TANJUNG SELOR – Dimulai sejak 14 Januari 2021, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bulungan terus berproses. Sampai saat ini tercatat sudah 50 persen dari total sasaran 1.532 tenaga kesehatan (nakes) yang menerima vaksin Sinovac.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono menyampaikan, cakupan akan berubah setiap hari. Sebab, sampai saat ini pelaksanaan vaksinasi masih terus berproses. “Mulai kemarin (28/1), tenaga kesehatan yang sudah menerima dosis kedua setelah dosis pertama,” kata Imam kepada Radar Kaltara.
Selain nakes, beberapa pejabat yang sebelumnya sudah mendapatkan dosis pertama juga sudah menerima dosis kedua. “Sejak pagi beberapa pejabat sudah menerima dosis kedua,” ujarnya.
Dosis kedua, jelas Imam, diberikan setelah 14 hari penyuntikan pertama. “Penyuntikan kedua ini tensi (tekanan darah, Red)-nya bagus semua. Tidak seperti penyuntikan pertama, ada beberapa pejabat tensinya naik,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Imam memastikan, belum ada laporan dari penerima vaksin yang mengalami efek samping kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah menerima dosis pertama. “Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada laporan yang mengalami efek samping. Mudahan saja tidak ada,” harapnya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan. Untuk cakupan saat ini sudah cukup bagus. Bahkan nakes di puskesmas ada yang sudah mencapai 100 persen. Saat ini, RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor saja yang masih banyak belum divaksin. “Di rumah sakit ini kita terkendala pada aplikasi primary care (P-Care) untuk pelayanan vaksinasi Covid-19,” sebutnya.
Sebab, jika jaringan tidak baik maka data tidak akan terinput ke sistem. Kendati demikian pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal tersebut. “Sebetulnya bisa menggunakan manual. Tetapi kami masih menunggu arahan dari pusat, termasuk dari provinsi,” sebutnya.
Dengan kondisi seperti ini tentunya pelayanan kepada masyarakat ke depan akan lebih sulit lagi. “Tenaga kesehatan yang notabennya kita sudah tahu orangnya saja masih sulit, apalagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta mengaku tidak ada menerima laporan tambahan kasus baru terkonfirmasi positif. “Kasus positif tidak ada tambahan. Hari ini (kemarin, Red) kami hanya menerima tambahan 26 kasus sembuh,” ujarnya.
Secara kumulatif kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bulungan sebanyak 142 kasus. Dari jumlah tersebut 25 jiwa meninggal dunia. “Kemarin ada tambahan kasus meninggal, sehingga total meninggal 25 jiwa,” bebernya. (*/jai/eza)