28.7 C
Tarakan
Thursday, October 5, 2023

Salah Pola Makan Saat Berbuka, Berbagai Penyakit Siap Mengintai

Puasa memungkinkan tubuh mengalami detoksifikasi atau pembuangan zat-zat beracun dari dalam tubuh secara alami. Akan tetapi, manfaat berpuasa tidak akan maksimal jika asupan makanan saat sahur/buka tidak diperhatikan. Berikut perbincangan bersama dr. Budi tentang makanan/minuman yang dilarang/direkomendasikan saat Ramadan.

RACHMAD RHOMADHANI

SENIN (5/5) kemarin, umat muslim mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1440 hijriah perdana. Artinya, sejak hari itu hingga 29 hari ke depan pola makan yang dilakukan sudah tidak seperti hari-hari biasanya.

Untuk itu, dalam mengatur makanan sangat perlu untuk diperhatikan. Mengapa? Karena jika sampai sembarang mengonsumsi makanan ataupun minuman tubuh bisa sakit. Dan tentunya, penyakit lainnya pun siap mengintai.

Dan saat penulis berbincang dengan dr. Budi yang tak lain merupakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan. Berikut beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari kala berbuka puasa dan sahur.

Pertama, menurutnya yaitu makanan berbuka dengan cara digoreng. Hal itu dikarenakan makanan yang digoreng dapat memperberat kerja organ pencernaan tubuh pasca berbuka. Dampaknya yaitu tubuh mudah lelah. Apalagi, saat itu umat muslim harus melanjutkan aktivitas salat berjamaah.

“Kita tahu, saat berpuasa organ tubuh dalam bekerja ringan. Dengan mengonsumsi gorengan, artinya untuk dicerna itu tak sampai secara maksimal. Namun, bukan berarti dilarang. Ada baiknya saat mengonsumsi makanan gorengan saat malam,” tuturnya dokter yang bernama lengkap Idewan Budi Santoso ini.

Baca Juga :  Load Test PLTMG Molor Sepekan

Kemudian, lanjutnya, perlu dihindari juga saat berbuka puasa dan sahur dengan minuman yang hanya mengandung sukrosa. Misalnya, teh manis karena itu diperlukan penambahan glukosa dan fruktosa. Sehingga saat berbuka puasa kadar gula darah segera naik hingga menjadi stabil.

“Kalau untuk saran makanan yang direkomendasikan pada sata kondisi ini yaitu konsumsi kurma. Mengapa saya sangat sarankan? Karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya itu semua ada di dalamnya. Di samping kurma juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A,” jelasnya seraya menyebutkan jenis lainnya bisa jus mangga, pisang dan pepaya juga dapat menjadi pilihan.

Mengenai rekomendasi kembali yaitu ada kalanya saat sahur mengonsumsi makanan dengan total lemak tinggi. Hal ini dikarenakan saat sahur kebutuhan energi dan zat gizi tinggi. Oleh karenanya, pilih makanan yang bisa dicerna lebih lambat dan bertahap. Tentunya, makanan yang mengandung protein rendah lemak agar tubuh tak mudah lelah.

“Makanan tinggi lemak antara lain makanan yang digoreng. Tapi, ingat makanan ini dikonsumsi bukan pada saat berbuka. Tapi, sahur yang direkomendasikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Tak Bermasker di Kota Ini Bakal Didenda hingga Rp 300 Ribu

Ditambahkannya juga, dalam berbuka puasa dan sahur pun jangan dengan makanan yang cepat merangsang asam lambung. Misalnya makanan yang terlalu pedas, asam, terlalu manis dan mengandung kafein. Melainkan, berbuka puasa dan sahur dengan makanan yang mengandung gas seperti nangka, kol, durian dan minuman berkarbonasi.

“Ya, dengan pola makan dan minum seperti itu. Maka, sekalipun kita memiliki kegiatan tetap setiap harinya. Kebutuhan energi tetap terjaga. Ini tak lain karena tubuh akan beradaptasi,” ucapnya.

Akan tetapi, dalam momen puasa ini konsumsi makanan perlu diatur tetap seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah dan serat sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing. “Selain itu hindari makanan dengan kalori tinggi, dan menyebabkan dehidrasi, karena akan menganggu metabolisme tubuh untuk detoksifikasi,” jelasnya secara rinci.

Di sisi lain, dr. Budi juga mengimbau agar selama puasa ini perlu untuk olahraga. Sebab, dengan berolahraga tubuh akan terlihat jauh lebih sehat. Meski, perlu diperhatikan dalam berolahraga tidak boleh secara berlebihan.

