TANJUNG SELOR – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltara akan menggelar pemantauan hilal atau rukyatul hilal awal Zulhijah 1443 hijriah pada 29 Juni. Pengamatan akan digelar di Taman Berlabuh, Tarakan.
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Kaltara, H. Muhammad Saleh mengatakan, pengamatan hilal akan digelar serentak di seluruh Kemenag kabupaten/kota. Untuk Kemenag Kaltara, rukyatul hilal dilakukan di Taman Berlabuh, Tarakan.
“Peserta kita batasi. Iya, sama seperti pengamatan rukyatul hilal 1 Syawal 1443 Hijiriah. Kemungkinan hanya internal Kemenang Kaltara dan perwakilan ormas saja yang hadir,” kata Saleh kepada Radar Kaltara, Senin (20/6).
Kemudian, untuk pengamatan di kabupaten/kota akan dilakukan sesuai lokasi yang sudah ditetapkan. Tetapi, secara umum titik yang ada saat ini kecil kemungkinan hilal bisa terlihat.
“Kalau di Tarakan besar kemungkinan hilal terlihat. Yang penting kondisi cuaca mendukung,” ungkapnya.
Selama ini, kata dia, hilal sulit terlihat karena terhalang awan, walaupun posisinya berada di atas ufuk. “Kalau sudah 5 derajat di atas ufuk. Insyaallah, bisa terlihat. Tetapi kan kendalanya pemantauan hilal selama ini kerena terhalang awan,” tutupnya. (*)
Reporter: Fijai Pasaruja
TANJUNG SELOR – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltara akan menggelar pemantauan hilal atau rukyatul hilal awal Zulhijah 1443 hijriah pada 29 Juni. Pengamatan akan digelar di Taman Berlabuh, Tarakan.
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Kaltara, H. Muhammad Saleh mengatakan, pengamatan hilal akan digelar serentak di seluruh Kemenag kabupaten/kota. Untuk Kemenag Kaltara, rukyatul hilal dilakukan di Taman Berlabuh, Tarakan.
“Peserta kita batasi. Iya, sama seperti pengamatan rukyatul hilal 1 Syawal 1443 Hijiriah. Kemungkinan hanya internal Kemenang Kaltara dan perwakilan ormas saja yang hadir,” kata Saleh kepada Radar Kaltara, Senin (20/6).
Kemudian, untuk pengamatan di kabupaten/kota akan dilakukan sesuai lokasi yang sudah ditetapkan. Tetapi, secara umum titik yang ada saat ini kecil kemungkinan hilal bisa terlihat.
“Kalau di Tarakan besar kemungkinan hilal terlihat. Yang penting kondisi cuaca mendukung,” ungkapnya.
Selama ini, kata dia, hilal sulit terlihat karena terhalang awan, walaupun posisinya berada di atas ufuk. “Kalau sudah 5 derajat di atas ufuk. Insyaallah, bisa terlihat. Tetapi kan kendalanya pemantauan hilal selama ini kerena terhalang awan,” tutupnya. (*)
Reporter: Fijai Pasaruja