TANJUNG SELOR – Distribusi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta Bulungan macet. Akibatnya, beberapa pelanggan tidak dapat menikmati layanan.
Salah seorang warga Tanjung Selor, Abdul (23) mengaku tidak mengetahui penyebab air PDAM macet. Sebab, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. “Tadi pagi (kemarin, Red) sekitar jam 7 air sempat mengalir kecil,” kata Abdul kepada Radar Kaltara kala ditemui di kediamannya, Jumat (28/5).
Kemudian, sekitar pukul 08.00 Wita air sudah tidak mengalir. Akibatnya, Abdul yang bermukim di Jalan Cendrawasih harus rela menumpang mandi di rumah rekannya. “Air di tong habis. Mau tidak mau saya mandi di tempat teman,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Nabila (30), sekitar pukul 11.30 Wita air mulai mengalir. Namun, kualitas air masih keruh. “Keruh. Bau lumpur juga airnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PDAM Danum Benuanta Bulungan, Winardi saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian distribusi air bersih macet ini terjadi di luar rencana akibat luapan Sungai Kayan. “Sekarang ini kan masih banjir. Jadi, kami harus bekerja ekstra mengelola air baku,” ujarnya.
Apalagi saat ini kondisi air Sungai Kayan keruh. Namun demikian, pihaknya memastikan kejadian ini tidak terjadi setiap hari. “Kami tidak mungkin juga mengalirkan air ke pelanggan jika kualitas air tidak baik. Jadi, kami akan berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan,” ungkapnya.
Selain banjir, pada saat air surut pengelolaan air baku juga terhambat akibat pendangkalan sungai. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) untuk dipasang pipa transmisi dari Intake Sungai Kayan ke Intake Sungai Buaya. “Kami ini hanya sebatas mengusulkan, untuk pengerjaan fisik sepenuhnya dari Kementerian PU,” ujarnya.
Informasinya, tahun ini pengerjaan fisik pemasangan pipa transmisi akan segera dilakukan. Bahkan saat ini sudah ada pemenang lelang. “Tahun ini dikerjakan. Sekarang ini kontraktor masih menunggu bahan material. Setelah ada material, maka tahap selanjutnya pengerjaan fisik akan segera langsung dilakukan,” ujarnya.
Setelah rampung aset tersebut akan diserahkan ke PDAM untuk selanjutnya dikelola. “Kami ini kan hanya mengelola. Tetapi, nilai aset yang diserahkan akan tetap kami hitung,” tuturnya. (*/jai/eza)