28.7 C
Tarakan
Thursday, October 5, 2023

Jika Bermain dengan Bibit Pertanian, Oknum ASN Bakal Ditindak

TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan menegaskan akan menindak oknum aparatur sipil negara (ASN) jika terbukti bermain dengan bibit pertanian. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Bulungan, Syarwani yang menekankan kepada seluruh kelompok petani tetap menjaga kualitas.

“Jangan ada yang mengoplos varietas beras. Sebab, hal itu berdampak terhadap pangsa pasar. Kalau memang varietas cimelati. Iya, cimelati. Jangan dioplos dengan varietas lain,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Senin (6/12).

Bahkan, ia juga menegaskan akan menindak oknum Dinas Pertanian (Dispertan) yang bermain bibit. “Laporkan ke saya kalau ada oknum yang bermain,” tegasnya.

Apalagi sekarang ini pemerintah harus menjawab kegelisahan petani terkait pemasaran. Karena itu, tugas ke depan bukan hanya dari sisi hulu bagaimana luasan lahan pertanian dikembangkan. Tetapi, hasil produksi yang dihasilkan petani harus dijawab. “Untuk menjawab semua ini, kualitas harus tetap dijaga. Kemudian, bibit yang dikembangkan juga harus dipastikan bisa diterima di pasaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  Temukan Data Ganda hingga Kekurangan Dokumen 

Karena itu, mantan Ketua DPRD Bulungan ini menekankan kepada seluruh kelompok petani untuk menjaga kualitas. Khususnya kelompok petani di Desa Sajau Hilir yang selama ini menyuplai beras kepada ASN di lingkungan Pemkab Bulungan. “Di sana (Sajau Hilir) ada rice milling unit (RMU) dan dryer (mesin pengering). Jadi, saya minta kualitas itu sesuai dengan kualitas. Jangan sampai ada ASN yang komplain ke saya,” ujarnya.

Apalagi dahulu hal ini sudah pernah terjadi. Awal perjalanannya bagus. Tetapi, setelah masuk tiga bulan kualitas sudah mulai tidak baik. “Iya, kalau kualitas sudah tidak bagus otomatis konsumen akan menolak,” ujarnya.

Bahkan, dirinya mengaku sudah melakukan survei di salah satu warung di Tanjung Selor. Dalam semalam bisa menghabiskan beras 20 kilogram (km). “Berasnya saya tanya ternyata beras impor. Itu baru satu warung. Belum warung lainnya. Ini pangsa pasar kita yang harus kita masuki kalau kita bisa menjaga kualitas yang sesuai dengan selera konsumen,” ungkapnya.

Baca Juga :  Berikan Pengenalan dan Pemahaman Tertib Berlalu Lintas

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Bulungan Bulungan, Achmad Yani menekankan agar setiap daerah itu memiliki satu varietas. Sehingga, tidak ada lagi oplosan. “Kalau ada satu orang yang menanam satu varietas lain. Iya, kemungkinan oplosan itu masih ada,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan program bupati. Karena itu, diharapkan ke depan satu daerah itu memiliki varietas unggulan. “Banyak varietas yang enak. Itu bisa dikembangkan,” ujarnya. (*/jai/eza)

TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan menegaskan akan menindak oknum aparatur sipil negara (ASN) jika terbukti bermain dengan bibit pertanian. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Bulungan, Syarwani yang menekankan kepada seluruh kelompok petani tetap menjaga kualitas.

“Jangan ada yang mengoplos varietas beras. Sebab, hal itu berdampak terhadap pangsa pasar. Kalau memang varietas cimelati. Iya, cimelati. Jangan dioplos dengan varietas lain,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Senin (6/12).

Bahkan, ia juga menegaskan akan menindak oknum Dinas Pertanian (Dispertan) yang bermain bibit. “Laporkan ke saya kalau ada oknum yang bermain,” tegasnya.

Apalagi sekarang ini pemerintah harus menjawab kegelisahan petani terkait pemasaran. Karena itu, tugas ke depan bukan hanya dari sisi hulu bagaimana luasan lahan pertanian dikembangkan. Tetapi, hasil produksi yang dihasilkan petani harus dijawab. “Untuk menjawab semua ini, kualitas harus tetap dijaga. Kemudian, bibit yang dikembangkan juga harus dipastikan bisa diterima di pasaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  DPRD Setujui Tiga Raperda Perubahan

Karena itu, mantan Ketua DPRD Bulungan ini menekankan kepada seluruh kelompok petani untuk menjaga kualitas. Khususnya kelompok petani di Desa Sajau Hilir yang selama ini menyuplai beras kepada ASN di lingkungan Pemkab Bulungan. “Di sana (Sajau Hilir) ada rice milling unit (RMU) dan dryer (mesin pengering). Jadi, saya minta kualitas itu sesuai dengan kualitas. Jangan sampai ada ASN yang komplain ke saya,” ujarnya.

Apalagi dahulu hal ini sudah pernah terjadi. Awal perjalanannya bagus. Tetapi, setelah masuk tiga bulan kualitas sudah mulai tidak baik. “Iya, kalau kualitas sudah tidak bagus otomatis konsumen akan menolak,” ujarnya.

Bahkan, dirinya mengaku sudah melakukan survei di salah satu warung di Tanjung Selor. Dalam semalam bisa menghabiskan beras 20 kilogram (km). “Berasnya saya tanya ternyata beras impor. Itu baru satu warung. Belum warung lainnya. Ini pangsa pasar kita yang harus kita masuki kalau kita bisa menjaga kualitas yang sesuai dengan selera konsumen,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gubernur Kukuhkan Paskibraka Kaltara

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Bulungan Bulungan, Achmad Yani menekankan agar setiap daerah itu memiliki satu varietas. Sehingga, tidak ada lagi oplosan. “Kalau ada satu orang yang menanam satu varietas lain. Iya, kemungkinan oplosan itu masih ada,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan program bupati. Karena itu, diharapkan ke depan satu daerah itu memiliki varietas unggulan. “Banyak varietas yang enak. Itu bisa dikembangkan,” ujarnya. (*/jai/eza)

Terpopuler

Artikel Terbaru