25.6 C
Tarakan
Monday, March 27, 2023

Ampera Lemparkan Mosi Tidak Percaya

NUNUKAN – Aliansi Mahasiswa Perbatasan (Ampera) kembali melakukan tuntutan setelah melakukan aksi unjuk rasa pada 8 Oktober lalu. Dalam tuntutannya, Ampera menyampaikan 6 rekomendasi dan kesepakatan sudah dilakukan bersama Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Nunukan.

Namun dari hasil rekomendasi tersebut, tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak PT PLN Rayon Nunukan. Sehingga muncul ketidakpercayaan terhadap PT PLN Rayon Nunukan, karena kesepatakan tak ditepati.

“Sampai saat ini rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh pihak PT PLN Rayon Nunukan,” kata Jenderal Lapangan Ampera, Jumadi Arisal.

Dengan tidak ditindaklanjuti enam rekomendasi tersebut, Ampera tetap akan mengawal dan menuntut hasil kesepakatan bersama antara Ampera dengan PT PLN Rayon Nunukan yang bertanda tangan dianggap mampu merealisasikan tuntutan.

Bentuk keseriusan Ampera terhadap masalah kelistrikan di Kabupaten Nunukan, selanjutnya akan menyurat ke Ombusman, Gubernur Kalimantan Utara dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Baca Juga :  SFQR Lanal Nunukan Kejar-kejaran hingga Mesin Ditembak

Selain itu, Ampera juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan untuk menuntut dan memberikan mosi tidak percaya kepada PT PLN Rayon Nunukan, karena tidak mampu mengatasi krisis listrik yang terjadi.

“Aksi unjuk rasa yang dilakukan seperti tidak dianggap, karena tuntutan yang disampaikan tak satu pun dilaksanakan hingga saat ini,” ujarnya.

Sementara Manajer PT PLN Rayon Nunukan, Rahmat Adi Widodo mengatakan, untuk tuntutan dari Ampera telah dikoordinasikan ke pihak PLN Area Berau dan Wilayah Balikpapan. Namun butuh proses untuk dilakukan.

“Intinya saya tidak tinggal diam melihat kondisi listrik yang terjadi saat ini,” kata Rahmat Adi Widodo.

Untuk saat ini, akan fokus terhadap pemasangan tiga mesin yang baru tiba. Karena tiga mesin tersebut sangat memiliki dampak yang besar, ketika telah masuk dalam sistem. Sehingga harus dilakukan perakitan mesin dengan cepat.

Baca Juga :  Tak Ingin Diamuk, Penabrak Buang Jasad Korban

Terkait rekomendasi Ampera, tetap akan dijalankan. Maka dari itu telah sepakat dan melakukan tanda tangan dalam kesepakatan bersama. Namun proses tetap dilakukan bertahap, jika tidak dilakukan waktu dekat ini, akan mencarikan waktu lain.

Seperti menghadirkan para pimpinan PT PLN Area Berau dan wilayah Balikpapan, telah dilakukan komunikasi. Namun tidak dapat datang dalam waktu dekat ini. Karena bertepatan ada kegiatan bersamaan, sehingga harus mencari waktu yang lain.

“Tugas saya hanya berkoordinasi, untuk memutuskan semua dilakukan dari area dan wilayah,” ujarnya. (nal/zia)

NUNUKAN – Aliansi Mahasiswa Perbatasan (Ampera) kembali melakukan tuntutan setelah melakukan aksi unjuk rasa pada 8 Oktober lalu. Dalam tuntutannya, Ampera menyampaikan 6 rekomendasi dan kesepakatan sudah dilakukan bersama Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Nunukan.

Namun dari hasil rekomendasi tersebut, tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak PT PLN Rayon Nunukan. Sehingga muncul ketidakpercayaan terhadap PT PLN Rayon Nunukan, karena kesepatakan tak ditepati.

“Sampai saat ini rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh pihak PT PLN Rayon Nunukan,” kata Jenderal Lapangan Ampera, Jumadi Arisal.

Dengan tidak ditindaklanjuti enam rekomendasi tersebut, Ampera tetap akan mengawal dan menuntut hasil kesepakatan bersama antara Ampera dengan PT PLN Rayon Nunukan yang bertanda tangan dianggap mampu merealisasikan tuntutan.

Bentuk keseriusan Ampera terhadap masalah kelistrikan di Kabupaten Nunukan, selanjutnya akan menyurat ke Ombusman, Gubernur Kalimantan Utara dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Baca Juga :  SFQR Lanal Nunukan Kejar-kejaran hingga Mesin Ditembak

Selain itu, Ampera juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan untuk menuntut dan memberikan mosi tidak percaya kepada PT PLN Rayon Nunukan, karena tidak mampu mengatasi krisis listrik yang terjadi.

“Aksi unjuk rasa yang dilakukan seperti tidak dianggap, karena tuntutan yang disampaikan tak satu pun dilaksanakan hingga saat ini,” ujarnya.

Sementara Manajer PT PLN Rayon Nunukan, Rahmat Adi Widodo mengatakan, untuk tuntutan dari Ampera telah dikoordinasikan ke pihak PLN Area Berau dan Wilayah Balikpapan. Namun butuh proses untuk dilakukan.

“Intinya saya tidak tinggal diam melihat kondisi listrik yang terjadi saat ini,” kata Rahmat Adi Widodo.

Untuk saat ini, akan fokus terhadap pemasangan tiga mesin yang baru tiba. Karena tiga mesin tersebut sangat memiliki dampak yang besar, ketika telah masuk dalam sistem. Sehingga harus dilakukan perakitan mesin dengan cepat.

Baca Juga :  Satgas Pamtas Serahkan 886 Kg Daging Ilegal

Terkait rekomendasi Ampera, tetap akan dijalankan. Maka dari itu telah sepakat dan melakukan tanda tangan dalam kesepakatan bersama. Namun proses tetap dilakukan bertahap, jika tidak dilakukan waktu dekat ini, akan mencarikan waktu lain.

Seperti menghadirkan para pimpinan PT PLN Area Berau dan wilayah Balikpapan, telah dilakukan komunikasi. Namun tidak dapat datang dalam waktu dekat ini. Karena bertepatan ada kegiatan bersamaan, sehingga harus mencari waktu yang lain.

“Tugas saya hanya berkoordinasi, untuk memutuskan semua dilakukan dari area dan wilayah,” ujarnya. (nal/zia)

Most Read

Artikel Terbaru