TANJUNG SELOR – Berbagai upaya terus dilakukan PT PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, khususnya di Tanjung Selor Ibu Kota Kalimantan Utara (Kaltara) dan daerah sekitarnya. Untuk persiapan pembangkit, saat ini sudah ada dua yang sedang berproses pembangunannya.
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltim-Kaltara (Kaltimra), Zulkarnain mengatakan, pembangkit yang saat ini sedang dikerjakan itu di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 2 x 7 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan kapasitas 15 MW di Gunung Seriang, Tanjung Selor.
“Untuk PLTMG itu, jika tidak ada pergeseran waktunya, insyaallah Juni nanti (2019) sudah bisa beroperasi. Kalau bahasa kami di PLN, sudah bisa COD (cash on delivery),” ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor belum lama ini.
Menurutnya jika PLTMG itu sudah beroperasi, maka pasokan listrik untuk wilayah Tanjung Selor dan sekitarnya bisa aman. Karena kapasitas yang dihasilkan sebesar 15 MW itu sudah lebih dari beban puncak Tanjung Selor dan sekitarnya yang hanya sekitar 12 MW.
“Makanya saya katakan, jika itu (PLTMG, Red) sudah masuk, maka Tanjung Selor aman. Ketersediaan pasokan sudah lebih sekitar 3 megawatt dari beban puncak saat ini,” katanya.
Terlebih jika nanti PLTD yang berkapasitas 2 x 7 MW itu juga sudah beroperasi. Tentu pasokan yang ada bukan cukup lagi, tapi sudah bisa lebih dari pada cukup untuk mem-backup beban puncak pemakaian masyarakat.
“Beban puncak kita 12 megawatt. Sementara jika semua itu (PLTD dan PLTMG) sudah beroperasi, maka kita akan mampu menyuplai listrik dengan kapasitas 29 megawatt,” jelasnya.
Artinya, kemampuan suplai listrik PLN jika semuanya bisa normal beroperasi sudah lebih dari dua kali lipat beban puncak. Meskipun ada penambahan pemakaian tentu pasokan yang tersedia masih bisa mem-backup. “Semoga semua bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana,” harapnya.
Intinya, jika semua itu sudah beroperasi, maka tidak akan ada lagi pemadaman listrik secara bergiliran setiap tahun seperti yang terjadi saat ini. (iwk/eza)