TANJUNG SELOR – Wilayah maritim Kaltim-Kaltara memiliki beragam sejarah, potensi maritim, wisata maritim yang harus terus dijaga kelestariannya. Keberagaman tersebut berpotensi memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Untuk menggali sejarah dan potensi maritim tersebut, Lantamal XIII Tarakan menggelar ekspedisi maritim di Kaltim-Kaltara.
Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Lantamal XIII Tarakan, Kolonel Marinir Martua Felix Pakpahan mengatakan, tim ekspedisi maritim ini terbagi menjadi dua.
Tim putih berangkat dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menuju IKN. Sementara, tim merah (Lantamal XIII Tarakan) mulai bergerak dari Tarakan sejak kemarin.
“Untuk tim putih sudah berangkat sejak 4 September. Karena rutenya lebih jauh,” kata Martua Felix kepada Radar Kaltara, Rabu (6/9).
Untuk tim merah, kemarin (6/9) berangkat dari Tarakan menuju Tanjung Selor. Disini, Lantamal XIII Tarakan melakukan komunikasi sosial (komsos) maritim terkait penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan.
“Kita bekerja sama dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan,” kata
Komsos maritim, sambung rutin digelar oleh Lantamal XIII Tarakan. Ekspedisi maritim ini dilakukan untuk menggali sejarah TNI AL di Kaltim-Kaltara.
“Seperti kita ketahui bersama. Di Kaltim-Kaltara ini ada beberapa tempat yang memiliki sejarah terkait dengan TNI AL,” ungkapnya.
Misalnya, di Kecamatan Gunung Tabur, Berau. Disana, terdapat sejarah Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
Untuk itu, Lantamal XIII Tarakan akan terus menggali potensi yang ada di setiap wilayah. “Kita akan mengeksplorasi tempat bersejarah yang ada di Kaltim-Kaltara,” ujarnya.
Nantinya, ekspedisi maritim akan mendokumentasikan dan mempublikasikan sejarah maritim, sejarah TNI AL, potensi maritim, wisata maritim yang ada di Kaltim-Kaltara serta meningkatkan kesadaran dan edukasi dalam sejarah.
“Ekspedisi maritim ini masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-78 TNI AL pada 10 September. Di sisi lain, Lantamal XIII Tarakan juga ingin mendekatkan diri kepada masyarakat,” pungkasnya. (jai/har)