“Olahraga yang cukup. Minimal ada aktivitas bagi tubuh. Dan saat berbuka kembali saya rekomendasikan minum air hangat juga,” tuturnya. (***/eza)

Puasa memungkinkan tubuh mengalami detoksifikasi atau pembuangan zat-zat beracun dari dalam tubuh secara alami. Akan tetapi, manfaat berpuasa tidak akan maksimal jika asupan makanan saat sahur/buka tidak diperhatikan. Berikut perbincangan bersama dr. Budi tentang makanan/minuman yang dilarang/direkomendasikan saat Ramadan.

RACHMAD RHOMADHANI

SENIN (5/5) kemarin, umat muslim mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1440 hijriah perdana. Artinya, sejak hari itu hingga 29 hari ke depan pola makan yang dilakukan sudah tidak seperti hari-hari biasanya.

Untuk itu, dalam mengatur makanan sangat perlu untuk diperhatikan. Mengapa? Karena jika sampai sembarang mengonsumsi makanan ataupun minuman tubuh bisa sakit. Dan tentunya, penyakit lainnya pun siap mengintai.

Dan saat penulis berbincang dengan dr. Budi yang tak lain merupakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan. Berikut beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari kala berbuka puasa dan sahur.

Pertama, menurutnya yaitu makanan berbuka dengan cara digoreng. Hal itu dikarenakan makanan yang digoreng dapat memperberat kerja organ pencernaan tubuh pasca berbuka. Dampaknya yaitu tubuh mudah lelah. Apalagi, saat itu umat muslim harus melanjutkan aktivitas salat berjamaah.

“Kita tahu, saat berpuasa organ tubuh dalam bekerja ringan. Dengan mengonsumsi gorengan, artinya untuk dicerna itu tak sampai secara maksimal. Namun, bukan berarti dilarang. Ada baiknya saat mengonsumsi makanan gorengan saat malam,” tuturnya dokter yang bernama lengkap Idewan Budi Santoso ini.

Baca Juga :  Pilkada, Momen Kebangkitan Ekonomi dan Perangi Covid-19

Kemudian, lanjutnya, perlu dihindari juga saat berbuka puasa dan sahur dengan minuman yang hanya mengandung sukrosa. Misalnya, teh manis karena itu diperlukan penambahan glukosa dan fruktosa. Sehingga saat berbuka puasa kadar gula darah segera naik hingga menjadi stabil.

“Kalau untuk saran makanan yang direkomendasikan pada sata kondisi ini yaitu konsumsi kurma. Mengapa saya sangat sarankan? Karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya itu semua ada di dalamnya. Di samping kurma juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A,” jelasnya seraya menyebutkan jenis lainnya bisa jus mangga, pisang dan pepaya juga dapat menjadi pilihan.

Mengenai rekomendasi kembali yaitu ada kalanya saat sahur mengonsumsi makanan dengan total lemak tinggi. Hal ini dikarenakan saat sahur kebutuhan energi dan zat gizi tinggi. Oleh karenanya, pilih makanan yang bisa dicerna lebih lambat dan bertahap. Tentunya, makanan yang mengandung protein rendah lemak agar tubuh tak mudah lelah.

“Makanan tinggi lemak antara lain makanan yang digoreng. Tapi, ingat makanan ini dikonsumsi bukan pada saat berbuka. Tapi, sahur yang direkomendasikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kepulangan Haji Dimulai 15 September

Ditambahkannya juga, dalam berbuka puasa dan sahur pun jangan dengan makanan yang cepat merangsang asam lambung. Misalnya makanan yang terlalu pedas, asam, terlalu manis dan mengandung kafein. Melainkan, berbuka puasa dan sahur dengan makanan yang mengandung gas seperti nangka, kol, durian dan minuman berkarbonasi.

“Ya, dengan pola makan dan minum seperti itu. Maka, sekalipun kita memiliki kegiatan tetap setiap harinya. Kebutuhan energi tetap terjaga. Ini tak lain karena tubuh akan beradaptasi,” ucapnya.

Akan tetapi, dalam momen puasa ini konsumsi makanan perlu diatur tetap seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah dan serat sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing. “Selain itu hindari makanan dengan kalori tinggi, dan menyebabkan dehidrasi, karena akan menganggu metabolisme tubuh untuk detoksifikasi,” jelasnya secara rinci.

Di sisi lain, dr. Budi juga mengimbau agar selama puasa ini perlu untuk olahraga. Sebab, dengan berolahraga tubuh akan terlihat jauh lebih sehat. Meski, perlu diperhatikan dalam berolahraga tidak boleh secara berlebihan.

“Olahraga yang cukup. Minimal ada aktivitas bagi tubuh. Dan saat berbuka kembali saya rekomendasikan minum air hangat juga,” tuturnya. (***/eza)

Terpopuler

Saatnya Ajukan Calon Sendiri

Dua Jamaah Haji Sempat Dirawat Intensif

Jajaki Peluang Dagang Nunukan-Sabah

Artikel Terbaru