TANJUNG SELOR – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara) belakangan ini mengakibatkan cukup banyak infrastruktur yang rusak, mulai dari jalan yang longsor, jembatan hanyut hingga bangunan yang rusak.
Melihat dampak banjir yang terjadi wilayah perbatasan provinsi ke-34 Indonesia ini, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si, mengaku cukup prihatin. Karena jika melihat kondisi yang ada di lapangan, banjir ini sangat luas. Sebelumnya tidak ada terjadi banjir seluas ini, yang mana seperti di Kabupaten Malinau itu hampir semua kawasan tertutup banjir.
“Kalau di Malinau itu ada 6 kecamatan yang betul-betul terpantau sangat berat. Ini bukan hanya pemukiman tenggelam, tapi perumahan juga boleh dikatakan tidak berfungsi, sarana darat juga tidak berfungsi, termasuk areal pertanian dan perkebunan juga hancur,” ujar Yansen kepada Radar Kaltara, Selasa (26/9).
Inipun baru yang terlihat di bawah atau perkotaan, belum yang di bagian atas atau di kawasan perbatasan. Menurutnya, ini bisa berisiko besar terhadap pemenuhan kebutuhan pokok yang mungkin akan dihadapi ke depan.
“Ini baru di Malinau, belum lagi di Nunukan. Jadi, ini yang saya kira perlu diperhatikan oleh pemerintah pusat. Kalau dari provinsi dan kabupaten/kota sejauh ini sudah ada action,” kata mantan bupati Malinau dua periode ini.
Oleh karena itu, Yansen berharap semua pihak dapat melihat ini sebagai suatu yang mendasar, karena sarana transportasi sudah hancur, hingga jembatan hanyut. Makanya ini dinilai tidak cukup jika hanya disikapi oleh provinsi dan kabupaten/kota, tapi andil dari pemerintah pusat juga sangat penting.
“Kalau menurut saya ini sudah skala nasional. Karena memang luar biasa rendamannya. Nanti pasca banjir, di situlah kita lihat dampaknya,” kata Yansen.
Dalam hal ini, Yansen menekankan dari pemerintah pusat harus turun langsung melihat dan menyikapi kondisi yang terjadi di lapangan, di antaranya seperti perbaikan jalan yang rusak dan penanganan persoalan lain sebagainya.
“Saya rasa ini harus segera ditangani. Dan tentu ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, tapi saya kira harus pusat juga turun tangan menyikapi persoalan banjir yang terjadi di Kaltara ini,” pungkasnya. (iwk/lim)