NUNUKAN – Pelabuhan Tunon Taka Nunukan kini tampil berbeda dengan pelabuhan yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara). Pelabuhan hampir selesai dilakukan pembangunan dan diperkirakan memiliki kapasitas penumpang seribu orang.
General Manajer PT Pelindo IV (Persero) Cabang Nunukan, Muhammad Ilyas mengatakan, terminal penumpangan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, akan tampil dengan wajah baru di perbatasan Indonesia-Malaysia. Pembangunan terminal yang segera rampung dengan konsep yang lebih modern di Kaltara.
“Kapasitas terminal mencapai seribu penumpang. Pelaksanaan pembangunan yang dimulai pada 25 Juli 2016 lalu. Dijadwalkan rampung pada Desember 2018 mendatang, serta diharapkan dapat selesai sebelum waktu tersebut,” kata Muhammad Ilyas.
Menurutnya, dengan meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi angkutan laut, baik rute domestik maupun internasional, maka memandang perlu untuk membangun terminal penumpang baru yang lebih modern.
Dengan tampilan yang baru, ia sangat berharap terminal penumpang Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, mampu meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Daya tampung terminal penumpang pun meningkat, yang dari awalnya hanya mampu menampung sekitar 300 kursi penumpang, dengan konsep terminal penumpang yang lebih modern, kapasitas yang tersedia ditingkatkan menjadi 1.000 kursi.
”Meningkat kurang lebih 3 kali lipat dibandingkan kapasitas terminal yang ada saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, yang terletak di perbatasan dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia ini, dapat menjadi wajah baru. Mampu menggambarkan dunia pelayaran di Indonesia atau Nunukan pada khususnya.
Dia menambahkan, pembangunan terminal penumpang yang baru dibangun ini, sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Nunukan pada sekitar Desember 2014. Bahwa perlu ada suatu ikon Daerah yang dapat menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan masyarakat Nunukan pada khususnya, yang merupakan beranda terdepan di utara Kalimantan.
Pembangunan terminal penumpang Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pihaknya bersinergi dengan PT Hutama Karya (Persero) Wilayah III Kalimantan dan diawasi oleh PT Atrya Swacipta Rekayasa, menggunakan anggaran internal perusahaan. Adapun ruang lingkup pekerjaan meliputi, pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, MEP site dan MEP gedung.
“Hingga September progress pekerjaan fisik gedung terminal sudah mencapai 98 persen,” tambahnya. (nal/nri)