NUNUKAN – Aksi balapan liar yang dilakukan sejumlah pelajar berstatus anak di bawah umur kembali memakan korban. Aksi berbalap-balapan tersebut berakhir menabrak salah seorang pengendara motor.
Insiden itu terjadi di Jalan Liem Hie Djung Tanah Merah, Nunukan Barat, sekira pukul 11.30 Wita, Selasa (20/11). Alhasil kedua pengendara yang terlibat tabrakan tersungkur. Atas insiden itu, pelajar yang menjadi joki balap liar nyaris dihakimi masa.
Nasrul, saksi mata kejadian mengatakan, ia dikagetkan dengan suara teriakan seseorang dari kejauhan. Lantaran penasaran, ia pun menghampiri suara. Ternyata saat itu orang-orang sudah bergerombol.
“Ramai-ramai berkumpul firasat saya pasti kecelakaan ini, ternyata benar. Anak-anak menabrak pengendara suami istri dan anaknya. Ketika saya datang, yang ditabrak sudah dibawa ke puskesmas,” ujar Narsul.
Kembali diungkapkan Nasrul, anak (pelaku) yang menabrak korban, nyaris dipukuli bahkan motornya ingin dibakar. Beruntung polisi dahulu mengamankan anak tersebut. Tak lama kemudian, keadaan pun kembali kondusif. “Saya dengar-dengar ternyata anak-anak itu memang laju-laju seperti balapan karena ada temannya juga yang lari, tidak jatuh,” beber Narsul.
Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Ariantony Bangalino yang dikonfirmasi media ini menjeleskan, anak yang menabrak pengendara satu keluarga tersebut terlibat aksi balapan liar. Ada dua pengendara, yakni anak berinisial IS dan lawan balapnya saat itu. Namun personel tak sempat menangkap lawan balapnya lantaran mendahulukan menolong korban yang tertabrak.
Rute balap mereka dari Jalan Yakamer ke Tanah Merah. Tepat di depan minimarket, IS menabrak pengendara pasangan suami istri dan anaknya. Meski tidak luka parah, anak dan suami istri yang menjadi korban balapan liar itu langsung dibawa ke puskesmas.
“Harus observasi, kita tidak tahu apakah ada luka dalam, namanya anak kecil sangat rawan hal demikian jadi butuh observasi di puskesmas,” ungkap Tony.
IS yang saat itu sudah dibawa ke Kantor Satlantas Polres Nunukan, langsung dipanggil orang tuanya guna pembinaan. Sementara IS sendiri dapat teguran langsung. Beruntung yang ditabrak IS, kebetulan saling mengenal orang tuanya. Kasus itu pun diselesaikan secara kekeluargaan.
Meski begitu, orang tua IS mengganti rugi kerusakan motor dan biaya perawatan luka-luka yang dialami satu keluarga yang ditabrak. “Ya, jadi langsung diselesaikan kekeluargaan. Tidak ada masalah,” tambah Tony.
Atas insiden itu, Tony pun mengimbau kepada masyarakat terutama orang tua agar lebih menjaga anaknya agar tidak menggunakan atau memberikan motor sebelum waktunya. Serta, selalu memperhatikan kelengkapan dan standarisasi.
“Ya, kesadaran orang tua di sinilah yang paling penting, karena anak-anak ini akan meniru perilaku lingkungannya. Baik di dalam keluarga maupun orang lain. Jadi orang tua juga harus ikut serta dalam mengantisipasi balapan liar,” pungkas Tony. (raw/zia)