NUNUKAN – Banjir yang terjadi di tiga kecamatan di dataran tinggi Krayan mengakibatkan puluhan hektare sawah terendam banjir. Dampaknya, petani penghasil beras adan bakal gagal panen.
Camat Krayan Timur, Liantony menyampaikan banjir yang terjadi di wilayahnya diakibatkan curah hujan tinggi yang terjadi sepekan terakhir. Kondisi ini mengakibatkan belasan hektare sawah didua desa terendam banjir.
“Lahan sawah di daerah Desa Pa’kubuan dan Desa Long Umung sekira 15 hektare terendam banjir. Masyarakat dipastikan gagal panen. Karena, lahan sawah ini sudah ditanami masyarakat,” ucap Liantony kepada Radar Tarakan, Sabtu (23/9).
Selain merendam belasan hektare sawah. Banjir juga merusak pematang sawah milik masyarakat. Apalagi, saat ini curah hujan masih tinggi masih terjadi. Sehingga, dikhawatirkan sawah yang terendam dan rusaknya pematang sawah semakin meluas.
“Situasi curah hujan masih tinggi. Air sungai bisa naik lebih tinggi. Sehingga, sawah yang terrendam banjir bisa meluas lagi,” jelasnya.
Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman mengungkapkan berdasarkan kajian cepat yang dilakukan. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir terputusnya akses Jalan Kecamatan Krayan Barat Menuju Krayan berupa jembatan penghubung.
Terputusnya akses jalan Kecamatan Krayan menuju Krayan Timur yang disebabkan luapan air sungai setinggi dua meter. Rusaknya sarana pertanian berupa lahan sawah di Desa Pa’Kemut, Desa Pa’Lutut Krayan Barat sekira 30 hektare.
“Rusaknya lahan sawah di daerah Desa Long Katung dan Desa long Bawan Kecamatan Krayan sekira 9 hektare. Serta, lahan sawah di daerah Desa Pa’kubuan, Desa Long Umung, Krayan Timur sekira 15 hektare,” pungkasnya. (akz/lim)