meski jalan masih ramai.
“Kalau mau lebih ramai itu malam Minggu (Sabtu, Red.). Mereka balapan mulai sekira pukul 23.00 sampai 03.00 Wita pagi,” beber NR.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Ariantony Bangalino mengatakan, pihaknya telah lakukan tindak lanjut. Bahkan telah mengamankan lima kendaraan pelaku balapan liar. Lima kendaraan diamankan saat personel Satlantas lakukan patroli di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kami amankan motornya ada 5 unit. Saksi-saksi di lapangan tidak ada yang mau mengakui pemiliknya ke mana. Kalau gitu langsung kami angkut saja motornya,” kata Tony.
Tony menegaskan akan melakukan tilang maksimal kepada pemilik kendaraan. Semua pasal yang dikenakan akan dikenakan denda tertinggi. Jika ada pemilik motor yang mengambil, harus dengan orang tua jika di bawah umur. Jika orang dewasa, akan kami mintai keterangan terlebih dahulu.
“Untuk efek jera, kami pertegas dengan denda maksimal. Jika tidak seperti ini, bisa saja nanti diulangi lagi,” tegas Tony.
Tony pun tak bosan mengingatkan kepada masyarakat khususnya orang tua agar lebih menjaga anaknya. Jangan menggunakan atau memberikan motor sebelum waktunya. Peran orang tua, memang diakui Tony sangat dibutuhkan dalam hal ini, apalagi pengalaman pihaknya lakukan razia, pelaku didominasi pelajar. (raw/zia)