28.7 C
Tarakan
Thursday, October 5, 2023

Gubernur Akan Panggil Investor PLTA Kayan

TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) sudah digaungkan oleh pemerintah sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Namun, hingga awal tahun 2023 ini, belum ada realisasi yang nyata dilakukan oleh pihak investor di lapangan. Baik itu dari sisi pembangunan infrastruktur, maupun penyelesaian masalah sosial terhadap masyarakat terdampak.

Informasi terakhir, dalam waktu dekat ini PT. Kayan Hydro Energi (KHE) selaku pihak pelaksana rencananya akan melakukan peledakan dan pembangunan bendungan I dari hydropower yang diestimasi menghasilkan energi 9.000 MW tersebut.

Hanya saja yang menjadi persoalan, relokasi dua desa, dalam hal ini Long Lejuh dan Long Pelban yang akan ditenggelamkan ketika bendungan I dibangun belum ada kejelasan. Bahkan, belum ada persiapan apa-apa di lapangan untuk persiapan relokasinya.

Baca Juga :  Hari Ini KPU Rekap Hasil Vermin Balon DPD

Dikonfirmasi terkait hal itu, Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang menegaskan, jika kondisi di lapangan memang dari pihak perusahaan belum menyiapkan untuk tempat relokasi dua desa yang terdampak itu, maka harus segera disikapi.

“Nanti kita akan tanyakan ke pihak perusahaan. Kita akan panggil nanti pihak perusahaannya,” ujar Gubernur kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor akhir pekan kemarin.

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) sudah digaungkan oleh pemerintah sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Namun, hingga awal tahun 2023 ini, belum ada realisasi yang nyata dilakukan oleh pihak investor di lapangan. Baik itu dari sisi pembangunan infrastruktur, maupun penyelesaian masalah sosial terhadap masyarakat terdampak.

Informasi terakhir, dalam waktu dekat ini PT. Kayan Hydro Energi (KHE) selaku pihak pelaksana rencananya akan melakukan peledakan dan pembangunan bendungan I dari hydropower yang diestimasi menghasilkan energi 9.000 MW tersebut.

Hanya saja yang menjadi persoalan, relokasi dua desa, dalam hal ini Long Lejuh dan Long Pelban yang akan ditenggelamkan ketika bendungan I dibangun belum ada kejelasan. Bahkan, belum ada persiapan apa-apa di lapangan untuk persiapan relokasinya.

Baca Juga :  Di Kaltara, Sehari 60 Positif, Satu Meninggal Dunia

Dikonfirmasi terkait hal itu, Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang menegaskan, jika kondisi di lapangan memang dari pihak perusahaan belum menyiapkan untuk tempat relokasi dua desa yang terdampak itu, maka harus segera disikapi.

“Nanti kita akan tanyakan ke pihak perusahaan. Kita akan panggil nanti pihak perusahaannya,” ujar Gubernur kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor akhir pekan kemarin.

Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :

Terpopuler

Artikel Terbaru