NUNUKAN – Ternyata Kecamatan Lumbis punya alat pendeteksi banjir. Sayangnya alat tersebut eror, alhasil banjir pun tak terdeteksi pasca meluapnya air sungai di Lumbis. Dampak banjir pun merembet ke kecamatan lain seperti Kecamatan Sembakung.
Pemeliharaan alat yang bernama Early Warning System (EWS) pun segera mendapatkan perbaikan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan. Personel BPBD Nunukan pun sudah mengecek langsung alat tersebut di lapangan. Kasubid Kedaruratan BPBD Nunukan Hasan yang mengaku turun langsung ke lapangan mengatakan, alat peringatan dini banjir tersebut memang sedang eror pasca diperiksa pihaknya. Pantas saja alat tersebut tidak memancarkan pemberitahuan melalui alarm yang berbunyi kepada warga Lumbis.
“Ya, kalau alat itu berfungsi dengan baik, alat itu bisa mengukur curah hujan dan juga mengukur ketinggian kenaikan permukaan air sungai pada tingkat yang memang sudah kami atur. Jika sudah pada tingkat yang kami atur, alarm akan otomatis bunyi untuk menjadi peringatan warga supaya bisa segera siaga terhadap datangnya banjir,” ungkap Hasan kepada pewarta harian ini ketika diwawancarai kemarin.
Untuk itu, pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan teknisinya guna pemeliharaan. Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab eror–nya alat tersebut. Padahal Hasan mengaku alat tersebut dikontrol dan dimonitor langsung dari kantor BPBD Nunukan.
Namun Hasan menjelaskan, ada beberapa kemungkinan kenapa alat tersebut bisa eror. Salah satunya penyebab sering terjadinya eror lantaran paket data alat tersebut habis. Perlu diketahui memang, setiap alat menggunakan kartu sim selayaknya handphonedan kartu sim tersebut harus diisi paket data. Setidaknya ada 4 kartu sim yang digunakan pada 4 unit alat pemantau tersebut.
“Hanya saja ini dugaan, karena bisa saja juga terjadi hal teknis lainnya, tidak hanya habis paket saja, bisa jadi ada kerusakan. Makanya kami langsung berkoordinasi dengan operator atau teknisi yang membidangi,” tambah Hasan.
Meski begitu, Hasan memastikan dalam beberapa hari ke depan alat pendeteksi banjir tersebut akan normal kembali. Perbaikan juga diprediksi tidak akan memakan waktu lama. Untuk itulah ia memastikan alat tersebut akan kembali beroperasi dalam waktu dekat. (raw/fly)