TANJUNG SELOR – Damri Tanjung Selor terus berupaya untuk ‘melebarkan sayap’ usahanya. Saat ini baru ada empat rute yang dibuka, yakni Tanjung Selor menuju Berau, Tana Tidung dan Malinau, serta Malinau ke Sei Ular.
Dengan melihat peluang yang cukup besar, saat ini Damri Tanjung Selor merencanakan untuk membuka rute dari Tanjung Selor ke lokasi Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Tanjung Palas Timur.
General Manager (GM) Damri Tanjung Selor, Tri Wijono Djati mengatakan, rencana ini sudah memang diwacanakan sejak tahun lalu oleh pihaknya. Hanya saja, untuk pelaksanaannya juga tentu ada proses terlebih dahulu yang harus dilalui.
“Ini terkait dengan armada. Dalam rapat kerja yang dilakukan beberapa waktu lalu, kita juga ada proses penggabungan Damri dengan PPD,” ujar Tri kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Jumat (24/3).
Jadi, lanjut Tri, penggabungan ini juga tentu berdampak terhadap rencana untuk membuka pelayanan ke KIHI yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). “Tapi sementara ini kita belum tau seperti formulanya. Tapi memang ada rencana program ke sana (pembukaan rute ke KIHI),” katanya.
Rencananya itu akan dibuka jalur keperintisan. Tapi jika tidak bisa, mungkin akan dicoba untuk dikomersilkan. Tapi, jika dilihat kondisi yang ada, kemungkinan Damri untuk saat ini belum mampu jika dikomersilkan. “Kalau keperintisan anggarannya itu bisa ditambahkan dari anggaran yang tidak terserap, kita kesiapan armadanya saja,” sebutnya.
Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :
TANJUNG SELOR – Damri Tanjung Selor terus berupaya untuk ‘melebarkan sayap’ usahanya. Saat ini baru ada empat rute yang dibuka, yakni Tanjung Selor menuju Berau, Tana Tidung dan Malinau, serta Malinau ke Sei Ular.
Dengan melihat peluang yang cukup besar, saat ini Damri Tanjung Selor merencanakan untuk membuka rute dari Tanjung Selor ke lokasi Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Tanjung Palas Timur.
General Manager (GM) Damri Tanjung Selor, Tri Wijono Djati mengatakan, rencana ini sudah memang diwacanakan sejak tahun lalu oleh pihaknya. Hanya saja, untuk pelaksanaannya juga tentu ada proses terlebih dahulu yang harus dilalui.
“Ini terkait dengan armada. Dalam rapat kerja yang dilakukan beberapa waktu lalu, kita juga ada proses penggabungan Damri dengan PPD,” ujar Tri kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Jumat (24/3).
Jadi, lanjut Tri, penggabungan ini juga tentu berdampak terhadap rencana untuk membuka pelayanan ke KIHI yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). “Tapi sementara ini kita belum tau seperti formulanya. Tapi memang ada rencana program ke sana (pembukaan rute ke KIHI),” katanya.
Rencananya itu akan dibuka jalur keperintisan. Tapi jika tidak bisa, mungkin akan dicoba untuk dikomersilkan. Tapi, jika dilihat kondisi yang ada, kemungkinan Damri untuk saat ini belum mampu jika dikomersilkan. “Kalau keperintisan anggarannya itu bisa ditambahkan dari anggaran yang tidak terserap, kita kesiapan armadanya saja,” sebutnya.
Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :
