TANJUNG SELOR – Aktivitas melaut nelayan di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan tersendat karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Akibatnya, banyak nelayan akhirnya beralih profesi menjadi buruh bangunan.
Selah seorang nelayan Mangkupdi, Tukiman mengatakan, kelangkaan solar ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Jikapun ada harganya mahal. “Kalau di eceran harga Solar bisa sampai Rp 9 ribu per liter. Itupun susah carinya,” kata Tukiman kepada Radar Kaltara, Minggu (5/6).
Untuk mendapatkan Solar tak jarang nelayan mencari hingga ke Desa Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Berau, Kaltim. “Di sini (Tanah Kuning-Mangkupadi) kosong,” ungkapnya.
Bahkan, di SPBU Mangkupadi pun kosong. Namun demikian, para nelayan mengakui tidak mengetahu secara pasti permasalahannya. “Yang pasti sekarang ini BBM Solar di Mangkupadi langka,” bebernya.
Akibat kelangkaan itu, para nelayan pun banyak yang beralih profesi buruh bangunan. “Bagaimana kita mau melaut kalau Solar enggak ada,” tutupnya. (*)
Reporter: Fijai Pasaruja
TANJUNG SELOR – Aktivitas melaut nelayan di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan tersendat karena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Akibatnya, banyak nelayan akhirnya beralih profesi menjadi buruh bangunan.
Selah seorang nelayan Mangkupdi, Tukiman mengatakan, kelangkaan solar ini sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Jikapun ada harganya mahal. “Kalau di eceran harga Solar bisa sampai Rp 9 ribu per liter. Itupun susah carinya,” kata Tukiman kepada Radar Kaltara, Minggu (5/6).
Untuk mendapatkan Solar tak jarang nelayan mencari hingga ke Desa Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Berau, Kaltim. “Di sini (Tanah Kuning-Mangkupadi) kosong,” ungkapnya.
Bahkan, di SPBU Mangkupadi pun kosong. Namun demikian, para nelayan mengakui tidak mengetahu secara pasti permasalahannya. “Yang pasti sekarang ini BBM Solar di Mangkupadi langka,” bebernya.
Akibat kelangkaan itu, para nelayan pun banyak yang beralih profesi buruh bangunan. “Bagaimana kita mau melaut kalau Solar enggak ada,” tutupnya. (*)
Reporter: Fijai Pasaruja