TANJUNG SELOR – Pertamina mengambil langkah cepat atas banjir yang terjadi di Malinau. Banjir yang terjadi beberapa hari terakhir telah merendam tiga kecamatan yang membuat sejumlah akses jalan tak dapat dilalui.
Karena kondisi itu, Pertamina melakukan langkah antisipatif untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan liquified Petroleum gas (LPG). Hasilnya, seluruh operasional yang dilakukan telah berjalan secara regular.
Unit Manager Comm, Rel dan CSR Marketing Operation Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengungkapkan beberapa ruas jalan yang sempat tidak dapat dilalui truk agen LPG saat ini sudah dapat dilalui. LPG saat ini dapat disalurkan secara normal melalui tiga pangkalan LPG yang berada di area terdampak.
“Saat ini stok di pangkalan sangat aman dan kami berharap masyarakat untuk dapat membeli sesuai jumlah peruntukannya tidak berlebihan apalagi menimbun,” harap Satria melalui release yang diterima Radar Kaltara, kemarin.
Lanjutnya, kondisi yang sama juga terjadi untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di enam titik telah beroperasi dengan normal. Sehingga, untuk stok saat ini dipastikan aman.
Diceritakan Satria, Pertamina tetap melakukan monitoring pasokan BBM dari Fuel Terminal Tarakan sebagai titik suplai berjalan dengan lancar. “Selain itu, koordinasi yang intensif juga telah dilakukan dengan pemda setempat untuk kondisi berkala,” singkatnya.
Ia menyebutkan, Pertamina bersama Hiswana Migas turut membantu meringankan beban korban terdampak banjir dengan memberikan 10 Bright Gas 12 kg untuk dapur umum dan sejumlah makanan dan minuman yang diterima langsung Bupati Malinau dan Camat Mentarang.
Pihaknya berpesan, jika masyarakat menemukan kendala saat proses distribusi BBM dan LPG agar dapat dilaporkan secara langsung dan akan mendapatkan respons. “Apabila masyarakat menemukan adanya kendala distribusi BBM dan LPG, dapat melaporkan hal tersebut ke call center Pertamin 135 atau email ke pcc@pertamina.com,” tuntasnya. (akz/fly)