30.7 C
Tarakan
Friday, March 24, 2023

Kasus Covid-19 Pada Anak Mulai Meningkat

TANJUNG SELOR – Covid-19 mulai mengintai anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan mencatat hingga 27 Juni ada 316 orang anak usia 0-18 tahun terpapar virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV2).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta mengatakan, sejak tiga pekan terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak mulai meningkat. “Rata-rata kasus konfirmasi pada anak kontak erat dengan keluarga,” kata Heriyadi kepada Radar Kaltara, Minggu (27/6).

Oleh karena itu, keluarga harus tetap menjalakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mengurangi risiko anak terpapar Covid-19. “Iya, pasca Lebaran masyarakat sudah mulai mengabaikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sehingga, pelaksanaan vaksinasi terus digenjot. Diharapkan, seluruh masyarakat menerima vaksin Covid-19. “Tetapi, vaksinasi untuk anak sampai saat ini belum ada, karena sekarang ini vaksin masih difokuskan untuk usia 18 tahun ke atas,” ujarnya.

Kenapa diprioritaskan, karena usia 18 tahun ke atas lebih rentan terpapar Covid-19. Namun, bukan berarti anak usia 0-18 tahun tidak rentan terpapar. “Anak usia 0-18 tahun rentan juga terpapar Covid-19. Tetapi, belum ada ditemukan kasus dengan gejala berat. Justru yang mengalami gejala berat sekarang ini usia di atas 18 tahun,” bebernya.

Baca Juga :  60 KK Metun Sajau Kembali ‘Dihantui’ Banjir

Sebagian besar, daya tahan tubuh anak usia 0-18 tahun lebih bagus walaupun sekarang sudah ada varian baru Covid-19 mulai menyerang anak. Namun, belum ditemukan kasus dengan gejala berat. “Di luar negeri memang sudah ada vaksin untuk anak. Kalau di sini (Bulungan) belum ada,” ungkapnya.

Menyoal apakah sudah ditemukan gejala yang mengarah ke varian baru. Heriyadi mengatakan, kemungkinan ada. Tetapi, pemeriksaan genomic varian baru belum bisa dilakukan. “Biasanya provinsi yang mengirim. Jadi, mereka yang menentukan genomic yang akan dikirim ke Jakarta. Kenapa dipilih? Karena biaya pemeriksaan mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguji genomic. Tetapi, untuk varian baru kemungkinan sudah ada,” bebernya.

Apalagi varian baru ini sudah ditemukan di Kaltim. Bulungan menjadi salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Bumi Etam. “Malaysia juga sudah ditemukan varian baru,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pengelolaan Sampah Terkendala Lahan dan Anggaran

Namun, untuk sementara hal ini belum dapat dibuktikan jika belum ada hasil pemeriksaan genomic. “Jadi, untuk bisa membuktikan apakah sudah ada varian baru atau tidak harus ada pembuktian melalui hasil pemeriksaan genomic terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, dengan meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak ini maka orang tua ditutut untuk tidak mengabaikan prokes. Apalagi, sampai saat ini virus masih ada. “Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Karena kita tidak pernah tahu siapa yang sudah terpapar,” bebernya.

Dalam hal ini, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini juga meminta kepada Satgas untuk terus memantau kondisi Covid-19 di lapangan. Khususnya, di wilayah dengan jumlah kasus tertinggi. “Ada beberapa wilayah kecamatan yang mengalami peningkatan. Salah satunya, Tanjung Palas Utara dan Bunyu. Ini harus menjadi atensi bersama agar kasus tidak semakin meningkat,” ujarnya. (*/jai/eza)

 

 

TANJUNG SELOR – Covid-19 mulai mengintai anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan mencatat hingga 27 Juni ada 316 orang anak usia 0-18 tahun terpapar virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV2).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta mengatakan, sejak tiga pekan terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak mulai meningkat. “Rata-rata kasus konfirmasi pada anak kontak erat dengan keluarga,” kata Heriyadi kepada Radar Kaltara, Minggu (27/6).

Oleh karena itu, keluarga harus tetap menjalakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mengurangi risiko anak terpapar Covid-19. “Iya, pasca Lebaran masyarakat sudah mulai mengabaikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sehingga, pelaksanaan vaksinasi terus digenjot. Diharapkan, seluruh masyarakat menerima vaksin Covid-19. “Tetapi, vaksinasi untuk anak sampai saat ini belum ada, karena sekarang ini vaksin masih difokuskan untuk usia 18 tahun ke atas,” ujarnya.

Kenapa diprioritaskan, karena usia 18 tahun ke atas lebih rentan terpapar Covid-19. Namun, bukan berarti anak usia 0-18 tahun tidak rentan terpapar. “Anak usia 0-18 tahun rentan juga terpapar Covid-19. Tetapi, belum ada ditemukan kasus dengan gejala berat. Justru yang mengalami gejala berat sekarang ini usia di atas 18 tahun,” bebernya.

Baca Juga :  Sejak Pengadaan, Timbangan Jujur Tak Pernah Digunakan

Sebagian besar, daya tahan tubuh anak usia 0-18 tahun lebih bagus walaupun sekarang sudah ada varian baru Covid-19 mulai menyerang anak. Namun, belum ditemukan kasus dengan gejala berat. “Di luar negeri memang sudah ada vaksin untuk anak. Kalau di sini (Bulungan) belum ada,” ungkapnya.

Menyoal apakah sudah ditemukan gejala yang mengarah ke varian baru. Heriyadi mengatakan, kemungkinan ada. Tetapi, pemeriksaan genomic varian baru belum bisa dilakukan. “Biasanya provinsi yang mengirim. Jadi, mereka yang menentukan genomic yang akan dikirim ke Jakarta. Kenapa dipilih? Karena biaya pemeriksaan mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguji genomic. Tetapi, untuk varian baru kemungkinan sudah ada,” bebernya.

Apalagi varian baru ini sudah ditemukan di Kaltim. Bulungan menjadi salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Bumi Etam. “Malaysia juga sudah ditemukan varian baru,” ungkapnya.

Baca Juga :  Menantang Kelokan Jeram Keburau

Namun, untuk sementara hal ini belum dapat dibuktikan jika belum ada hasil pemeriksaan genomic. “Jadi, untuk bisa membuktikan apakah sudah ada varian baru atau tidak harus ada pembuktian melalui hasil pemeriksaan genomic terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, dengan meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak ini maka orang tua ditutut untuk tidak mengabaikan prokes. Apalagi, sampai saat ini virus masih ada. “Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Karena kita tidak pernah tahu siapa yang sudah terpapar,” bebernya.

Dalam hal ini, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini juga meminta kepada Satgas untuk terus memantau kondisi Covid-19 di lapangan. Khususnya, di wilayah dengan jumlah kasus tertinggi. “Ada beberapa wilayah kecamatan yang mengalami peningkatan. Salah satunya, Tanjung Palas Utara dan Bunyu. Ini harus menjadi atensi bersama agar kasus tidak semakin meningkat,” ujarnya. (*/jai/eza)

 

 

Most Read

Artikel Terbaru