NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan bergerak cepat mendalami aksi pelemparan molotov di dua lokasi di Nunukan.
Pertama, di Jalan Sei Bilal, RT 20 Kelurahan Nunukan Barat dan Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Nunukan Tengah.
Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto menyampaikan, bahwa pelemparan molotov tersebut telah ditangani pihaknya.
Saat ini personel Polres Nunukan telah melakukan penyelidikan.
“Kami sudah dalami dan masih proses penyelidikan, kami juga meminta kepada masyarakat untuk membantu memberikan informasi ke kami,” ucap Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto, Jumat (9/9).
Dijelaskan, tindakan kriminal yang terjadi dipastikan akan ditindak dengan tegas. Karena kejadian itu ia telah bertemu dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Nunukan.
“Kami sudah bertemu dengan FKUB menyampaikan rasa keprihatinan. Kita siap mendukung dan jangan khawatir pelaksanaan kegiatan akan kita amankan semua silakan tembuskan ke kami,” jelasnya.
Kejadian pertama diduga terjadi di pelataran halaman depan rumah ibadah di Kelurahan Nunukan Barat, satu unit kendaraan hangus terbakar.
“Pelemparan molotov tidak hanya terjadi pada rumah ibadah. Juga terjadi di rumah warga Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Nunukan Tengah,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Anton Daud ke pihak penyidik saat itu tengah berada di dalam rumah ibadah tersebut menyampaikan, bahwa kejadian teror itu terjadi sekira pukul 20.30 WITA.
Satu unit kendaraan roda dua terbakar setelah dilempari molotov.
“Kebetulan saya waktu itu ada di ruang tamu, saya dengar ada riuh-riuh di luar, pas saya keluar sudah ada kobaran api di halaman depan,” tambahnya.
Pendeta Srigel Henky menambahkan kejadian pelemparan molotov terjadi sekira pukul 20.30 WITA. Saat kejadian ada tiga orang yang berada di dalam rumah ibadah. Kemudian kondisi pintu tertutup dan jendela terbuka.
“Kap motor sebelah terbakar. Tidak ada korban jiwa. Tim dari Polres sudah menangani,” singkatnya. (akz/lim)