
TANJUNG SELOR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kaltara pada malam dan dini hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, secara global nilai southern oscillation index (SOI), indian ocean dipole (IOD) dan nino 3.4 tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap curah hujan di wilayah Indonesia.
“Tetapi, sekarang ini MJO (madden julian oscillation) aktif pada kuadran 6 (western pacific). Meningkat signifikan untuk di wilayah Indonesia,” kata Sulam kepada Radar Kaltara, Selasa (23/5).
Diperkirakan, selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer rossby ekuator aktif di Kalimantan bagian utara dan Sulawesi bagian utara. Sementara, gelombang kelvin diprakirakan tidak aktif di wilayah Indonesia. Sehingga, hal tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan.
“Sekarang ini kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Maluku,” ujarnya.
Kondisi ini juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut. “Jadi, selama beberapa hari ke depan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Utara,” bebernya.